33

1.5K 136 7
                                    

Kedelapan mahasiswa kelompok 007 sedang berkumpul di pondok, Juna sudah pulang ke pondok keadaanya sudah membaik dan pak DPLnya masih stay menginap menunggu keputusan dari aparatur desa.

"Pak, kopi." ucap April meletakkan segelas kopi hitam dihadapan pak Ilham.

"Ohiya makasih, Piona."

April melihat bapak DPLnya merokok santuy bersama Mark dan Jendral di teras rumah sementara yang lainnya sibuk dengan kegiatannya masing-masing.

"Menurut bapak kalau KKN kami selesai sebelum waktunya itu harus mengulang lagi yah pak?" tanya Mark.

Pak Ilham menyeruput nikmat kopi hitamnya lalu menggeleng, "ya tergantung keputusan kampus, kalau kejadian seperti ini tidak mengulang, namun kalau kalian yang membuat masalah dan berakibat fatal yo diulang toh."

"Emang pernah ada kejadian pak diulang gitu?" tanya April kepo yang duduk dipintu agak jauhan dari mereka.

"Ada, kapan yah bapak lupa tahun berapa gitu, kisaran tahun 2012-2013 lah, ada salah satu anggota kelompok KKN di Sulawesi ga sengaja bakar kandang ayam tetangga pondoknya, padahal KKNnya belom ada seminggu."

"LAH WKKWKW TERUS GIMANA PAK?" tanya Haikal tiba-tiba sudah ada disebelah April.

"Yo diulang toh KKNnya, disuruh ganti rugi juga."

"Kocak banget." celutuk Jendral.

"Yo untungnya kalian ga aneh-aneh disini, walaupun masalah ada aja." canda pak Ilham.

"Eumm tapi maaf pak hehe kejadian seperti yang kami alami ini, pernah ada ga pak?" tanya Haikal kepo.

Mendengar hal itu April mengerutkan sesaat dahinya saat memory-nya itu terputar kembali, spontan menggeleng dan mengusap wajahnya kasar. Melihat hal itu Haikal seketika merapatkan bibirnya.

"Neng, maaf..."

"Gapapa santai hehe."

Pak Ilham terdiam sebentar lalu menggeleng, "ini kali pertama, hal yang sangat diluar dugaan membuat para petinggi kampus saat saya beri kabar terkejut bukan main."

"Respon mereka gimana, pak?" tanya Jendral.

"Kita disuruh pulang segera, namun ba-"

"Yaudah kita pulang aja, nunggu apa lagi?" potong Rakha tiba-tiba membuat semua mata terpusat kepadanya.

"Rakha..." tegur Mark.

Pak Ilham mengangguk menanggapi ucapan Rakha, "bapak maunya gitu, nak. Tapi bapak gamau pulang dengan tangan kosong, minimal para pelaku diberi penghargaan dari pak polisi setempat."

"Bapak juga sedikit bersyukur melihat nak Jendral dan nak Haikal sudah menyumbangkan bogeman gratisnya kepada mereka haha."

"Yaiyalah pak masa di nontonin doang, puas juga atuh pak gebug jamet hehehe, akhirnya ilmu raja bocil kematian ku berguna juga." ujar Haikal membuat pak Ilham terbahak.

"Kita tunggu kabar dari pak RT sore nanti yah nak, kalau masih kekeh sel sebulan, kalian prepare kita berangkat besok subuh. Untuk tiket pesawat gampang, pihak kampus stay menunggu konfirmasi dari kita."



---



"Yang stay di pondok, siape?" tanya Haikal memakai hoodienya.

"Gue bareng Juan stay di sini kok temenin neng, lo pada berangkat aja sono." ujar Chaka dan diberi jempol juga oleh Juan.

Story Of KKN! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang