"Guysss kumpul dulu dong mau rapat dadakan." ucap Mark membuat semuanya berdecak malas.
"Anjay rapat dadakan ga tuch, udah kaya petinggi depeer aja gua." celutuk Haikal gulung ulang lipatan sarungnya. Dia abis sholat Ashar belom ganti sarung.
"Udah cepetannn."
Kedelapan mahasiswa ini duduk melingkar menatap bingung kearah Mark yang kelihatannya pusing banget.
"Selamat siang, jadi gini guys aduh pusing banget anjing."
"Apasih?" tanya Jendral.
"Ada pemadaman listrik dan air selama seminggu kedepan." ucap Mark membuat semuanya syok bukan main.
"Terus laptop aku gimanaaaa?" tanya April melas mana proposalnya masih banyak revisi.
"Pemadaman listriknya nanti ada jamnya kok, ga full seminggu, mulai jam 8 pagi sampai 8 malam. Kalau airnya full seminggu ga nyala."
"Terus kita mandi gimaneeee?" tanya Jaevan.
"Iya gimana? Air di sumur dalem banget ga memungkinkan buat gayungin airnya." sahut Rakha.
Mark menggaruk kepalanya pusing, perkara ini juga yang dia pikiran dari tadi abis rapat bareng pak Kades dan warga lainnya. Ada perbaikan aliran listrik di wilayah mereka makanya sampai ada pemadaman besar-besaran.
"Tadi dikasih saran sama ibu RT tapi gue ga bisa menjamin lo pada mau..." cicit Mark.
"Apeee? Gimaneee?" tanya Juna penasaran.
"Mandi di kali..."
"GA!" tolak Rakha dan Chaka mentah-mentah.
"Kan..."
Haikal dan Jaevan saling bertatapan lalu senyuman horrornya mengembang membuat April yang duduk ditengah mereka seketika merinding merasakan hawa gelap dari kedua manusia cacingan ini.
Besoknya kedelapan mahasiswa ini berjejeran melihat aliran air sungai yang begitu jernih sembari membawa kantongan berisi pakean kotor. Jadi sungainya tuh airnya sedada orang dewasa lah tingginya dan arusnya lumayan deras, disungai itu juga banyak bebatuan besar.
"Kan gue bilagnya apeee, disini kaga ada orang yang berak." ucap Haikal semangat membuka sendalnya.
Pas rapat kemarin Haikal maksa buat mandi dikali sembari menjelaskan situasi sungai yang ingin mereka jadikan tempat mandi sementara.
Awalnya Chaka menolak mentah-mentah soalnya selama 21 tahun dia hidup didunia dia belom pernah rasain mandi di sungai. Kalah sama Haikal yang hampir tiap hari mandi dikali bareng bocil kematian kalau abis main takraw.
"Yok mandi keburu siang ini mau kesekolah gua." ucap Juna mengikuti jejak Haikal yang sudah ada diatas bebatuan besar dan nyikat bajunya.
Akhirnya yang lain nyusulin jejaknya Haikal dan Juna dan mengambil posisinya masing-masing buat nyuci dengan tenang, April deketan sama Jendral ntah tuh lelaki datar suka ngekorin April.
"Markkk bagi sabunnyaa!" teriak Jaevan diseberang bareng Haikal dan Juna.
"Bentar, nih tangkep." balas Mark melempar botol sabun mandi kearah Jaevan.
Plung!
"ANJING!" panik Mark saat lemparannya tak sesuai harapan alhasil botol sabunnya hanyut dibawa aliran sungai.
Tanpa aba-aba Jaevan lompat nyusulin sabunnya Mark tapi apesnya Jaevan lupa dia ga bisa berenang dan terjadilah botol sabun dan Jaevan yang hanyut.
"WOI WOI JAEVAN ANYUT TOLONGIN!" jerit Rakha melihat Jaevan udah kelelep.
KAMU SEDANG MEMBACA
Story Of KKN! [TERBIT]
FanfictionMenceritakan lika-liku dunia Kuliah Kerja Nyata (KKN). *Non-baku. @Lganrcx.