28

1.4K 131 7
                                    

Suara petikan gitar dan alunan merdu suara Haikal terdengar samar-samar, April membuka perlahan matanya dan mengintip dari pintu tenda, April melihat Mark, Juna beserta Chaka sedang memasak sesuatu dan yang lainnya hanya duduk diam menikmati suara merdu Haikal.

April kembali merebahkan badannya dan mengambil ponselnya melihat tidak adanya jaringan internet disini, diletakkannya kembali ponselnya dan kembali menutup matanya, bukannya April ga mau bantuin anak-anak diluar cuman ini dingin banget! April kan mager.

"Si neng belom bangun juga?"

April mendengarkan suara cempreng Juna bertanya entah kepada siapa, ah! April mau kibulin dulu deh.

"Neng?"

"Gua buka tendanya yah?" ijin Juna dan terdengarlah suara rest tenda berbuka.

"Neng? Yok makan." ajak Juna mengoyangkan pelan kaki April.

"HOO!" pekik April mengagetkan Juna.

"ANJING!"

Yang lain mengalihkan atensinya kepada April yang sedang tertawa puas dan Juna terduduk memegang dadanya dihadapan April.

"Si eneng makin kesini makin ngesilin anjir." sahut Jaevan.

"Yaiyalah ngeselin orang dia begaul ama lo." timpal Rakha dan mendapatkan timpukan sendok dari Jaevan.

"Widiihh lagi masak ape nih?" tanya April duduk disebelah Jendral.

"Masak dengkul monyet." sahut Jaevan.

"Asikkkkkk."

Suasana malam terasa dingin namun menyejukkan diselingi ocehan aneh dari Haikal dan Rakha, ditambah adu bacot dari Juna dan Chaka.

"Kopi, mau?" bisik Jendral.

April mengangguk semangat, "makasih, Jendral."

Jendral hanya mengangguk dan tersenyum tipis memberikan gelas kopinya kepada gadis itu, ah sial! Rasanya Jendral ingin terbang aja bisa sedekat ini sama April.

"Asik banget nih kalau ada popkeron." sahut Jaevan.

"Popcron, jamet." sinis Mark.

"Yaudah sih mau popkeron, mau popcorn, suka-suka gua lah, siape lu atur-atur." timpal Jaevan.

"Ketua lo lah, kenape?!" tanya Mark galak.

"YA GAPAPA SIH, LOVYU DEH PAKETU!"

"Diem, ga dipondok ga disini, ribut mulu." sahut April.

"YA KENAPE EMANG?" tanya Mark dan Jaevan barengan.

"DIH KOK PADA NGEGAS?"

"GAS MAHAL TAU." ujar Haikal ingin ikutan.

"LO TUH GA DIAJAK!" seru Jaevan, Mark dan April.

"Stthh!" desis Jendral.

"Mampus dimarah sama aa' Jendral, marahin lagi donk aa'." ucap Haikal menempel kepada Jendral.

Jendral menghelah nafas keras saat merasakan Haikal mendusel dadanya, "lepasin atau gua jorokin lo ke jurang..."

"JOROKIN AJA, BANG." seru Chaka.

"IYA TUH, DARI TADI BERISIK BANGET, KAYA POLUSI." timpal Juna.

Rakha hanya pasrah dengan keadaan berpindah duduk kesebelah Mark yang sedang menikmati kopinya.

"Capek ga sih ketuai komplotan monyet ini?" tanya Rakha.

"Menurut, ngana?"

"Capek banget!" seru Rakha.

Story Of KKN! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang