Kini Chika dan Christy sedang berjalan menuju tempat yang di katakan Adel. Benar saja, ia melihat tenda berwarna Pink
"Dek itu kayaknya tenda kak Marsha, aku ke situ" lalu Christy pun menangguk. Lalu iapun segera menelfon Marsha
"Marsha gua udah di luar tenda lo, lo cepet keluar" marsha pun mematikan panggilan, dan beranjak bangun untuk menjemput Chika dan Christy
Benar saja, ia mendapati kedua temannya itu telah sampai. Ia segera berpelukan erat dengan Chika, tak lupa juga Christy. Ia sangat kangen dengan kedua saudara nya itu, karena sudah beberapa tahun mereka tidak berjumpa. Saat mereka terakhir bertemu, Christy saat itu masih kelas X SMA. Sekarang Christy telah kelas XI.
Ashel yang mendengar suara dari luar ia pun segera menghampiri. Ia juga tak lupa salaman dengan Christy dan juga Chika. Mengapa? Karena ia sempat beberapa kali bertemu dengan Chika, tapi tidak dengan Christy. Ia baru sekali ini bertemu dengannya.
"Eh ayo masuk, istirahat dulu. Kalian pasti cape" ucap Ashel, lalu mereka berempat masuk ke dalam tenda dan membereskan barang-barang yang Chika dan Christy bawa.
"Udah lama kita ga ketemu ya Sha" ucap Chika. Mereka berempat kini sedang duduk melingkar di dalam tenda
"Iya yah kak Marsha, aku juga kangen sama kak Marsha" Timbal Christy
"Mwehehe iya. Lagian kalian orang sibuk" ledek Marsha.
"Sibuk mikirin hidup Huaahhh " ucap Christy sambil menguap.
"Btw kakak ini siapa kak Marsha? Kok kaka ga pernah ngenalin ke aku" Tanyanya.
"Owh kita belum kenalan ya? Kenalin gua Ashel " Ucap Ashel
"Emmm Ashel?" Christy yang ngangong ngangong berusaha mencerna perkataan Ashel. Lalu ia melihat-lihat kulit putih dari Ashel, ia pun meneruskan bicaranya "Aku panggil kaka ng.... Ng... Kaka Acell"
Sontak itu membuat Ashel gemashh
"Kaka Acel tuh ngga ada bedanya sama kak Marsha, sama-sama cahaya Asia" ucap Christy polos
Sontak itu membuat mereka tertawa. Kepolosan Christy asli dari Indonesia. Ngga dong. Asli , tidak di buat-buat.
"Btw aku tadi jatuh tau di tabrak orang. Nih" ucap Chika sambil memperlihatkan dengkul nya yang luka
"Ih kok bisa sama si Chik, Marsha noh di bilangin jawabnya cuma luka kecil nanti sembuh sendiri palingan nyi minyi minyi" ucap Ashel. Pandangan Chika dan Christy sekarang adalah kaki kanan Marsha. Benar saja, mereka melihat luka dari kaki Marsha.
"Eh ngga ya, lo itu yang terlalu overthinking Cel. Gapapa gua udah kebal, lo mau tawuran aja sini gua jabanin wle" ledek Marsha sambil mengulurkan lidahnya
"Eh eh eh Kumaha barudak?" Ucap Christy
"WELLLL!!!!" Mereka bertiga pun menjawab ucapan Christy serentak. Kemudian mereka kembali berbincang-bincang. Bukan ghibah ye bund emngnya lo hari-hari ghibah..
