Yang Tidak Diceritakan Bag. 5

1.5K 272 33
                                    

Cinta itu datang karena terbiasa.

Rangkaian kata itu, sejujurnya apa yang Heeseung selalu tekankan dalam hubungannya bersama Karina.

Pun bagi Karina selama laki-laki yang ia nikahi memperlakukannya dengan baik, maka tidak ada keluhan apapun darinya.

Meskipun hanya karena mencapai sebuah tujuan?

Ya. Tidak ada keluhan.

Saat ijab dikumandangkan, alih-alih perasaan emosional, Karina hanya menatap lurus dengan mantap kepada ayahnya yang saat ini menjabat tangan Heeseung.

Terlihat seperti kawan, namun Karina tahu benar ada percikan di antara keduanya.

Yah, perlu diapresiasi Heeseung bertingkah seperti tidak mengetahui apapun.

"Helen, kamu itu harus lebih waspada justru."

Celetukan Taehyung yang tengah ngetik dokumen di laptopnya ngebuat Karina teralihkan fokusnya dari dokumen hasil penyelidikan milik Heeseung.

Ah konglomerat, pikir Karina. Mereka punya intelnya sendiri.

"Kenapa harus waspada? Dia ga bakal ngapa-ngapain saya, senior Reinhard, sigma, ah bukan. Pak Ryan."

Taehyung malah ketawa dengar balasan dari Karina, "bukannya saya udah bilang jangan ngeremehin Haris Adhipramana? Dia bukan orang biasa, dia juga cerdas. Diamnya dia, itu bukan pertanda baik," jelasnya.

Laki-laki yang dulunya berprofesi sebagai agen lapangan dan agen khusus bersenjata itu ngeraih bidak raja dari papan catur yang kini bidak-bidaknya tak lagi utuh di atas papan; yang Karina selalu sangka papan catur di atas meja kerja Taehyung itu cuma hiasan.

Mata cantik Karina ngelihat gimana bidak raja yang diraih Taehyung malah nyingkirin dua pion dari bidak lawan.

Senyum Taehyung merekah dingin, mata tajam yang tertutupi kacamata menyorot sama dinginnya,

"Jadi Karina, kamu ngerasa sebagai raja seperti di papan ini?"

Karina terdiam.

"Kamu itu cuma pion, Haris Adhipramana rajanya. Jadi kamu pion di pihak mana? Pengkhianat?" lanjut Taehyung penuh humor.

Seakan-akan menertawakan Karina dengan keras.

___________________

Beomgyu ga pernah punya ekspektasi apapun tentang keluarganya.

Sampai dadnya mulai ngejelasin sejarah keluarga mereka.

"Pramudya, tidak terkenal memang tapi di dunia intelijen dan politik siapa yang ga kenal kita?" Taehyung naruh satu bidak menteri dan gajah di hadapan Beomgyu.

"Tapi gaada politikus-"

Omongan Beomgyu dipotong, Taehyung langsung menyela, "kita ini ada di belakang layar, Ravin. Penasihat politik dan agen intelijen. Tergantung kondisinya, di dunia politik kita bisa menjadi bidak ini,"

Taehyung nunjuk bidak gajah.

"Dan di dunia intelijen kita ini seperti bidak ratu, menteri. Bergerak bebas dan dapat dikorbankan demi sebuah tujuan, bidak yang kuat."

"Lalu apa hubungannya ayah sama emblem ini?" tanya Beomgyu sambil nunjuk emblem milik Adiwdiya yang dia simpan bertahun-tahun.

Taehyung bersidekap dan balik bertanya, "menurutmu siapa rajanya? Raja di atas papan catur?"

"Atasan dad?" balas Beomgyu ga yakin.

"Hahaha naif bener," Taehyung malah ngetawain anaknya.

Beomgyu auto kemusuhan.

Keluarga Cemara [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang