08 › note.

1.4K 193 0
                                    

+62ㅡ
submissive lo sempurna, tapi lo bukan dominan yang sempurna buat dia.

you
who tf are u?

+62ㅡ
I will take him from you, sebentar lagi.

you
orang gila.

+62ㅡ
ya, hadapi saja orang gila ini kalau lo mampu.

Bashkala meletakan ponselnya sebelum menatap pada submissive yang saat ini berkutat didapur bersama bibi rumah, ia tatap lekat dengan benak terus terbayang akan pesan yang ia terima pagi ini dari nomor tak ia kenal. Sampai-sampai tak sadar jika submissive-nya sudah duduk dibangku makan dengan alis tertaut bingung karena melihat dominan Bashkala itu diam saja.

"apa perempuan-mu itu membuat suasana hatimu buruk, Satria?" sindir Raiel tiba-tiba. Jika dipikir Raiel sedari tadi tidak memperhatikan Bashkala, maka salah, karena Raiel memperhatikan sedari tadi si Bashkala memainkan ponsel dan dugaan submissive itu adalah dominan-nya itu sedang membalas pesan dari seorang perempuanㅡmaka dari itu pula ekspresi wajah si Bashkala terlihat begitu serius.

Bashkala termangu.

"jika benar? maaf, aku tidak bisa membantumu membuat suasana hatimu menjadi baik." lanjut Raiel sebelum memakan hidangan sarapannya dan mengacuhkan tatapan si Bashkala, masa bodohㅡpersetanan, ia masih kesal perkara kemarin siang saat akan berangkat makan siang bersama si Bashkala itu, bisa-bisanya hanya terlambat dua menit sajaㅡia dibuat hampir tidak bernafas selama  tiga menit, Bashkala gila!

"kamu marah karena kemarin ya?"

Raiel berhenti mengunyah, ia melirik sekilas Bashkala yang alih-alih makan justru menopang dagu dan masih menatapnya.

"bukankah setiap hari kamu sering meminta hal seperti kemarin?"

"shut the fuck up, gak akan ada yang mau minta ciuman sama bibir yang sudah sering bermain dengan bibir orang lainㅡ"

"but you do that." 

"dulu."

"It's the same."

Raiel tertawa pelan, "clean your dirty lips if you want to kiss me."

Bashkala menaikkan satu alisnya, "should I also clean my body if I want to make love to you?"

"bermimpilah."

silent
the silent Raiel and the confused Satria

tak

ponsel mahal itu diletakan secara kasar diatas meja salah satu seorang karyawan kepercayaan si Bashkala, karyawan yang jago didalam bidang ITㅡNerasse, perempuan cantik yang sempat menyukai Bashkala.

"ada apa, pak?"

"cari tau siapa pemilik nomor telepon itu, secepatnya."

Nerasse mengambil hati-hati ponsel milik atasannya, ia menatap digit nomor yang terpampang dilayar ponsel mahal itu.

"kamu bisa melakukannya kan?"

"iya.. pak." balas perempuan itu, ia menyanggupi karena memang ia bisa melakukan apa yang diminta atasannya itu.

"beritahu saya jika kamu sudah menemukan pemiliknya." tanpa menunggu balasan, Bashkala meninggalkan meja perempuan ituㅡmeninggalkan ponsel mahalnya begitu saja ditangan perempuan IT itu, tanpa perasaan khawatir.

silent
the silent Raiel and the confused Satria

"ada kiriman untuk kamu."

Raiel mengrenyit bingung, "aku tidak memesan apapun..?"

Tenaka tetap meletakan box paket kiriman diatas meja Raiel, "kurir bilang paket kiriman ini untuk Raiel Hasteraka." lalu setelahnya ia keluar dari ruangan Raiel yang masih diam dengan tatapan bingung menatap paket diatas mejanya itu.

Raiel berdecak pelan, "what's wrong with him?" ditujukan pada Bashkala yang sedari kemarin bertingkah aneh. Raiel membuka paket tersebut, mengambil dan membaca note yang tertempel dibox.

selamat siang, Raiel Hasteraka?
aku dengar, ada yang mengatakan
jika Bashkala tidak ingin memiliki
keturunan darimu.
Jika itu benar, ada aku yang selalu
ingin memiliki keturunan darimu
dan menggantikan Bashkala sialan itu.

Raiel menatap tak percaya isi dari note itu, lalu ia membuka kardus yang rupanya berisikan sebuah baju dan peralatan lengkap untuk bayi. Submissive itu menutup mulutnya karena terlampau syok, lalu kembali membaca satu note yang terletak diatas baju-baju bayi itu.

aku memantaumu, jangan biarkan
Bashkala menyentuhmu lebih jauh
atau aku yang bertindak lebih jauh.

Raiel menyentuh dadanya yang berdegup kencang ketika melihat kalimat diujung note terakhir itu.

dari aku, dokter yang kamu anggap gila.

"Javian.." bukanlah sosok Bashkala yang ada pada terkaan Raiel, "sialan.."

Raiel meremat sampai kedua note itu tak berbentuk lalu ia menutup secara kasar box itu sebelum beranjak membawa keluar box yang jelas-jelas ia ketahui siapa pelaku pengirim box ituㅡJavian Wiratama.

silent
the silent Raiel and the confused Satria

tok.. tok.. tok..

Bashkala menutup berkasnya lalu beralih menatap pintu ruangannya yang diketuk dengan sopan, "masuk."

klek

"selamat siang, pak."

"ya, apa kamu sudah menemukan?" tanya Bashkala to the point saat tau siapa yang memasuki ruangannya adalah Nerasse.

"sebelumnya saya minta maaf karena tidak bisa mencari lebih detail, pak."

Bashkala mengangguk-angguk saat ponsel miliknya diletakan diatas mejanya, "tidak masalah jika kamu tidak bisa mencari lebih atau menemukan lebih detail."

"yang saya temukan hanya inisial pemilik nomor itu, pak.. selain itu juga nomor itu nomor baru dan baru dipakai beberapa hari terakhir ini." jelas Nerasse.

"his initials?"

"JW, pak."

Bashkala mengrenyit, ia sedikit merasa familiar dengan pemilik inisial itu. "Who's he?" tidak mungkin rekan bisnisnya bernama Jidan Westama adalah pemilik dari nomor itu kan?

© 19 Februari 2023.

12. Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang