Ashel Adel

200 22 0
                                    

ini Ashel dan Adel tinggal di apartemen yang cukup jauh dari tempat tinggalnya dulu. Ashel sekarang sedang menikmati keindahan alam di malam hari. Sedangkan Adel? Ia tengah duduk memainkan ponselnya

"Cel udah malem, masuk. Ga baik malem-malem di luar" ucap Adel yang masih terduduk dalam kasur

"Iya" ucap Ashel pasrah. Ia pun segera masuk dan duduk di sebelah Adel dengan wajah yang murung.

Adel yang merasa Ashel sedang tidak mood, ia pun berusaha mencari tahu apa yang membuat Ashel tidak mood.

"Cel kamu kenapa" tanya adel

"Gua gpp Del" jawab ashel dengan nada datar

"Shel, aku tuh suami kamu. Kamu jgn pake 'lu gua ' dong shel, terlebih kamu tuh harusnya manggil aku 'mas" ucap Adel sambil memelas.

Ya, Adel adalah keturunan Jawa. So, kalian juga tidak asing kan kalau orang Jawa itu manggil suami mereka 'mas

"Iya bisa. Aku kamu aja ga usah mas-mas ga jelas" ucap ashel lagi dengan nada datar

"Kamu pundung gara-gara aku suruh masuk?" Tanya Adel heran

"Ngga Adel. Udah si"

"Cel, berusaha bangkit dari keterpurukan itu sesuatu yang ngga mudah. Tapi aku yakin kamu bisa. Ayo kita bareng-bareng lupain masa lalu, kita buat lukisan perjalanan yang indah di kehidupan baru kita. Toh ini juga bukan kesalahan ku, melainkan kesalahan orang tua aku. Mungkin kamu belum bisa nerima aku, tapi aku akan berusaha jadi suami yang baik buat kamu Shel, karna aku sekarang udah punya rasa sama kamu . Aku bakal berusaha bikin kamu bahagia lewat cara aku sendiri " ucap Adel yang dari tadi mengelus-elus pucuk kepala Ashel. Apa yang Ashel rasakan? Ia berusaha mencerna apa yang Adel katakan. Ada benarnya juga, tapi lagi-lagi ia teringat akan ayahnya.

Terlihat Adel yang berusaha meyakinkan Ashel bahwa dirinya sangat mencintai Ashel.

"Aku bakal ngelakuin apa aja yang bikin kamu bahagia, yang bikin kamu mau nerima dan maafin aku. Aku janji shel, mau ya? Kita lewatin ini bareng-bareng? Aku bakal ngebuat kamu perempuan yang paling bahagia Di dunia ini." Tampaknya Ashel saat ini hanya terdiam mencerna perkataan Adel.

"Shel, ayo jawab shel. Aku ga mau di giniin" ucap Adel sembari menggoyang-goyangkan badan Ashel.

"Del, yang namanya jodoh, rejeki, ngga ada yang tau. Aku tau kamu orang baik, tapi rasa sayang aku ke papa aku tak tertandingi Del, kamu tau itu? Kalau aku di beri kesempatan tuhan buat ngulangin semua, aku bakal milih buat hidup sederhana, tapi ngga kekurangan kasih sayang dari mommy, freya, bang Aran, sama papa. Papa itu laki-laki yang paling sempurna yang aku temui di dunia ini. Jadi, maaf ya aku bakal liat kamu dulu kedepannya bakal seperti apa" ucap Ashel tersenyum.

Adel yang mendengarnya hanya bisa pasrah seraya berdoa dalam hati bahwa ia bisa membuat istrinya itu luluh.

"Yaudah sekarang tidur ya, udh malem. Ga ada penolakan, ga baik ngelawan suami" ucap Adel yang mendapat anggukan dari Ashel.

Pagi harinya...
Ashel merasa sangat panas, dan gerah. Setelah ia membuka matanya, ia mendapati tubuhnya yang sedang di peluk oleh Adel. Badan Adel sangat panas, bahkan di AC yang menyala saja ia mengeluarkan banyak keringat. Hati Ashel yang melihat suaminya itu sangat prihatin. Ia segera membangunkan Adel.

"Del bangun kamu kenapa?" Tanya Ashel cemas

"Kepala aku pusing shel" jawab Adel yang suaranya serak akibat bangun tidur

"Yaudah aku ambilin obat dulu ya" mendengar jawaban dari Ashel, adel pun mengangguk.

Drttt...drttt..drttt

Rentetan notifikasi dari handphone Ashel. Ia pun segera mengambilnya, handphone itu terletak di nakas. 'owh bang Aran' gumamnya dalam hati, ia segera membuka ponselnya itu dan mendapati chat yang tidak sedikit menurutnya.

 'owh bang Aran' gumamnya dalam hati, ia segera membuka ponselnya itu dan mendapati chat yang tidak sedikit menurutnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Btw itu chtnya jam 6 sore maap ya bikinnya sore soalnya

Ashel hanya terdiam, Adel yang mengetahui Ashel belum keluar dari kamarnya pun menanyakan apa yang sekarang terlintas dalam benak pikirannya.

"Siapa shel?" Tanya Adel

"Bang Aran, dia katanya mau ke luar kota" jelas Ashel

Adel yang sudah mengetahui sedikit lega karena pikirannya entah kemana

"Owh gitu" jawab Adel lagi

"Iya" Ashel pun segera mwnaruh handphone nya di nakas, ia pun bergegas keluar kamarnya menuju dapur. Tampaknya istri muda itu sedang membuatkan teh hangat untuk Adel, dan kompres untuk meredakan panas badannya itu.

Jika di tanya bagaimana perasaan Adel sekarang, ia sangat senang dengan perilaku Ashel yang sepertinya memberikan lampu hijau padanya. Sedangkan Ashel? Ia sangat bingung saat ini. Ia merasa kalau ia juga mencintai Adel. Toh Adel juga laki-laki yang menjadi tipenya dulu. 'gua harus cerita ini sama Marsha. Gua harus minta pendapat sama dia' gumam Ashel.

-uyyyy voting yooo
-pie? Mudeng ga?
- tipis2 dulu, baru awalan soalnya.
•••

'Hapsari PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang