26

1.4K 118 8
                                    

'Lo ada six sense?'

Pertanyaan Juna berputar terus menerus dikepala Jendral entah Jendral sedikit bingung untuk menjawab pertanyaan simpel itu.

"Heh."

Jendral tersentak kaget saat Mark menepuk kencang bahunya, dia tuh lagi bengong dibale depan rumah. Abis rapat rutin dia ijin turun buat nyebat malah keterusan sampe bengong.

"Ngapain lo?"

Jendral hanya mengangkat sebatang nikotin yang sudah setengah habis itu, Mark mengangguk dan mengambil juga sebatang rokok dan ikut duduk disamping lelaki pelor itu.

"Gabut banget yah lo?" tanya Mark saat menghembuskan kepulan asap yang berasal sebatang nikotin tersebut.

"Hm."

"Kata polisinya tadi kenapa?" tanya Jendral.

"Ditanya-tanya doang sih abis itu disuruh nunggu lama banget soalnya pak Kades sama pak RT yang ditanyain lama, bae dikasih makan gua."

"Anaknya diautopsi ga?"

"Jelaslah tapi gua gatau kelanjutannya gimana."

Jendral hanya mengangguk lalu menyesap sedikit kopi hitam yang dibuatnya tadi sebagai pasangan rokoknya.

"Lo mikir apa sih anjing?"

Jendral menghelah nafasnya berat lalu mengubah posisi duduknya menghadap si ketua kelompok. Alis Mark mengerut melihat lelaki pendiam itu.

"Apaaa?" tanya Mark.

"Gua ini kenapaa?"

"LAH KOK NANYA GUAAAA?" sewot Mark. Jendral menggaruk dahinya bingung, yaiya juga yah kok dia nanyanya ke Mark.

"Maksud gua anu... Gimana yah jelasinnya..."

"Ape? Lo suka gua?"

"Pala bapak kau." sinis Jendral.

"Ya terus apa?"

"Tadi Juna nanya sama gua, gua tuh ada six sense ga sih?" tanya Jendral menggaruk kembali pelipisnya.

Mark diem natapin Jendral dengan alis mengerut, kalau Mark pikir-pikir selama dia berteman dengan Jendral mulai dari semester 3 sampai sekarang nih bocah rada aneh sih. Gimana yah Jendral tuh pendiem tapi tau semuanya cuman dari tatapan datarnya doang dan itu selalu menjadi point utama Mark kadang takut sama Jendral.

"Menurut ngana?"

"Ada yang aneh dari diri gua..."

"Apaan tuch?" tanya Mark menyerap kopi hitam buatan Jendral.

"Semenjak gu-"

"WAH NGAPAIN TUCH BEDUAAN? DIBAWAH SINAR REMBULAN AKU BERMADU KASIH BERSAMA TEMAN KELOMPOKKU DIATAS BALE BAMBU REYOT."

Jendral berdecak kesal saat pembicaraannya dipotong oleh toa mesjid aka Jaevan bersama Haikal, perpaduan combo menghancurkan kesabaran tipis Rakha.

"Cuit cuitt pacaran yeh lu bedua?" tanya Jaevan dengan nada menyebalkannya.

"Iyee kenapa emang? Mau juga lu?" tanya Mark sewot.

"Bukan cinlok kaya gini Tuhan yang gua pengenin, yakali pedang x pedang. Ntar beraknya gausah ngeden lagi soalnya tainya auto plonggg." ujar Haikal abis itu ditampar sama Jendral.

"Anjing emang Jendral kon-"

Sekali lagi Jendral melayangkan tamparan kencang ke bibir laknat Haikal yang emang dasarnya diselimutin sama berbagai macam dosa.

"Ngapain sih bedua?" tanya Jaevan kepo.

"Sebat doang, yang lain mana?" tanya Mark.

"Dah bobo eh sisa Rakha doang baca apa gitu gatau jurnal kali."

Story Of KKN! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang