13|siapa dia?

998 78 0
                                    

Happy Reading

















"Juna kapan lu mau nembak si Minghao itu?"

"Gw ngga yakin dia bakal terima gw Sha"

"Tapi kalo ngga buru-buru digebet, diambil orang lah"

"Iya tuh secara kan dia imut manis gitu"

"Eh Bim, Deka lu berdua g ush nakut-nakutin ya"

Jadi sore ini Juna,Bima,Deka,Shakarta berkumpul di cafe depan sekolah mereka sekadar nongkrong.

Kemana Varka? Dia ikut ekstra Basket dan hari ini mereka latihan.

Dan apa benar Juna menyukai Minghao? Jawabannya iya.

Sejak kejadian Supermarket tersebut ia mengakui dirinya menyukai Minghao.

Tapi bukannya ia langsung menyatakannya langsung kepada Minghao, ia hanya bisa memberi perhatian kecil kepada Minghao saja.

Bukankah Juna itu tidak suka orang yang bertele-tele? Tapi mengapa ia sendiri seperti itu?.

Sebenarnya semakin hari semakin dekat saja mereka. Seperti Juna yang mentraktir Minghao di kantin dan memberinya snack ke rumahnya karena Minghao yang malas keluar.

Wahh jiwa" bucinnya dh keluar😇

~~~

Dalam perjalanan pulang Juna hanya terus berpikir 'haruskah ia mengakuinya kepada Minghao?' Ia hanya takut jika ia mengakuinya dan Minghao menolaknya, hubungan pertemanan mereka akan hancur.

Drttt...drrttt

Suara telfon dari handphone Juna berbunyi.

'Halo Bun'

'Juna, kamu lagi dimana?'

'Juna lagi dijalan ini, kenapa?'

'Baguss deh, kalo gitu Bunda mau nitip beliin susu cair yang full cream ya, yang 1 liter'

'Lah Bunnn'

'Nanti Bunda tambah uang jajannya, mamah mau eksperimen di dapur ini, jadi cepet beli'

'Iya mahh ini Juna dah sampeee'

Tutt...tutt...

"Lah dimatiin" lirih Juna.
Karena disogok 'uang jajan ditambah' ia langsung mampir Supermarket yang terakhir kali ia dan Minghao datangi.

Sampai sana ia langsung mengambil pesanan Bundanya lalu pergi ke kasir.

Sampai kasir bukannya ia langsung membayar, tapi ia melamun melihat pemandangan didepan kasir.

Disana ia melihat Minghao dengan seorang anak laki-laki berperawakan tinggi.

"Kak aku mau permen itu ya"

"Iya ambil aja Hao"

Kira-kira itulah percakapan ringan yang didengar oleh Juna.

Anak laki-laki itu tinggi, sangat tampan (?) Meski lebih tampan Juna.

Anak laki-laki itu menggandeng tangan Minghao dan menuju motornya.

Dan Juna hanya bisa memandangi mereka dengan tatapan sedih.

Ia pun mulai berpikir, haruskah ia cepat-cepat menyatakannya kepada Minghao. Atau apakah ia sudah terlambat?.

Entahlah.

~~~~~~~

Siapa ya yang dimaksud Juna🤔.
Aku mau bikin Juna cemburu deh😇
Btw ini pendek ya?
Voment juseyoo😄
Jadi semangat nulis deh berkat ada yg vote☺️ thank you all💟

Pawang | Junhao svt [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang