Special Chapter: Mastermind

2.2K 260 60
                                    

Sebenarnya, Jay itu observer ulung.

Prinsip utamanya selain makan dulu baru kamu, yaitu haram ikut campur kalau bukan gue yang mulai.

Yap, Jay itu tipikal orang yang ga suka main masuk aja ikut campur sama masalah orang, Jay sukanya memicu masalah itu sendiri =_=.

Katanya sih, "apaan? Ga level banget ewh, mending gue buat masalah, nah kalian ikut campur biar bisa gue gaplok."

Gitu.

Ibarat dunia abo, Jay sama Ni-ki itu sama-sama tipe alpha sementara Sunghoon beda sendiri.

Doi sigma, soalnya suka gerak sendiri dan susah dibaca.

Jay sama Ni-ki nyaris mirip, sama-sama tipe yang bisa mimpin, bedanya, Jay mimpin pake logika, Ni-ki mimpinnya pake perasaan.

Jay terorganisir.

Ni-ki merangkul.

Jay kuat sendirian.

Ni-ki kuat bareng-bareng.

Jay itu Sasuke.

Ni-ki itu Naruto.

Gak.

Wibu banget 😭

Pas tau dua adeknya bakal ada konflik meski Jay mikir asli kalau aelah mentok sama-sama nolak atau nyerah, aturan ini Sunghoon sama Ni-ki mana mau drama hidupnya gegara rebutan cowok doang.

Action gitu kek, crime, mysteri kata mereka.

Nah lho? Mampus saya turutin 💅

Jadi Jay ga pusing amat mikirin dua adeknya itu. Iya Jay emang ga suka ikut campur, tapi ibarat pack, Jay ngerasa dua adeknya itu termasuk daftar orangnya.

Bukan berarti Jay ngemanfaatin adek-adeknya, cuma sebagai abang dua bocah yang satunya sinting dan satunya lagi gila ini, Jay merasa harus bertanggung jawab.

Alias, Jay tipikal cowok yang bisa dikasih amanah.

Adek-adeknya aja dijaga, apalagi kamu.g

Jangankan adek-adeknya, anggota gengnya aja dia jagain. Cowok pentolan ini bakal maju di garda terdepan buat ngegampar siapa aja yang nyari perkara sama anggotanya, orangnya.

"Sebenarnya kalau ayah nanya siapa yang  harus diwaspadai, jelas banget Satya."

Heeseung yang dengar jawaban anaknya langsung ngernyit, "kenapa harus Satya?" tanyanya.

Jay ketawa kecil, "dia itu ga tertebak, variable acak," jawabnya lagi.

"Bukannya Ricky juga?"

"Ricky memang plot twist banget sih," Jay ngebuka dokumen yang disodorin Heeseung ke dia, terus kembali ngomong, "tapi dia bukan tipe yang merugikan. Seperti kata ayah, Ricky itu mirip bunda, jadi apapun tindakannya dia ga bakal ngerugiin siapapun."

Heeseung natapin anak sulungnya penuh humor, "makin hari makin mirip ayah ya kamu," tanggapnya.

Yang digituin ngedikin bahunya ga peduli, "ya masa mirip tetangga?"

"Gagitu barudak," balas Heeseung malas, "jadi kamu mikir, Satya bisa aja ngerugiin kamu?" tanyanya lagi, pengen lihat anaknya itu nebak.

Dan Jay ngangguk, "Dia itu, punya banyak pertimbangan memang. Reyhan percaya sama Satya, tapi Satya itu suka banget gerak sendiri bahkan kalau dia kerjasama dengan orang, ada aja yang dia lakuin diam-diam. Ibarat pedang bermata dua sih, sisanya Reyhan gatau. Ini cuma insting doang, yang bisa dijadikan rival jelas Ricky, tapi Satya? Dia ga bisa dijadikan rival soalnya dia bisa lebih dan bisa aja kurang, aturan Satya tipe yang menyesuaikan aja sama keinginannya dia," jelasnya.

Keluarga Cemara [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang