•••
Kini mereka berempat tengah menunggu dokter yang sedang menangani Chika. Panik, mungkin itu yang di rasakan oleh mereka, karena dari tadi Chika terlihat sangat sehat
Adel juga begitu, ia panik saat ini, sampai ia tidak menyadari bahwa Ashel memandangnya dengan tatapan sinis. Ia sempat eyes kontak, and? Adel tidak mengetahui apa maksud Ashel.
Lebih sulit memahami Ashel dari pada fisika
Dokter keluar dari ruangan..
"Temen saya kenapa dok" Ucap Marsha dengan panik
Lalu, dokter pun menjawab 'kamu nanya? Ngga dong.
"Anda siapanya pasien?" Tanya dokter tersebut
"Saya sepupunya" jawab Marsha
"Gini mba, sepertinya ada yang aneh dari pasien. Dia makan apa sebelumnya?" Tanya dokter itu lagi
"Ga tau" jawab Marsha
"Sepertinya pasien mengonsumsi makanan yang mengandung zat berbahaya, itu biasanya untuk menggugurkan kandungan dengan menyiksa, ataupun kalau lebih parahnya itu dapat menyebabkan kematian. Beruntung karena pasien dengan cepat di bawa ke sini, jadi pasien hanya perlu di rawat inap selama beberapa hari. Untuk itu, mba diminta untuk menyelesaikan administrasi" jelas dokter itu.
"Baik dok" jawab Marsha
"Kalau begitu saya permisi dulu, mari" ucap dokter itu kemudian ia beranjak meninggalkan mereka.
"Lo masuk aja sama Ashel, biar administrasi biar gue yang urus, soalnya dia kek begitu di apartemen gua, jadi gua harus tetep tanggung jawab" ucap Adel
"Ta-tapi" ucap Marsha, ia gugup, namun pembicaraannya di potong oleh Adel "ga ada penolakan" ucap Adel datar.
Lalu, Ashel dan Marsha pun bergegas menghampiri Chika yang terbaring lemas di kasur rumah sakit.
"Chik lo abis makan apaan si, kok jadi gini" tanya marsha sembari memeluk Chika yang masih belum sadarkan diri.
"Udah sha, sabar ya Chika ga papa kok" ucap Ashel menenangkan Marsha, terlihat Ashel juga mengelus-elus punggung Marsha
Di waktu yang sama, saat Adel sedang ingin membayar biaya pengobatan Chika di ruang administrasi, ia melihat sosok hitam yang sedang memperhatikan dirinya, Adel yang sadar dirinya sedang di perhatikan, ia lalu memanggil sosok hitam tersebut.
"WOIII.. NGAPAIN LO!!" ucap Adel, lalu sosok hitam yang tadi, ia meninggalkan Adel dengan lari sangat kencang, maraton ga tuh, sampe garis finish, ga dong. Ia lari kencang untuk meninggalkan rumah sakit.
Adel segera mengikuti jejak sosok hitam itu, namun Adel kalah cepat dengannya. Lantas, bagaimana kelanjutannya? Lanjut part2. Ga. Cnda, serius aja hidupnya.
Adel kehilangan jejak sosok hitam tersebut. Lalu, Adel segera kembali untuk menyelesaikan administrasi, dan menuju ke ruangan Chika di rawat.
Ceklek...
Pintu kamar rumah sakit terbuka, terlihat lelaki muda yang rambutnya acak-acakan, terlihat juga keringat bercucuran di kening lelaki itu. Nafasnya memburu, ia bernafas tidak beraturan, lalu Adel duduk di sofa rumah sakit. Ashel yang bingung melihat suaminya itu, ia segera menghampiri dan duduk di sebelah Adel.
"Kamu kenapa keringetan gini" ucap Ashel yang sedang melihat-lihat keringat yang membasahi pipi Adel.
"Aku tadi ketemu sama orang aneh gitu, dia ngeliatin aku mulu, terus pas aku kejar ga ketangkep" jelas Adel
"Ish sampe gini" ucap Ashel, tampaknya ia segera beranjak dari sofa, ia mengambil tumpukan tisu di meja rumah sakit, dekat dengan kasur, lalu ia membersihkan wajah Adel. Adel saat ini hanya diam, ia memandangi wajah Ashel dengan tersenyum
"Apaan? Ko liatinnya gitu" tanya Ashel, ia berusaha untuk menahan salting
"Gapapa" jawab Adel sambil menggelengkan kepalanya
Tidak berselang lama, Chika perlahan membuka matanya, itu membuat Marsha senang.
"Chik, lo udah siuman Chik?" Tanya Chika
Lalu, Adel dan Ashel pun menghampiri mereka berdua, terlihat Adel yang sedang merangkul pundak Ashel. Chika pun dengan perlahan membuka matanya, ia belum sepenuhnya sadar, karena pandangannya samar-samar.
"Emph..." Ringis Chika, ia tampak sangat kesakitan, ia memegangi kepalanya itu.
"Chik" panggil Marsha
"Gu-gua dimana" Tanya Chika
"Lo di rumah sakit, udah jangan banyak gerak dulu" jawab Marsha
"Lo tadi pingsan di apartemen gua. Katanya lo salah makan? Emangnya lo makan apaan?" Tanya Ashel
"Gua ngerasa ada yang janggal sama pembantu lo Shel" jawab Chika
"Mba sumini?" Sahut Adel
"Iya Del, gua pas tadi pagi ke dapur buat suruh pembantu lo bikinin minuman, pas gua keluar dari kamar lo, pembantu lo kaya nyembunyiin sesuatu gitu di belakang tubuhnya, nah pas gua lagi nunggu gua pengen ngencing, nah gua otomatis ke kamar mandi lo, pas gua keluar dari kamar mandi, gua liat pembantu lo naro sesuatu ke minuman kita. Kalo yang normal mah dia nunggu gua dulu ga si? Secara kan dia tau gua dari tadi lagi nunggu minumannya, nah pas udah, gua liat pembantu lo masuk tuh ke kamar lo, terus gua buru-buru lari buat minum itu minuman, gua kira ga bakal ada reaksi apa-apa karna udah beberapa menit, dan gua berfikiran bahwa pembantu lo naro gula, tapi bingung aja gitu soalnya gerak-gerik nya aneh, eh ternyata gua malah pusing, terus pingsan deh" ucap Chika
"Tapi gua ga yakin juga, gua ga mau negatif thinking, tapi ya gua minta lo harus hati-hati sama dia" ucap Chika lagi
"Masa sih dia kayaknya orang baik deh, soalnya kayak dari kampung gitu, lagian ini juga baru hari pertamanya kerja, mungkin ga terbiasa bikin minuman" ucap Adel
"Lah belum terbiasa apanya? Kamu ga denger dokter ngomong apa? Itu obat penggugur kandungan Del, mungkin aja mba sumini mau nyelakain aku" ucap Ashel
"Tapi shel, kamu jangan negatif thinking sama orang lain" ucap Adel
"Udah-udah stop, ini rumah sakit. Bahasanya nanti aja kalo lo udah di rumah" ucap Marsha menengahi perdebatan antara Ashel dan Adel.
Suasana di dalam ruangan itu sekarang canggung. Adel tidak berani menatap Ashel, Ashel juga malas jika menatap Adel. Ashel lalu teringat bahwa Christy belum mengetahui bahwa Chika di rawat di rumah sakit, ia lalu berinisiatif untuk mengabarkan hal ini kepada Christy.
Cht Ashel sma Christy, mon maap jamnya emg suka ngawur.
- vote yo
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hapsari Pride
Teen FictionKecewa? Mungkin. Itu yg di rasakan Ashel, ia belum bisa menerima bahwa keluarga Jinan Hapsari yang menyebabkan ia kehilangan sosok ayahnya:v Adel hanya bisa terdiam. Mulutnya tidak mampu berkata apapun ia melihat Ashel yang sedang stres karena ovt n...