34

2.1K 318 51
                                    

Jake diem, sehabis pulang dari rumahnya Heeseung dan dikasih tau pula sama Heeseung kalau Karina; mendiang istri Heeseung itu meninggal bukan karena melahirkan seperti berita-berita simpang siur yang dia dengar, Jake beneran dibuat mikir keras.

Dari dia masih bocah sekolah menengah, Jake udah selalu dikasih tau sama papanya kalau baik keluarga Adhipramana dan Adiwidya adalah musuh terselubung sejak generasi ke tiga Adhipramana memimpin.

Alias, sejak Heeseung diwariskan semua aset Adhipramana selaku anak tunggal keluarga tersebut.

"Cuma karena Haris Adhipramana ngebuka jalan buat masuk ke pasar internasional?" gumam Jake bingung.

Tuan Nareswara, selaku papanya Jake yang sampai sekarang belum ngelepas perusahaan biar diurus sama Jake cuma ngasih alasan seperti itu. Mereka bertiga, dan beberapa perusahaan lain juga masih berelasi.

Bahkan termasuk Adhipramana dan Adiwidya.

Mereka masih punya hubungan kerjasama, tapi anehnya mereka itu musuh. Bahkan semua orang mikir, awalnya itu cuma opini yang tidak benar adanya, buktinya putri bungsu keluarga Adiwidya nikah sama Heeseung.

Tapi, saat keluarga Adiwidya hancur, opini yang tenggelam itu muncul kembali. Diduga pula, Heeseung yang ngehancurin Adiwidya dan ngemanfaatin Karina.

Pernikahan tanpa cinta yang dikoar-koarkan orang ke Heeseung dan Karina juga dinilai tidak masuk akal.

Maksudnya, bahkan keduanya punya seorang anak saat keluarga Adiwidya hancur, Karina saat itu juga sedang mengandung anak kedua mereka.

Dugaan-dugaan yang beredar tentang Heeseung yang ngehancurin keluarga Adiwidya lewat Karina telak dianggap tidak benar.

Jake ngehela nafasnya, capek juga mikirin ini semua.

"Kenapa kamu?"

Tuan Nareswara yang ngelihat anaknya duduk anteng di ruang tamu dibuat bingung.

Ga biasa gitu, Jake merenung kayak gitu. Pasti lagi mikir keras ni anak.

"Pah, Adhipramana sama Adiwidya tuh yang bener kayak gimana sih?" tanya Jake.

"Tiba-tiba nanya ginian?" tanya Tuan Nareswara balik, dia ngambil duduk di sebelah Jake sebelum kembali ngomong, "kalau kamu, kamu lebih percaya opini publik atau omongan papa yang jelas berurusan sama mereka?"

"Mereka musuh, tapi anak bungsunya nikah sama Haris Adhipramana, kalau musuh mah ngapain gitu nikahin anaknya ke musuhnya sendiri?"

"Lho kata siapa Adiwidya sendiri yang ngajuin pernikahan? Yang ngajuin justru Adhipramana," jawab Tuan Nareswara sambil ketawa kecil.

Jake melongo, "jadi beneran karena cinta?"

Tuan Nareswara menggeleng, "tujuan tindakan Haris pas itu, ngajuin lamaran resmi ke Adiwidya memang untuk membentuk opini publik. Nak, Nareswara itu selalu netral, kita ini observer, kita menjaga diri kita sendiri untuk tidak melewati batas dan tetap apa adanya. Tapi karena kita observer, kamu kira papa, yang diem doang lihatin mereka bisa tertipu opini publik?"

Jake ga ngebalas apapun, dia cuma lihatin papanya yang berdiri dan ngambil koran lama yang memuat berita pengangkatan Haris Adhipramana sebagai CEO Adhipramana Corp. belasan tahun silam.

"Adhipramana memang punya track record yang nyetak banyak pebisnis handal, termasuk Haris. Menurut papa, dia ini yang terkuat, bahkan lebih kokoh dari generasi kedua dan pertama Adhipramana. Nah Azka, kamu tau kenapa papa tetap bertahan sebagai CEO dan belum pensiun terus nyerahin perusahaan ke kamu?" tanya Tuan Nareswara sambil nunjuk potret Heeseung di koran lama itu.

Keluarga Cemara [Enhypen]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang