Suasana tenang di sebuah rungan putih yang berisi beberapa orang yang sedang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Ruangan itu adalah ruang perawatan Juna di temani oleh ketujuh temannya.
Setelah melakukan diskusi antara dokter Bimo dan pihak kampus, Juna akhirnya dirawat persiapan operasinya. Chaka dengan kekayaannya memesankan kamar VVVIP untuk Juna agar merasa nyaman.
Juna berbaring bosan di ranjang menatap sebal sebuah infus yang menancap di tangan kirinya, saat ini ia tak diperbolehkan bergerak banyak oleh dokter Bimo.
"Lapar ga sih?" celutuk Rakha mengusap perutnya.
"Ho'oh, gue juga laper." sahut Mark.
Para anggota kelompok KKN itu sedang berbaring di atas karpet bulu yang di bawakan oleh supir Rakha tadi soalnya mereka akan sering menginap di sini menemani Juna.
"Pesen makan gih." colek Jaevan ke Rakha.
"Pada mau makan apa emang?" tanya Rakha.
"Pizza aja, gue ngidam sumpah." sahut Juna.
"Dih emang lo di kasih sama dokter makan sembarangan?" tanya Jendral.
"Iyaaa, gaada larangan kok asal ga banyak gerak aja."
"Itu aja, kasihan Juna kepengen." ucap April lalu di berikan love oleh Juna.
Rakha mengangguk paham lalu kembali sibuk dengan ponselnya memesan makanan untuk mereka begitu pula yang lain. Jendral menyimpan ponselnya lalu menatap April yang sibuk dengan novelnya.
"Jangan membaca sambil tidur, mata lo rusak ntar." tegur Jendral menarik pelan novel April.
"Ihhh bentar, lagi pw juga."
Jendral berdecak sebal lalu menarik novel April membuat gadis itu bangun dan menatap sebal Jendral.
"Balikin ga!" pinta April.
"Ga."
"Ihhhhhh Jendrallllllllllll!"
Jendral mengabaikan gadis itu sembari bersiul iseng membuat April semakin sebal.
"Rajendrallllll!"
"Ayo temenin gue beli kopi baru gue kembaliin." ajak Jendral membuat April mendengus sebal.
"Nitip susu, Jen." sahut Chaka.
"Oke."
April mengikuti langkah Jendral menuju kantin rumah sakit, suasana sore hari itu sedikit ramai membuat April mau tak mau harus menyamakan langkahnya Jendral.
"Jendral kamu kenapa sih ngeselin banget!" oceh April.
Jendral melirik gadis itu lalu menirukan perkataan April dengan nada mengejek.
"Jindril kimi kinipi sih ngisilin bingit."
"Ish!"
"Mau minum apa?" tanya Jendral.
"Gausah, aku ga bawa dompet." ucap April masih sebal.
"Susu coklat mau?" tawar Jendral.
"Ga!"
"Strawberry?"
"Ga."
"Hm matcha?"
"Mau!"
April menampar pelan bibirnya saat menyuarakan kesukaannya itu, emang sih April itu secinta sama matcha. Jendral terkekeh pelan lalu memesan pesanannya.
Kedua mahasiswa itu duduk berhadapan di meja kantin menunggu pesanan mereka. April menatap ke sekeliling kantin yang tertata bersih.
Baru kali ini April menginjakkan kaki di rumah sakit mahal itu, rumah sakit tempat di rawatnya Juna salah satu rumah sakit swasta mahal dan bergengsi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of KKN! [TERBIT]
Fiksi PenggemarMenceritakan lika-liku dunia Kuliah Kerja Nyata (KKN). *Non-baku. @Lganrcx.