Suara deringan ponsel secara berkala berbunyi membuat April sedikit terusik, April membuka pelan matanya meraba pelan nakas di sebelah kasurnya, di lihat nama Jaevan tertera di sana.
"Hm Jaevan?"
'Baru bangun lo neng?'
"Iya, maaf aku kesiangan soalnya ga sholat, kamu kenapa?"
'Siap-siap gih, jam 8 nanti pak Ilham dateng bareng pengacaranya.'
"Ohiya! Makasih yah udah bangunin aku. Aku lupa pasang alarm." ucap April beranjak dari kasurnya melihat jam sudah menunjukkan pukul 07.05 WIB.
'Sip, sebelum ke sini lo sarapan dulu.'
"Iyaaa."
'Oke, gue matiin yah.'
April meletakkan ponselnya kembali ke nakas dan berjalan pelan membuka jendela kamar agar udara segar masuk ke dalam kamar, di hirupnya sebentar lalu masuk ke dalam kamar mandi.
Jadi semalem April balik ke apart bareng Jendral, Chaka dan Rakha sementara yang jagain Juna tuh Jaevan, Mark dan Haikal. Bisa aja sih mereka pada nginep bareng cuman kasihan Juna ga bisa istirahat bener karna mereka pada berisik.
Setelah mandi April keluar dari kamar dan melihat ada Jendral masih tidur di sofa depan tv, sepertinya Jendral ketiduran di sana saat bermain ponsel abis subuhan tadi. April membuka tirai jendela membuat Jendral mendekik saat cahaya matahari menusuk wajahnya.
"Bangun." ucap April menggoyangkan pelan badan Jendral.
"Lima menit lagi." guman Jendral menutup matanya dengan lengan.
"Ihhh udah mau jam 8 tau, keburu pak Ilham dateng."
"Hm."
April mendesis sebal melihat Jendral kembali tertidur dengan kesal April menarik tangan Jendral agar pemuda itu terbangun namun naas berat badan Jendral tak bisa berbohong membuat April terjatuh menimpa badan Jendral.
Jendral membuka matanya jahil melihat April syok terjatuh di atas badannya, Jendral mendekatkan bibirnya di telinga gadis itu lalu membisikkan sesuatu.
"Selamat pagi, cantik." bisik Jendral dengan suara seraknya.
Wajah April memerah lalu dengan cepat berdiri meninggalkan lelaki itu menuju dapur menyiapkan sarapan untuk mereka berempat.
Jendral terkekeh pelan lalu mengekori gadis itu untuk mengambil air putih, dilihatnya wajah gadis itu memerah membuat Jendral semakin terkekeh gemas.
"T-Tolong bangunin Chaka sama Rakha." ucap April semakin salah tingkah di tatap oleh Jendral.
Jendral mendekatkan dirinya ke gadis itu membuat April semakin terpojok dan tak fokus memotong bahan makanan, seringan Jendral mengembang saat merasakan aroma shampoo gadis itu.
"Akh!" pekik April saat tak sengaja mengiris jarinya akibat grogi tingkat dewa.
Dengan sigap Jendral menarik jari gadis itu lalu dihisapnya membuat April membulatkan matanya kaget.
"Ga usah." cicit April menarik pelan tangannya.
"Biar darahnya cepet berhenti. Udah gausah masak kita sarapan di luar aja."
----
Sementara di rumah sakit Jaevan sudah bangun dan menikmati kopinya menatap Juna yang sedang di suapi sama Mark sementara si bacot Haikal masih molor soalnya semalaman ia begadang menjaga Juna kalau Juna mau ke kamar mandi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of KKN! [TERBIT]
FanficMenceritakan lika-liku dunia Kuliah Kerja Nyata (KKN). *Non-baku. @Lganrcx.