Adelia Wilhelmina, anak dari sepasang pengusaha sukses Arya Wilhelmina dan Hanum Rais.
Wanita cantik dengan limpahan kasih sayang serta segala fasilitas mewah sejak kecil, menjadikan Adelia wanita yang keras kepala untuk mendapatkan apa pun yang di...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Adel menghampiri Victor yang sedang mencuci piring kotor bekas makan malam mereka.
Tanpa kata, Adel mengangkat tangannya mendekati bibir sang Daddy, dengan sepotong lemon di tangan.
Victor menghentikan kegiatannya. Melihat sebentar pada benda yang di sodorkan Adel, tanpa ragu, Victor mengecap potongan lemon yang Adel berikan.
Dia tau kekasihnya sengaja memberikan buah dengan rasa asam itu padanya, karena wanitanya ingin melihat ekspresi wajah yang akan dia tampilkan.
Sementara itu, Adel tersenyum kemenangan. Sebentar lagi, dia akan melihat wajah masam sang Daddy akibat rasa asam buah lemon.
Namun hingga beberapa saat, lelaki di sampingnya itu tidak mengeluarkan ekspresi apa pun. Wajahnya tetap datar, seakan tidak terjadi apa-apa.
Adel menundukkan kepalanya, mencoba melihat wajah Victor lebih dekat, mungkin penglihatannya kurang teliti. Setelah melihat dari jarak yang lebih dekat, kekasihnya memang tidak memberikan reaksi yang di harapankan.
Apa dia salah mengambil buah?
Victor tersenyum licik saat melihat ekspresi bingung wanitanya. Berusaha keras untuk tetap mempertahankan ekspresi wajahnya, ketika tangan Adel mulai mengambil potongan lemon yang masih tersisa dengan ragu-ragu.
Dia bertaruh, wanita itu akan dengan polosnya mencoba memakan buah itu.
Hanya dalam hitungan detik, tawa Victor meledak mengisi dapur Mension. Ekspresi Adel yang tak karuan ketika memakan buah lemon, benar-benar mengocok perutnya.
Lelaki itu bahkan kesulitan mengendalikan tawanya, membuat sang kekasih kesal. Adel bergegas membuka kulkas dan mengambil air dingin yang mungkin bisa sedikit menghilangkan rasa asam yang dia rasakan.
"Makanya ... besok-besok baca doa dulu, biar enggak kualat!"
Adel memandang kesal pada sang Daddy. 'Sial! Dia tertipu dengan ekspresi wajah itu.'
Victor mengeringkan tangannya, lalu berjalan meninggalkan Adel yang masih berusaha menghilangkan rasa asam pada lidahnya.
🌻🌻🌻
"Aku mau kabur."
"Ya, udah. Jangan lupa, dompetnya dibawa."
"Udah, kok."
"Cek saldonya, jangan sampai kosong. Nanti nangis," ejek sang kekasih.
"Masih banyak. Enggak akan jadi gembel," balas si wanita.
"Butuh cash, enggak?" Tanya lelaki itu tanpa mengalihkan pandangannya dari majalah yang menampilkan wajahnya sendiri sebagai seorang pengusaha sukses.
"Butuh!"
Tanpa mengatakan apa pun, sang kekasih mengeluarkan uang merah beberapa lembar dari dompetnya. Memberikan pada wanitanya yang masih memandang kesal padanya. "Nih, sana kabur."
Adel merampas beberapa lembar uang yang di sodorkan padanya. Setelah memasukkan kedalam dompet miliknya, wanita itu mulai berjalan meninggalkan Mension sang Daddy. Dia masih kesal karena kejadian buah lemon siang tadi.
Mendengar mesin mobil meninggalkan halaman Mension, sang pria tersenyum licik.
'Sekali masuk, maka tidak ada jalan keluar.'
🌻🌻🌻
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.