04 › tolak.

1.5K 220 3
                                    

Raiel bukan tipe submissive yang bergantung sepenuhnya pada dominannya, bukan bahkan sangat mustahil dilakukan apabila ia sendiri dibesarkan disebuah keluarga yang sering ditinggalkan oleh sang kepala keluarga; Ya, ayah Raiel adalah seorang pilot yang nyaris tidak pernah pulang karena jadwal penerbangan yang cukup padat bahkan sampai detik ini juga. Sedangkan sang papa adalah seorang desainer ternama yang memiliki butik sendiri.

Raiel sendiri merupakan mahasiswa lulusan arsitektur dan bekerja disalah satu perusahaan kontraktor yang ada di Jakarta, belasan kali merancang gedung bersama arsitektur lainnya. Raiel memang tak sering masuk kantor, tetapi ia sering dihubungi atau menghubungi pihak kantor melalu email-email. Raiel lebih suka bekerja dirumah, lebih fokus karena rumahnya cukup sepi; hanya ada dirinya dan pelayan rumah jikalau si Bashkala sedang pergi bekerja atau singgah dirumah selingkuhan.

Pagi ini Raiel sudah bersiap dengan pakaian rapi sebab semalam ia mendapat panggilan dari pihak kantor jika ada garapan gedung hari ini. Selesai dengan urusannya sendiri, Raiel turun untuk menyiapkan sarapan selama menunggu si Bashkala menyelesaikan persiapannya sendiri.

selang beberapa menit, suara pantofel terdengar dari arah tangga membuat Raiel melirik sekilas sebelum duduk dikursinya dan disusul si pemilik pantofel yang kini menatap penuh kearah sang submissive.

"kamu mau ke kantor? ada panggilan?"

tak menoleh, "ya." jawaban singkat Raiel berikan sembari menyajikan sarapan pada piring sang dominan.

"mau aku antar?" si Bashkala kembali membuka topik, padahal dulu jarang sekali berbicara saat sedang akan mulai makan.

Raiel menghentikan aktifitasnya secara spontan, ia membalas penuh tatapan si Bashkala.

"aku antar ya? nanti aku jemput." tawaran yang dulu dilontarkan si Bashkala yang pada akhirnya tidak ditepati karena si submissive pulang ke rumah menggunakan taxi setelah selama satu jam tak kunjung mendapatkan balasan pesan atau panggilan yang diangkat, tak dijemput sesuai perkataan si Bashkala.

"Raiel?"

Raiel tersentak sadar dari lamunannya lalu langsung mengalihkan tatapannya dari si Bashkala. "Gak perlu, aku bisa menyetir sendiri." tolaknya sebelum memulai dan menyelesaikan sarapannya tanpa suara dan si Bashkala kembali dibuat bingung.

s i l e n t
the silent Raiel and the confused Satria

"kamu masih selingkuh dari Raiel?"

Bashkala menatap tak suka kearah pria Bashkala lainnya yang tiba-tiba datang mengunjungi ruang kerjanya. "Bukan urusanmu, kak." ketusnya menghasilkan desisan kesal dari yang lebih tua.

"gila kamu, nantang ayah ya? kamu bisa-bisa dikeluarkan dari kepengurusan perusahaan, Sat!"

"come on." dengus Bashkala muda, "aku gak akan dikeluarin hanya karena masalah itu."

"bodoh! ayah pasti malu punya anak seperti kamu, gak gentle."

"berisik."

"apa kurangnya Raiel, Sat? bilang sama kakak biar kakak bisa bela kamu kalau ketahuan selingkuh sama ayah." desak si Bashkala yang lebih tua.

Bashkala muda menghela nafas, "gak ada kurangnya."

"terus kenapa kamu selingkuh?"

s i l e n t
the silent Raiel and the confused Satria

"Raiel, ini proyek yang akan kamu kerjakan bersama arsitek Tenaka."

Raiel menerima sebuah map yang sudah menggambarkan bangunanㅡrumah sakit yang tertera dihalaman depan map. Ia melirik Tenaka, si rekan kerjanya kali ini.

"klien hanya meminta beberapa bangunan ruangan direkonstruksi dan direnovasi." ujar sang atasan.

Raiel dan Tenaka mengangguk paham.

"jika ada yang ingin dipertanyakan langsung saja. Kalian berdua bisa observasi ke gedung-gedung yang akan kalian rekontruksi dan renovasi nantinya." lanjut sang atasan dengan senyum ramah, "saya percaya akan hasil kerja kalian bagus."

sekali lagi Raiel dan Tenaka mengangguk sebelum sang atasan pamit pergi keluar dari ruang pertemuan.

Raiel melirik Tenaka, "rumah sakit ini milik siapa?"

"pak Javian Wiratama."

jantung Raiel berdetak lebih cepat saat mendengar dua kata nama yang sebelumnya sudah ia dengarkan dari mulut teman-teman dekatnyaㅡapakah memang sebelumnya itu adalah sebuah pertanda jika ia akan bertemu dengan si pemilik nama?

"dan besok jadwal kita adalah bertemu dengan beliau dirumah sakitnya untuk observasi lebih lanjut sebelum perancangan."

sial, bahkan Raiel tidak ingat kapan terakhir kalinya ia bertemu dengan sosok Javian Wiratama secara langsung?

© 12 Februari 2023.

12. Silent Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang