15

1.7K 112 5
                                    

Melihat keadaan semakin kacau Chaka berinisiatif mencari keberadaan ketua kelompoknya itu, dengan kekuatan powerenjes merah Chaka berlari kearah rumah pak RT yang tidak begitu jauh dari pondoknya.

Sesampainya disana Chaka melihat Mark sedang bersenda gurau bersama pak Ilham dan pak RT di teras rumah, Chaka berhenti sesaat menetralkan nafasnya agar kedua pria paruh baya itu tidak kepo dengan Chaka.

"Eh nak Chaka, kenapa nak?" tanya pak RT menyambut kedatangan Chaka.

"Nape lo, kangen yah ama abankkk?" tanya Mark centil.

Chaka mendesis sebal lalu memperlihatkan bagomennya kearah Mark tanda ia sedang jengkel lalu Chaka tersenyum lebar kehadapan pak RT dan pak Ilham.

"Gapapa pak ini mau jemput anak gadis buat balek, takut digondol ueue gombel pulangnya magrib-magrib." ucap Chaka menarik tangan Mark.

"Kalau begitu kita pamit yah pak, mari."

Tanpa pikir panjang Chaka menarik Mark dengan berlari menuju pondok, Mark yang dilanda kebingungan spontan memberhentikan laju larinya.

"Apa sih capek anyink lari." protes Mark.

"Lo gausah leha-leha anjing, dipondok lagi chaos. Rakha sama Jaevan adu tonjok."

Sehabis Chaka ngomong kaya gitu Mark berlari dengan kencang layaknya powerenjes kuning dan meninggalkan Chaka.

"Anjing malah ditinggal, WOE TUNGGUINNN!"

Sesampainya dipekarangan rumah Mark sudah mendengar suara gaduh diatas dengan cepat naik dan melihat Jaevan menonjok Jendral. Chaka ngos-ngosan sampai didepan rumah narik Haikal buat pulang terus ngusir bocil kematian yang ikutan kepo dengan keadaan diatas.

"Apa weh apa?" tanya Haikal penasaran.

"Anjing ketek lo bau bangkai." sembur Chaka mendorong Haikal agar tidak mendekat kearahnya.

Emosi Mark memuncak melihat keadaan dihadapannya, diedarkan pendangannya mencari keberadaan gadis berambut sebahu itu.

"APA-APAAN LO PADA!!!"

Dengan langkah besar Mark menarik dan mendorong Jendral yang ingin menerjang Jaevan, Mark menatap keduanya dengan mata memerah, rahangnya mengeras.

"GUE TANYA LO NGAPAIN?!"

"UDAH MARK ISTIGFARRR, ASTAGFIRULLAH YA ALLAH GITU MARK!" oceh Haikal entah dari mana asalnya lalu menarik Mark untuk duduk.

"GUA KRISTEN!"

"OHIYA ANJIR LUPA, MAAP YEH!"

Juna berdecak dan menahan tawanya melihat ketololan haqiqi dari seorang Haikal, mau ketawa takutnya suasananya ga mendukung, Juna kan sebel!

Chaka menarik Jaevan untuk duduk menghadap Mark yang sudah ingin menyiram ketiga temannya menggunakan air suci, demi Tuhan ingatkan nanti untuk menelfon bapaknya yang seorang Pendeta meminta bacaan buat air suci.

"April mana?" tanya Mark dingin.

"Gatau tadi pergi sambil nangis gua liat." jawab Haikal polos.

"Nangis?"

Juna menjelaskan kejadian tadi membuat Mark berdiri dan menatap nyalang kearah teman-temannya.

"TOLOL LO PADA! CARI ANJING UDAH MAGRIB!"

Mark berlari mencari keberadaan gadis sunda tersebut yang lain juga ikut menyusul kepergian Mark untuk mencari keberadaan April, mana malem Jumat anying Haikal kan merinding.

Mark mengusap peluhnya saat melihat punggung seorang gadis dibibir pantai sendirian, Mark tau itu April. Mark berjalan pelan kearah April dan melihat bahu gadis itu bergetar pertanda gadis itu sedang menangis.

Story Of KKN! [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang