Raiel melempar senyum yang lebar saat mendapati dominannya memasuki rumah, pulang, yaㅡmeskipun telat, setidaknya dominannya itu tetap kembali pulang ke rumah mereka berdua.
"kamu udah makan malam? mau aku hangatin makㅡ"
"gak perlu."
Raiel mengangguk-angguk sebelum memberi isyarat untuk menutup dan mengunci gerbang dan juga pintu pada bibiㅡasisten rumah tangga yang sejak tadi menemaninya menunggu Bashkala pulang. Lalu setelah itu Raiel menyusul Bashkala yang sudah masuk ke dalam kamar mereka yang berada dilantai dua.
klek
melihat pintu kamar mandi yang tertutup diiring suara kran air yang menyala, Raiel tersenyum tipisㅡia membereskan segala barang milik Bashkala yang diletakan disembarang. Selesai dengan berberes barang milik dominan-nya itu, Raiel merebahkan tubuhnya diatas ranjangnya.
selang beberapa menit kemudian, pintu kamar mandi dibuka oleh Bashkala yang telah selesai mandi. Mengeringkan rambutnya dengan handuk kecil, Bashkala berjalan mendekati meja kerjanya dan duduk sebelum berkutat dengan laptopnya ㅡmengabaikan keberadaan Raiel yang ternyata belum juga tidur, submissive itu masih terjaga meskipun sudah berbaring diatas ranjang.
"berkasnya masih banyak yang belum selesai ya?" ujar Raiel yang membenarkan posisi menjadi duduk dan bersandar pada headboard ranjangnya.
"ya."
Raiel menatap Bashkala yang terlihat fokus pada layar laptop, "mau aku buatin kopi?"
lagi-lagi dengan singkat, "gak perlu."
silent
the silent Raiel and the confused Satria"aku buatin bekal ya?"
"gak perlu."
Raiel dengan senyum tipisnya memperhatikan Bashkala yang sedang sibuk merapikan diri, "hari ini kamu pulang jam berapa? lembur lagi ya?"
"gak usah nungguin, tidur aja kalau ngantuk." balas Bashkala tanpa menoleh kearah Raiel.
"Satria?"
Bashkala berdehem.
"bisa gak sekali aja kamu pulang tepat waktuㅡ"
"jangan banyak menuntut." Bashkala menyambar, pria itu meraih tas kantornya sebelum keluar dari kamar dan meninggalkan Raiel yang bungkam.
silent
the silent Raiel and the confused Satrialagi, malam ini Bashkala pulang terlambat dan menemukan Raiel yang sepertinya menunggu dirinya diruang tamu sampai tertidur diatas sofa.
Bashkala berdecak samar, ia meletakan tas kantornya diatas meja. "Sudah dibilang jangan menungguku." gerutunya sebelum mengangkat tubuh Raiel dan berjalan menuju kamar mereka.
klek
Bashkala merebahkan tubuh Raiel diatas ranjang, menyelimuti tubuh kecil itu sebelum masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Sekitar sepuluh menit, Bashkala keluar dari kamar mandi dengan balutan pakaian santai. Bashkala berjalan mendekati ranjangnya dan merebahkan tubuhnya disamping tubuh Raiel yang ia pikir tertidur cukup pulas, padahal selang beberapa detik kemudianㅡkedua mata yang tadinya terpejam itu kini perlahan terbuka dan mengerjap berkali-kali; kedua mata cantik itu memerah, Raiel terbangun.
"Satria..?"
Satria yang sempat memejamkan mata itu kembali membuka kedua matanya, "apa?"
"apa kamu udah makan malam?"
KAMU SEDANG MEMBACA
12. Silent
FanfictionRaiel hanya diam, membiarkan Satria bertingkah semaunya sampai surat gugatan singgah dimeja kerja dominan Bashkala itu.