Well, ayo lanjut
Kini waktu menunjukkan pukul 6.40 mereka berempat sedang duduk menunggu kedatangan Adel serta temannya untuk makan bersama. Tak lama Adel dan Zee keluar dari tenda. Yang Ashel dan Marsha bingung adalah Aranza, bukannya ia ikut dengan gerombolan lainnya? What is it
"Del siapa itu" Tanya Ashel yang sekarang tengah duduk di samping Adel
"Eh lo kenalan dulu sama bidadari bidadari surga" ucap Adel. Ashel yang mendengar itu pun memukul tangan Adel
"Oke. Seperti halnya pelangi, aku akan selalu membuat kalian bahagia bersamaku, up. Kenalin gua Aranza" ucap Aranza dengan tersenyum. Mereka yang mendengar jiko dari Aranza pun tertawa
"Owh Aranza, kaya nama abang aku ya Del" ucap Ashel yang mendapat anggukan dari Adel
"Salken Aranza" ucap Marsha, Aranza pun mengangguk. Ia sedari tadi sedang memandang wajah Chika. Ia sepertinya suka dengan wanita berambut semir itu.
Dan Zee? Ia pun sedang terpesona dengan kecantikan yang terdapat dalam diri Marsha. Wajahnya seperti animeh, membuatnya gemash.
"Eh Marsha katanya Zee mau ngomong sama lo. Lo ikut gih" Ucap Adel, lalu ia membisikkan sesuatu pada Zee "udah nurut aja. Ini kesempatan buat lo" bisik Adel yang mendapat anggukan dari Zee
"Iya nanti abis makan" ucap Marsha dengan nada datar. Lalu, mereka segera melahap makanan yang mengandung vitamin dan zat besi.
"Eh Shel itu siapa" tanya Adel
"Owh itu adeknya mamanya Marsha" Ashel pun mengarahkan pandangannya ke Chika dan Christy.
"Lah masnya tadi yang nunjukin jalan ke sini kan?" Tanya Chika
"Iya . Btw kenalin gua Adel suaminya Ashel" ucap Adel
"Gua Chika. Ini Adek gua Christy" Ucap Chika
"Alo om" Ucap Christy, sontak membuat mereka tertawa. Bisa-bisanya dia memanggil teman kakaknya dengan sebutan 'Om
"Eh bocil emang muka gua udah setua itu ya" Ucap Adel
"Emm ngga Om. Maksudnya aku manggil om om itu emm kan kalo om-om banyak duit om gitu. Sugar daddy kan om udah nikah kan? Gitu maksud Christy" ucap Christy terbata-bata
"Emang kamu tau dari mana kalo om punya banyak duit" tanya Adel
"Om sering muncul di beranda TikTok aku" Jawab Christy. Yang mendengar itu pun tertawa
"Ceilah bocil TikTok adek lo Chik" chika lalu mengangguk. Ia tidak tertawa karena apa? Garing. Ngga dong karena ia tengah menikmati makanannya itu.
"Emang kamu tahu apa soal om" tanya Adel lagi
"Om kan duta jj. Kalo aku scroll kan om, satu foto om itu bisa jadi seribu jj. Nah kalo pas aku tau om itu sugar daddy, itu karna om suka bilang 'kuras hartaku manies " ucap Christy
"Ow gini kuras hartaku maniess" Adel mengatakan itu sambil melirik ke arah Ashel. Ashel yang mendapati ia di lirik oleh om-om pun bergidik ngeri
"Ih apa sih om takut" ucap Ashel, yang mendengar itu pun tertawa terbahak-bahak. Mereka menghabiskan malam itu dengan penuh kenangan.
Lalu apa yang di lakukan oleh Zee dan Marsha? Kamu nanya? Hhe ga canda. Serius aja hidupnya
Zee menembak Marsha, ia meluapkan rasa kepada Adel ngga dong, Marsha. Ia tidak mendapatkan jawaban dari Marsha, Marsha hanya mengangguk. Kan kalo ngangguk tandanya mau kan? Zee nya aja ovt. Ia menganggap bahwa Marsha menolak dirinya.
Hayoloo salah siapa? Zee/Marsha?
- vote yuuu
•••
KAMU SEDANG MEMBACA
'Hapsari Pride
Teen FictionKecewa? Mungkin. Itu yg di rasakan Ashel, ia belum bisa menerima bahwa keluarga Jinan Hapsari yang menyebabkan ia kehilangan sosok ayahnya:v Adel hanya bisa terdiam. Mulutnya tidak mampu berkata apapun ia melihat Ashel yang sedang stres karena ovt n...