04|dikamar mandi

1.5K 125 14
                                    

Happy Reading

































Kringgg~~~ (anggap aja suara bel:")

Jam kedua saatnya kelas Minghao pelajaran olahraga.

Minghao dan Septian berjalan bersama menuju kamar mandi pria untuk berganti pakaian.

Saat mereka berdua ingin memasuki kamar mandi pria mereka berdua tidak sengaja bertabrakan dengan Juna dan teman-temannya.

Kenapa? Karena disaat jam kedua sampai jam kelima kelas X-2 IPA dan XI-2 IPS juga XII-2 Bahasa berolahraga dijam yang sama.

"Eh aduhh, gimana sih jalannya kan pintunya cuma satu Hao masuk dulu lahhh" Hao yang ngga terima waktu si Juna tiba-tiba dateng.

"Hah? Apa lu bilang tadi?"

Karena Juna yang terlihat mulai emosi Septian segera menarik Minghao agar mempersilahkan Juna dulu yang masuk.

"Udahlah Hao biar dia duluan"

Septian juga menenangkan Minghao yang sepertinya juga ikut emosi.

"Ish aku duluan loh yang mau masuk padahal, emang dia siapa sih, ga boleh apa aku duluan?"

Minghao misuh-misuh dan diakhiri dengan pertanyaan polosnya.

"Hao itu loh yang namanya Juna itu yang tadi aku ceritain" Septian memberitahu Minghao dengan cara bisik-bisik karena melihat tatapan Juna.

Setelah itu Minghao mulai meneliti Juna dari kaki hingga kepala, lalu berkata...

"Eh ini kakak yang tadi ya? Kepalanya masih sakit kak?"

Minghao mengatakan hal tersebut ketika mengingat wajah Juna.

Tiba-tiba pula tatapan Juna yang semula tajam kini berubah menghalus setelah kembali mengingat-ngingat lelaki didepannya ini.

"Oo..ooh i..iya yang tadi, gapapa k..kok"

Anehnya Juna menjadi gugup ketika berbicara dengan Minghao.

Bahkan teman-teman sekelas Juna yang melihatnya menjadi bingung dan terheran-heran.

'Sejak kapan Juna bisa sehalus ini'

Pertanyaan itu lah yang diucapkan mereka dalam hati.

Septian yang melihat interaksi mereka juga menjadi bingung, sejak kapan Minghao mengenal Juna.

"Ooh jadi kakak yang namanya Juna itu, perkenalkan aku Minghao Kak dari kelas X-2 IPS"

Setelah perkenalan kecil tersebut, tiba-tiba Minghao mengarahkan salah satu tangannya ke kepala Juna yang tadi kejedot pintu angkot dan mengelusnya perlahan.

Dan membuat semua yang melihatnya menjadi tambah bingung sekaligus panik karena Minghao sangat berani menyentuh Juna yang tidak suka jika disentuh orang asing.

"Kata Mamah Hao kalo kepalanya sakit harus dielus, tapi kan kita tadi orang asing yang dilarang sama Mamah nah  sekarang kan udah kenalan jadi Hao boleh sentuh"

Pernyataan polos dari Minghao membuat mereka menjadi tambah panik.

Tapi anehnya Juna tidak menolak dan hanya diam saja. Yang membuat mereka lebih panik lagi karena berpikir Juna sedang meredam emosinya.

Setelah Minghao mengelus-elus kepala Juna, ia pun melanjutkan tujuannya ke kamar mandi dan menyeret Septian dari sana meninggalkan semua orang yang mematung.

"Ayo Sep kita ganti, babayy Kak Jun duluan ya semoga cepet sembuhh~~"

Minghao yang melambaikan tangannya ke Juna lalu masuk ke kamar mandi.

Setelah kepergian Minghao, Juna bukannya marah ataupun berteriak ia malah tersenyum tipis dan memegang dadanya yang berdetak lebih cepat.

Membuat mereka semua yang melihatnya memilih duluan masuk daripada kena imbasnya pikir mereka.

"Oh jadi namanya Minghao, Minghao...Minghao lucu banget deh"

Juna bergumam sendiri sembari berjalan dan tersenyum tipis.

~~~~~~~~

Mana nih Juna yang kull  itu🤨?.
Y

up pendek...

Pawang | Junhao svt [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang