Drtt! Drrtt!
Suara getaran ponsel membuat Juna sedikit terusik dari tidur lelapnya, sekarang lagi hari rabu dan lagi tanggal merah, hasil kesepakatan mereka jika ada tanggal merah diluar hari minggu mereka akan libur juga dan meniadakan kegiatan proker ataupun rapat malam.
"Anjing ponsel siapa sih bangsat!"
Juna membuka sedikit matanya lalu meraba kesekitar kasur mencari sumber getaran dan mendapati ponselnya Mark bergetar secara berkala membuat Juna mau tidak mau harus membaca nama si penelfon.
Pak Ilham DPL calling...
Juna mengerjapkan matanya cepat memastikan apa yang ia baca baru saja membuatnya bangun duduk dengan tegap lalu berdehem mengangkat telfon pak DPLnya itu.
"Halo pak selamat pagi."
'Halo nak Mark, ini masih dipondok kah?'
"Iya pak hehe."
'Oh syukurlah, bapak mau visit. 5 menit lagi saya kesana, saya ngobrol dulu sama pak RT.'
Juna mematung mendengarkan penuturan DPLnya seolah mencerna apa yang terjadi baru saja. Setelah ngebug sekitar 30 detik Juna bangun dengan panik lalu menerjang temannya yang lain.
"WOI ANJING BANGUNNNNNN!!!! PAK ILHAM MAU VISITTTT!!!!" jerit Juna.
Mendengarkan jeritan Juna, Mark, Jendral dan April bangun dengan panik membuat kepala April auto puyeng dari rebahan langsung berdiri dan berlari kebawah rumah.
"HAIKAL KONTOL BANGUN GA LU! 5 MENIT LAGI PAK ILHAM MAU VISIT." sembur Rakha memukul wajah Haikal menggunakan bantal.
Dengan segala kerusuhan yang ada mereka mengerjakan segalanya tanpa perintah dan arahan sang ketua kelompok, Mark merapikan kasur mereka, April menyapu seisi rumah, Jendral dan Juna menyusun kayu bakar yang dipotongin Chaka semalam, Rakha dan Haikal nyapu disekeliling rumah, sementara Chaka dan Jaevan lagi kabur ke pasar berkedok membeli bahan makan.
Mereka seperti itu karna pernah kedapatan oleh pak Ilham dengan keadaan pondok kotor dan berhamburan membuat mereka semua kena marah dan ceramah panjang x lebar dari pak Ilham. Disamping pak Ilham pelit nilai ia juga sangat tegas dan terartur. Yah tipikal dosen-dosen killer lah.
Rakha sembari menyapu ia juga mendapatkan tugas berjaga melihat kedatangan pak Ilham dan sekarang bapak tersayang ini udah tiba ditikungan lorong sebelum pondok membuat Rakha berlari keatas rumah.
"ANJING! ANJING! PAK ILHAM DAH TIBA!" pekik Rakha membuat April panik bukan main, mana air termos belom mendidih pula. Kedatang DPL mereka diwajibkan menyediakan kopi dan snack.
"Eh bapakk Assalamualaikum pakkk syelamat pagyiii." sapa Haikal kepada pak Ilham, sekedar basa-basi sih dan menahan DPLnya ini untuk tidak naik dulu kedalam rumah soalnya Haikal tau diatas belum kelar juga.
"Pagi nak Jaevan."
"Haikal pak Haikal, masa ganteng gini disamain congor monyet kaya si Jaevan sih pak." protes Haikal membuat pak Ilham tertawa garing.
"Oh nak Haikal toh, susah ngebedainnya sama nak Jaevan."
"Bisa aja pak, bapak kesini bareng siapa?" tanya Haikal membimbing pak Ilham agar duduk dibale depan dulu.
"Sama Udin, nak."
"Terus om Udinnya mana pak? Kok kaga diajak kesini dah, padahal seru atuh bisa main kerambol bareng dia."
"Sibuk dia mah packing ikan buat dikirim ke Sulawesi, bapak mah dianter doang kesini."
Jadi tuh pak Ilham selama kegiatan KKN ini berlangsung ia bermukim di desa sebelah dirumah keluarganya, desa sebelah tuh yang tempat mereka buat ambil mobil biar kekota. Pak Ilham juga jarang-jarang kepondok soalnya dia mengajar online dan dipondok jaringan itu minim.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of KKN! [TERBIT]
FanfictionMenceritakan lika-liku dunia Kuliah Kerja Nyata (KKN). *Non-baku. @Lganrcx.