35

1.6K 134 3
                                    

Kelompok KKN 007 telah tiba di Eltari International Airport, pak Saiful setelah menurunkan penumpangnya ia mencari parkiran lalu kembali mengikuti pak Ilham dan lainnya. Jadwal penerbangan mereka yaitu 21.10 WITA, berarti masih ada waktu sejam untuk makan malam untuk mereka.

"Kita checkin aja dulu lalu makan, kalian lapar kan?" tanya pak Ilham.

"Buanget pak! Aduh seharian ga makan keroncongan nih perut saya." ucap Haikal.

"Terus lo sarapan tadi ga makan?" tanya Chaka.

"Makan sih tapi apalah arti sarapan bubur ayam sekotak."

Setelah berpamitan dengan pak Saiful mereka checkin dan mampir di salah satu restoran makan malam lalu mencari gate keberangkatan mereka. Suasana bandara terlihat sedikit sepi karena penerbangan pukul 21.10 WITA menjadi penerbangan terakhir hari ini.

April duduk diam menatap kosong sebotol air mineral yang berada di genggamannya, Jendral melihat itu menarik Juna yang ingin duduk di sebelah April.

"Neng?"

"Ah? Iya, kenapa?" tanya April.

"Lo ngantuk?" tanya Jendral.

"Iya hehe, kelihatan yah?"

"Hm, mata lo capek banget. Sabar yah dikit lagi kita pulang." ucap Jendral mengusap pelan pucuk kepala gadis itu.

"Iya hehe."

April berdiri ingin ke kamar mandi membasuh wajahnya namun di tahan oleh Mark.

"Mau kemana?" tanya Mark.

"Oh ini mau ke wc hehe."

"Kau jangan sendiri, Piona." sahut pak Ilham.

"Biar saya yang temenin, pak." ucap Jendral.

"Ciee ciee kiw kiw." siul Rakha menaik turunkan alisnya menatap jahil Jendral lalu di balas jari tengah oleh Jendral.

April dan Jendral berjalan menuju kamar mandi keduanya diam entah pembicaraan apa yang ingin mereka lontarkan.

"Aku masuk yah?" ucap April.

"Iya masuk aja, emang mau di temenin?" canda Jendral.

"Dih."

Sepeninggal April, Jendral bersandar di tembok kamar mandi mengamati keadaan bandara yang begitu 'ramai' di penglihatan Jendral, kalau kalian pikir bandara itu tidak seram kalian salah. Bandara salah satu tempat 'ramai' bagi orang yang punya 'penglihatan' seperti Jendral.

"Eum Jendral..."

Jendral terkejut melihat April berdiri di sebelahnya dengan wajah memerah.

"Lo kenapa? Udah kelar?"

"Anu.. Itu... Aku boleh minta tolong ga?" cicit April.

"Kenapa? Muka lo kok merah? Lo sakit?" cerocos Jendral panik.

"Engga, itu eumm... Aku lagi dapet hehe, kamu boleh ga beliin aku pembalut?" cicit April beneran malu banget.

Jendral tertawa pelan melihat kepolosan gadis itu, dengan gemas ia mengacak rambut April.

"Boleh, yang pake sayap, kan?"

"Iya..."

"Yaudah ga usah nunduk-nunduk, haha." ejek Jendral.

"Malu tauuuuu!" desis April memukul pelan lengan Jendral.

"Gue pergi nih? Lo gapapa sendirian?"

"Iyaaa, ntar kamu panggil aja kalau udah ada."

Story Of KKN! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang