Marsha

190 20 0
                                    

Ceklekk..

Pintu kamar Adel terbuka. Adel segera membuka matanya dan melihat Ashel yang tersenyum, sambil membawa wadah berisi air, dan teh hangat.

"Del, aku kompres dulu ya" Adel yang mendengar itu pun langsung terdiam dan memandangi wajah Ashel dengan perasaan kagum. Ashel yang merasa dirinya sedang di pandangi Adel dia hanya bisa tersenyum salting 'ayoo ada yang gesrek wkwk.

"Kamu kenapa liatin aku kek gitu" tanya Ashel

"Aku kagum sama kamu cel, kok bisa ya tuhan ciptain mahluk sesempurna kamu,? Apa itu tidak akan membuat para wanita di luar sana insecure?" Tanya adel pada Ashel, sembari ia meminum teh hangat yang di berikan Ashel padanya.

"Ngga Del, jangan gitu. Ngga ada manusia yang sempurna, tuhan beri kelebihan dan kekurangan setiap manusia tu buat kita tau, bahwa bersyukur itu perlu" jelas Ashel

"Masyaallah idaman banget kamu cel" Adel pun tersenyum sambil menatap Ashel. Ashel yang di tatap Adel seperti itu pun juga tersenyum, pipinya memerah menahan salting.

"Kamu istirahat dulu, aku mau bersih-bersih " Adel pun mengangguk, ia pun segera membaringkan tubuhnya.

Rumah tangga Ashel dan Adel sangat terbilang cukup harmonis, tidak ada konflik yang terjadi di pernikahan adel dan ashel. Ashel juga sekarang semakin merasa nyaman dengan perlakuan Adel padanya. 'apa aku terima Adel seutuhnya aja ya' itu yang ada dalam benak pikiran Ashel. Satu minggu pernikahan telah berlalu, dimana Kegiatan rutin yang dilakukan keduanya tidak ada halangan satu apapun. Sekarang perusahaan Adel juga semakin berkembang akibat kerja keras dari Adel.

Saat inil jam menunjukkan pukul 9:45 dimana Ashel bosan karena Adel yang berangkat ke kantor satu setengah kam yang lalu. Ia tak tahu harus berbuat apa. Sekilas pikirannya mengajaknya untuk jalan-jalan, tapi kemana? Ashel tidak terlalu paham dengan daerah itu. Seketika Ashel teringat akan sahabatnya, Marsha. Sudah beberapa hari ia tidak berjumpa dengan marsha, banyak hal yang ingin ia ceritakan padanya. Ia pun bergegas mengambil handphone nya dan segera meng-Chatt sahabatnya itu.

 Ia pun bergegas mengambil handphone nya dan segera meng-Chatt sahabatnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wkwk wallpaper Ashel ft nya Adel.
Jam chtnya ngawur ya bund maklumin

Kini marsha siap-siap untuk bertemu dengan sahabat dekatnya itu, ia menggunakan outfit simple namun sangat uwahhh. Marsha menggunakan sweater anya, dengan celana pendek di atas lutut, dan sepatu jordan. Tak lupa Marsha memakai topi, agar tidak kepanasan.

Marsha non muslim, tapi ia dan ashel memiliki sikap toleransi yang baik. Ia tidak membeda-bedakan antara agama mereka. Ia berfikir bahwa apapun kepercayaan mereka, itu bukan alasan untuk tidak berteman.

Ketika di perjalanan, marsha mampir ke Alfamart minimarket di dekat apartemen Ashel, membeli chiki agar ia bisa memakannya bersama Ashel. Ia memberikan tiga lembar uang berwarna merah ke kasir itu. Lalu ia beranjak pergi, dan melanjutkan perjalanannya menuju apartemen Ashel.

Di apart Ashel:

Tok tok tok...

Suara ketukan pintu terdengar, Ashel yang tadinya sedang duduk di depan televisi beranjak pergi ke pintu dan membukanya. Ya, benar' itu Marsha. Ashel dengan sigap memeluk marsha dan mengajaknya masuk. Kangen? Mungkin itu yang di rasakan keduanya. Waktu ashel belum menikah,ia hampir setiap hari bersama marsha.

"Ayo sha duduk, gua kangen bgt sama lo. Udah berapa hari kita ga ketemu" marsha yang mendengarnya pun hanya meringis.

"Hehe gua ga enak sama suami lo" "nih" ucap Marsha sambil menyodorkan sebuah plastik yang di dalamnya terdapat makanan.

"Ih repot banget, gua cuma mau lo temenin gua, lo mau juga gua udah bersyukur banget . Tapi makasih ya sha" ucap ashel

"Yeee... Kaya sama siapa aja lo. Btw suami lo mana?" Ucap marsha yang dari tadi melihat sekeliling ruangan itu.

"Kerja. Oh iya niatnya gua juga mau ngenalin suami gua sama lo" ucapnya lagi.

"Bentar ya sha, gua ambil minum dulu" marsha pun mengangguk.

Tak lama, minuman pun datang. Itu adalah jus lemon, buah yang sangat di sukai marsha. 'masih inget aja shel, minuman kesukaan gua 'batin Marsha.

Di waktu yang sama, Adel tiba-tiba merasakan sakit di bagian perutnya. Adel segera menelfon zee, sahabat dekatnya. Ia meminta agar zee membawanya pulang ke apart. Zee pun menurut, ia segera membantu Adel beranjak dari ruangannya itu. Ternyata, maag Adel kambuh. Ia tadi pagi tidak sarapan karena Ashel yang telat bangun.

Di sela perbincangan Marsha dan ashel, ada seseorang yang mengetuk pintu ruangan tersebut.

Tok..tok..tok..

"Shel buka" suara yang tidak asing bagi ashel.

"Zee? Adel kenapa? " Tanya ashel panik

"Dia kayak nya maagnya kambuh. Taro dimana ni" tanya Zee

"Ayo bawa ke kamar" zee pun mengangguk dan ia masuk ke dalam rumah Ashel. Mata ia terbelalak, melihat marsha yang sedang mengunyah makanan di mulutnya. Imut, itu yang berada di benak zee'

Zee pun membawa Adel masuk ke kamarnya setelah itu ia kembali ke kantornya untuk menyelesaikan pekerjaan nya.

"Gua pamit ya shel"

"Iya Zee"

"Btw itu temen lo?"

"Knp lo suka?" Ledek Ashel

"Ga" ketus Zee lalu keluar dari kamar Adel.

Lagi-lagi ia melihat gadis cantik itu, badannya yang tidak terlalu tinggi, namun pas. Matanya tak lepas dari paha Marsha yang kelihatan, karena ia memakai celana pendek di atas lutut, bahkan sangat pendek. Ia sempat kontak eye 'kontak mata' dengan marsha, Marsha yang melihat Zee gugup hanya bisa membalasnya dengan senyuman, yang menyebabkan Zee tambah salting 'cie ada yang gesrek.

-vote yuuu
-udh tau kn? Siapa kapal barunya..
-mon maap klo bahasanya g bisa di pahami.

•••

'Hapsari PrideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang