Suasana jalanan ibu kota begitu padat menemani lima mahasiswa yang berada di mobil Audi milik Rakha. Suasana mobil tenang hanya di temani alunan lagu berasal radio mobil. Ada Rakha yang sedang mengemudi ditemani oleh Mark di sebelahnya. Di belakang ada Jaevan, April dan Jendral.
"Eh anying almamater gua keluoaan!" ujar Jaevan membuat semua menatap dirinya.
"Lah emang mau di apain almanya?" tanya April.
"Mau dipake lah."
"Kaga usah, ngapain juga make almamater." sahut Jendral.
"Eh katanya kita langsung ke rektorat aja, pak Ilham udah nunggu di sana." ucap Mark melihat pesan DPLnya.
"Duh deg-degan..." guman April meremat tangannya.
Jendral melirik gadis Sunda itu lalu mengujingkan senyuman tipisnya, dengan gerakan pelan Jendral mengelus pelan lengan April.
"Tenang, ada gue." bisik Jendral.
April menengok lalu tersenyum simpul kepada lelaki datar ini, hatinya selalu merasa aman ketika ia sedang berada di sisi Jendral.
"Huhh kangen juga sama nih kampus." celutuk Rakha memasuki kawasan rektorat.
"Sama anying, kelamaan liat gunung mulu jadi kaget sendiri liat gedung pada banyak kwkwkw." sahut Jaevan.
"Yok turun." ajak Mark.
Kelima mahasiswa ini sedang berdiri di depan gedung rektorat kampusnya, rasanya sedikit lama tak melihat gedung ini, terlebih Mark si mantan BEM aktif yang pernah demo di tempat ia sedang berdiri.
"Nak Mark!" teriak pak Ilham melihat kelima anak bimbingannya sedang bengong.
"Tuh pak Ilham, yok." ajak Rakha mendahului teman-temannya.
"Loh kok kelen berlima saja? Tiganya mana?" tanya pak Ilham.
"Ke rumah sakit, pak." jawab Mark sedikit gondok, padahal udah dari tadi di kabarin kalalu Juna dkk sedang ke rumah sakit.
"Ohiya lupa. Ayo bapak rektor udah nunggu." ajak pak Ilham menuju ruangan sang rektor yang berada di lantai 3.
.
Kelima mahasiswa KKN itu sedang duduk di hadapan pak Rektor dan beberapa Dekan beserta pak Ilham yang menemani mereka.
"Nak Mark bisa jelaskan kronologi kejadian di sana?" tanya pak Rektor membuat hati April semakin gelisah akan mengingat kembali kejadian itu.
Dengan sedikit gugup Mark menjelaskan semua kejadian tak mengenakkan yang menimpa mereka dari kejadian April yang pertama sampai terakhir.
April mengigit dalam bibirnya menahan gejolak takut yang menghantuinya saat ini, dia benar-benar trauma akan kejadian itu. Dari awal Jendral menyadari gelagat aneh dari gadis itu namun ia tak bisa bergerak banyak, takut di sangka tidak sopan.
"Astagfirullah..." beo salah satu Dekan yang mendengar penuturan Mark.
"Ini tidak bisa di biarkan pak, kita harus tindak agar kedepannya tak terjadi kejadian seperti ini lagi." sahut pak Tomo, Dekan yang menaungi fakultas Teknik.
Bapak Rektor mengangguk membenarkan perkataan pak Tomo, kejadian seperti ini tidak bisa di biarkan, bisa berdampak kepada anak KKN selanjutnya.
Drtt...
Rakha merogoh saku celananya saat merasakan getaran cinta dari ponselnya, Rakha berpamitan untuk mengangkat telfon Chaka.
"Napeee?" bisik Rakha takut menganggu yang lainnya.
'GE! RUSUKNYA JUNA RETAK ANJIR MANA 3 BIJI. KE RUMAH SAKIT SEKARANG!!'
"ANJING?!" pekik Rakha terkejut membuat semua mata yang berada di dalam ruangan menatapnya sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of KKN! [TERBIT]
FanfictionMenceritakan lika-liku dunia Kuliah Kerja Nyata (KKN). *Non-baku. @Lganrcx.