Setelah semalam Ashel di buat gesrek oleh Adel, kini ia terbangun dari tidurnya. Ia segera mencari handphone nya itu guna melihat jam.
Waktu setempat menunjukkan pukul 4.35 pagi. Lalu ia menarik selimut yang menutupi sebagian tubuh sahabatnya, Marsha, sambil menggoyangkan badannya.
"Sha bangun, ayo Sha bangun. Marsha bangunnn" ucapnyaa sambil menggoyangkan badan Marsha, Marsha yang merasa terusik pun membuka matanya perlahan.
"Apa sayang" ucap Marsha yang berusaha menahan kantuknya
"Katanya lo mau dengerin cerita gua" ucap Ashel yang mengerucutkan bibirnya. Marsha yang tidak ingin temannya itu ngambek, ia pun segera duduk.
"Mau cerita apa? Aku dengerin"
Ashel pun menceritakan bahwa dirinya sudah mempunyai rasa kepada Adel, ia ingin menjadi istri yang baik buat Adel. Tapi, lagi-lagi Ashel teringat akan ayahnya.
Ashel bercerita panjang lebar mengenai Adel pada Marsha, sejak dirinya masih bekerja di rumah Adel sampai sekarang, dimana mereka telah menjadi suami istri."Menurut gua lu maafin Adel si Shel. Lagian, kematian ayah lo juga bukan salah Adel, itu salah kedua orangtuanya. Jadi, lo ga berhak buat ngebenci Adel. Toh Adel juga ga jahat kan sama lo? Dia udah berusaha meyakinin lo bahwa Adel itu bukan orang jahat" ucap Marsha
"Iya juga ya Sha"
"Iya Shel. Nih ya shel, gu tuh kenal lo udah lama, jadi kalo ada apa-apa lo cerita ya sama gue, gue udah dewasa tau. Gue udah bisa nasehatin lo mwehehe. Apapun itu keputusan lo, gue akan ngedukung lo. Gue mau lo bahagia cel" Ashel yang mendapati sahabatnya itu berbicara dengan nada datar, dan raut muka yang sedang menahan kanduknya, Ashel meneteskan air matanya, namun sambil ketawa. kenapa? Kamu nanya?..
Raut wajah Marsha yang menyerupai animeh membuatnya gemash, apalagi ia sesekali oleng karena mengantuk. Hampir saja Marsha terjungkal ke belakang karena ngantuk.
Marsha yang melihat Ashel meneteskan air matanya pun ia tersenyum bahagia.
Btw siapa yg pengen sahabatan kek Marsha sama Acel? Gua gua gua
Oke lanjut
_____________________________
Kini waktu menunjukkan pukul 6.00 dimana semua orang kini sedang sibuk untuk bersih-bersih. Marsha dan Ashel yang sudah bangun dari tadi pagi, ia berada di luar tendanya. Terlihat dua perempuan itu sedang memasak.
Adel saat ini sudah terbangun dari tidurnya. Ia segera membuka leretan tenda untuk keluar menghirup udara segar yang ada di pegunungan. Lalu ia melihat istrinya itu sedang membuat makanan. Sontak Adel pun merasa dirinya sedang berada di surga
Ashel yang melihat suaminya itu keluar dari tenda, ia segera menyapa Adel.
"Eh Del, udah bangun" ucap Ashel dengan lembut.
"Astaghfirullah. Masyaallah. Subhanallah. Aku di surga. Wahai para saksi mata lihatlah seberapa cantik istriku tercinta ini. Seberapa sempurna ciptaan tuhan yang satu ini" Ucap Adel, Ashel yang mendengar itu pun berusaha menahan salting
"Ekhemm" Dehem Zee yang baru saja keluar dari tenda
"Apa sirik aja lo" Zee yang melihat itu pun merasa heran pada Adel.
Dah skip.
Kini mereka berempat sedang duduk di lesehan. Mereka sedang menikmati keindahan alam di pagi hari yang uwah
Ashel tampaknya nyaman dengan Adel, sedari tadi ia menggenggam tangan kanan Adel. Ia asyik bercanda sembari memakan makanan yang ia masak tadi pagi bersama marsha. Senyum Ashel tampaknya telah membuat Adel terobsesi, ia sekarang tidak tahan dengan wajah putih istrinya itu. Gemashh, itu yang di rasakan Adel. Rasanya ia ingin sekali menggigit pipi Ashel.
"Nanti kalo udah siangan kita jalan-jalan ke luar ya. Ada yang bakal gua tunjukin ke kalian" ucap Adel, yang mendapat anggukan dari ketiga manusia di sampingnya itu.
Perasaan Adel sekarang sangat senang. Tiba-tiba di sela-sela mereka berempat berbicara, Adel dan Ashel tidak sengaja kontak mata, Adel yang melihat Ashel melihat dirinya, ia pun tersenyum. Dengan spontan? Uhuy gak lah becanda, serius aja hidupnya. Dengan spontan Ashel meenepis tangan Adel yang dari tadi memeganginya. Ia pun lanjut berbicara dengan Ashel dan juga Zee.
'lah baru aja lo ngebuat gua baper shel, udah di buat ovt lagi' itu yang berada di pikiran Adel saat ini.
'lagian si pegang-pegang arghhh tapi gemash tolong. Eh apa tadi gua yang megang dia dulu?' itu yang berada di benak Ashel, ia menyadari bahwa Adel saat ini sedang pundung gara-gara ia melepaskan pegangan tangannya terhadap suaminya itu.
___________________
Kini mereka berempat tengah berjalan menuju tempat yang di katakan Adel, tiba-tiba Marsha itu jatuh, dan kaki sebelah kanannya mengeluarkan darah, Ashel yang khawatir pun segera menghampiri Marsha yang terlihat meringis menahan sakit di kakinua itu.
"Sha,?! Lo knp sha? Sakit ga? Mana yang sakit?! "Ucap Ashel panik
"Ga shel, ini paling cuma luka biasa doang, nanti juga sembuh" ucap marsha mengusap-usap dengkulnya. Btw tau kan dengkul? Tau lh ya
"Serius sha? " Ucap Ashel yang mendapat anggukan dari marsha.
"Sha? Lo sakit kan? Kata Zee dia mau gendong lo balik ke tempat camping " Zee yang tidak tahu apa-apa ia melotot pada Adel, dan berbisik padanya
"Lo apa-apaan bego"
"Udah si kesempatan ini buat lo"
"Ayo shel, kita lanjutin perjalanan, biar Zee gendong Marsha balik" ucap Adel, lalu Ashel dan Adel pun berjalan menuju tempat yang di tuju. Dimana? Kamu nanya?
"Ayo sha, lo bisa berdiri dulu ga? Biar gampang gendongnya" ucap Zee sambil membantu Marsha berdiri.
"Maaf ya gue nyusahin lo" ucap marsha yang sekarang tengah di gendong Zee
"I-i.. Iyaa gpp sha , tenang aja" sekarang badan Zee keluar banyak keringat, ia berkeringat namun badannya merasakan dingin. Keringat bercucuran dimana-mana. Detak jantungnya pun berdegup kencang, nafas Zee tidak teratur saat ini
Marsha mengetahui Zee yang sedang berkeringat banyak, namun ia tidak menyadari bahwa Zee suka dengannya. Ia malah beranggapan bahwa Zee keberatan dengan posisinya yang berada di atas Zee.
"Zee lo keringetan banyak. Gue berat ya? Turunin aja kalo berat" Zee pun menggelengkan kepalanya
"Ngga sha, lo ga berat"
"Yaudah turunin dulu" ucap marsha, lalu Zee pun menurunkan marsha dari punggungnya.
Alih-alih marsha berdiri, ia malah terpeleset dan dengan sigap Zee menangkap tubuh Marsha. 'Cantik' itu yang berada di pikiran Zee.
Dengan bodohnya, zee pun ikut terpeleset dan sekarang Zee berada di bawah marsha, sempat beberapa detik kontak mata dengan marsha, Marsha yang tidak nyaman akan posisinya pun beranjak bangun dari tubuh zee
Marsha :" eh maaf"
Zee :"iya gapapa. Ayo lanjut jalan"
Zee pun mengantarkan marsha sampai ke tempat camping mereka. Lalu dengan segera mengobati luka yang ada di kaki Marsha. Suasana di situ sangat canggung, di karenakan Zee yang mempunyai sifat bodoamatan, dan Marsha yang memiliki sifat tidak terlalu peduli dengan orang-orang di sekelilingnya, kecuali yang sangat dekat dengannya.
Di pikir bakal kaya india india gitu tatap tatapan lama? Ngga lah. Bakal ada saatnya wk'
- niatnya mau bikin kapal lagi, tapi tunggu rame
-ayo vote
-maapin kalo ga nyambung wk'
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hapsari Pride
Teen FictionKecewa? Mungkin. Itu yg di rasakan Ashel, ia belum bisa menerima bahwa keluarga Jinan Hapsari yang menyebabkan ia kehilangan sosok ayahnya:v Adel hanya bisa terdiam. Mulutnya tidak mampu berkata apapun ia melihat Ashel yang sedang stres karena ovt n...