Happy Reading📚👇👏
Adakalanya setiap orang pernah menghadapi kondisi yang kurang mengenakan hati. Salah satunya saat merasa bersalah karena telah melakukan suatu hal yang membuat perasaan tak karuan bahkan menyakiti hati orang lain. Sebab itulah tidak ada manusia yang sempurna serta lepas dari beragam kesalahan.
Ketika merasa bersalah untuk melegakan perasaan tersebut bisa dilakukan dengan permintaan maaf dan mengakui segala kesalahan.
Tangan Chanyeol dengan cepat menyentuh pipinya. Perih, tapi bukan tamparan ini yang menyakitkan melainkan sikap Rini. Gadis itu tiba-tiba berdiri. Perlahan dia mundur, menciptakan jarak. Sorot mata terluka yang gadis itu perlihatkan jelas menambah rasa bersalah pria itu.
Refleks, Chanyeol ikut berdiri. Pria itu berusaha mendekat. Sayangnya, Rini malah berjalan mundur. "Rin."
Rini menggeleng kuat. Padahal sejak mengenal gadis itu, melihatnya menangis adalah hal yang tak ingin, Chanyeol lihat. Namun senja kali ini, pria itu melihat gadisnya menangis kembali. Penyebabnya juga bukan Sehun, melainkan dirinya.
"Rin, tolong. Dengar penjelasan saya dulu." Chanyeol mempercepat langkah sambil terus memohon pada gadisnya.
"Tidak, Chan. Jangan." Suara Rini serak. Mata gadis itu berkaca-kaca. "Tetap di tempatmu!"
Seketika Chanyeol berhenti, begitu pula Rini. Pria itu terpaksa menurut.
Air mata gadis itu mulai meleleh sekarang. Chanyeol gemas, ingin mendekat. Pria itu berharap bisa merengkuh Rini. Menghapus air mata gadisnya. Serta yang terpenting adalah membuat gadis itu kembali tersenyum bahagia. Sayang, pria itu harus menahan diri.
"Saya kira ...." Suara Rini semakin serak dan putus-putus, karena berbicara di sela-sela tangisnya. "Kamu beda dari Sehun, Chan."
"Rin." Chanyeol ingin membela diri. Dia tak suka jika dibandingkan dengan Sehun, terlebih Rini pernah menyukai pria itu bertahun-tahun. "Kamu jangan menangis dulu, kita bicara ya ...."
Rini menggeleng kuat, kukuh menolak. Kini pria itu hampir putus asa.
"Rin, tolong." Chanyeol memohon. Dia kembali mendekat. Seperti yang sudah-sudah, Rini malah melangkah mundur. "Kita bicara, Rin. Dengarkan saya dulu."
"Tidak, kamu yang dengarkan saya!" Dengan kasar Rini menghapus air matanya.
Kali ini ada amarah yang terlihat dari ekspresi Rini. Gadis itu tiba-tiba menyergap Chanyeol. Jari telunjuknya menusuk dada pria itu. "Berengsek kamu, Chan! Kalau sejak awal kamu memang tak ingin serius, pergi, Chan! Jangan bertemu orangtua saya dan bilang akan menikahi saya. Selain kamu buat Ayah dan Ibu saya berharap, kamu buat saya kecewa karena plin-plan. Saya harus bilang apa ke mereka, Chan? Saya malu!"
"Rin." Chanyeol berusaha meraih tangan Rini, tapi dengan kasar dia hempaskan. "Maaf soal itu, saya akan --"
"Chanyeol, kita akhiri saja."
Napas Chanyeol seketika tersekat. Pria itu terkejut mendengar ucapan Rini. Kata akhiri memiliki banyak makna. Bisa saja mengakhiri pertengkaran ini atau terburuk adalah mengakhiri hubungan mereka.
Pria itu menggeleng kuat. Dia tak ingin dan tak bisa kehilangan Rini. Buru-buru dia mencekal lengan gadis itu. Sayangnya, lagi-lagi dihempaskan begitu saja.
"Rin, jangan pergi. Saya mohon," bisik Chanyeol sambil terus memohon. Ekspresi pria itu terlihat panik dan juga ketakutan. Tak ada orang yang ingin hubungannya berakhir, terlebih saat masih sangat mencintai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Me After Meet You (SUDAH TERBIT)
Romance"Ada sepasang mata yang tak saling kenal, bertemu dan saling sapa. Hingga akhirnya mereka memutuskan akan berteman atau menjadi pasangan." "Ternyata benar, pertemuan pertama itu menumbuhkan rasa penasaran, sedang pertemuan kedua menumbuhkan rasa rin...