40

1.4K 144 6
                                    

Anggota kelompok KKN 007 ini sedang duduk melingkar bercakap-cakap dengan pengacara yang akan mengawal mereka, menjelaskan semuanya dengan detail agar bisa menjadi bukti di tambah keadaan Juna memperkuat bukti mereka.

Setelah bertemu dengan pengacara gantian dokter Bimo menemui pak Ilham yang sebagai wali Juna saat ini membicarakan jadwal operasinya.

"Jadi kita harus stay semua malam ini yah?" tanya Rakha.

"Iya, tapi syaratnya ga berisik. Juna harus istirahat banyak biar besok operasinya lancar." ucap Mark.

April melirik Juna yang tidur dengan tenang setelah di cekoki obat abis makan siang barusan, hati April rasanya tak tega melihat Juna tersiksa seperti ini karena dirinya.

"Jadwalnya jam berapa emang?" tanya Haikal mengunyah makan siangnya, soalnya tadi ga sempet sarapan.

"Jam 14.00, soalnya kegeser ada pasien darurat yang harus dokter Bimo operasi." ujar Mark.

"Saran sih kalau jadwalnya siangan mending gausah pada nginep, kaya semalem aja." sahut Jendral.

"Jamin gue kalau pada nginep pasti banget nih berisik." lanjutnya.

Mark terdiam lalu berpikir sejenak, ada benarnya perkataan Jendral. Semalem aja Haikal sama Jaevan bacot banget mana sampai tengah malem, kalau Mark ga marah mana mau Jaevan tidur dan berhenti ladenin Haikal.

"Yaudah, kalau gitu gantian aja nginapnya. Jendral sama Rakha, bisa kan?" tanya Mark.

"Aku juga bisa!" sahut April semangat.

"Ga!" tolak yang lainnya dengan serempak.

April cemberut padahal kan April mau banget nemenin Juna.

"Bisa. Udah gue berdua aja sama Jendral ga usah di tambahin." ucap Rakha melihat Chaka membuka mulut.

"Dih gue juga mau." sewot Chaka.

"Gausah, gue aja sama dia." ujar Jendral.

"Okee aman, kalau gitu gue boleh balik ga ke apart dulu? Pengen mandi." ucap Mark.

"Gue juga!" pekik Jaevan dan Haikal bersamaan.

"Berisik! Juna kebangun ntar." desis April memukul pelan Haikal dan Jaevan.

"Balik aja, sekalian istirahat aja." ucap Rakha melempar kunci mobilnya ke arah Mark.

"Oke thanks."


---


Suasana sejuk malam ini dihiasi bintang cantik menemani gadis Sunda itu sedang menyendiri di taman rumah sakit, setelah menyuapi Juna dan memberinya obat April keluar ke kantin lalu melimpir ke taman.

April sedikit lega bisa kabur sendirian saat Jendral dan Chaka tidur, tersisa Rakha sibuk dengan laptopnya tidak menyadari gadis itu keluar kamar.

April menghelah nafas panjang menatap dalam langit cantik itu, pikirannya berkecamuk semuanya terasa sangat berat. Mental dan fisiknya terasa lelah menghadapi berbagai macam keadaan yang tak mengenakkan.

Bahkan sampai saat ini gadis itu belum mengabari keluarganya soal kepulangannya kembali ke ibu kota, banyak hal yang April khawatirkan. Hatinya mengganjal seolah ada yang ingin ia keluarkan namun tertahan.

Tak terasa air mata gadis itu meleleh deras seolah tak bisa ditahan, April terisak keras melampiaskan rasa mengganjal itu, akhirnya ia menangis. Selama ini ia menahanya dengan keras takut membuat yang lainnya khawatir terhadapnya.

April menutup wajahnya tak memperdulikan orang lain yang menatapnya aneh menangis keras sendirian di taman rumah sakit yang tak begitu terang. Bahkan ada beberapa orang menjauh menganggap itu suara tangisan dari makhluk ghoib.

Story Of KKN! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang