Bab 6 : Ada Apa Dengan Kalian?

94 23 1
                                    

Setelah menemui Aura untuk menanyakan mengenai Nirmala. Fuadi kemudian beristirahat dengan menelentangkan badannya di sebuah kasur kamarnya. Pernyataan dari Aura itu sangat membingkungkan, bukannya memberikan solusi malah memperumit masalah yang ada. Bayangkan saja jika memang Nirmala memutuskan dia karena alasan yang pernah diucapkannya dulu, mengapa dia tidak pernah mengatakan bahwa dia berteman dengan Ikrab. Dan lagi, selama Fuadi berkenalan dengan Nirmala sampai mereka berpacaran, Fuadi bahkan tidak pernah tahu bahwa Nirmala memiliki pacar.

Tuduhan Novi yang mengatakan bahwa Nirmala selingkuh selama dia berada di kota bisa saja benar. Fuadi mulai mempertanyakan tentang Nirmala. Fuadi baru saja menyadari bahwa selama ini dia mencintai perempuan yang bahkan latar belakangnya tidak dia ketahui secara pasti. Tetapi, pikiran positif masih menyertai Fuadi. Bagaimana cara Fuadi tahu bahwa Aura dan Novi ini benar. Bisa saja mereka sengaja menutupi, apalagi Aura dan dia baru saja kenal. Bagaimana mungkin dia bisa dengan mudah menerima informasi yang bahkan dirinya saja baru mengenal orang tersebut.

Ketika sedang melamuni hal tersebut tiba-tiba saja dia memikirkan satu hal. Halimah dengan Bima. Ada apa dengan mereka. Belakangan ini mereka tidak dilibatkan dalam banyak misi penyelidikan, tetapi bagaimana juga mereka sama sekali tidak peduli dengan hal ini. Sudah lama rasanya mereka berdua tidak menghubungi Fuadi untuk menanyakan bagaimana perkembangan tentang Nirmala.

Fuadi dan Halimah adalah teman yang sudah lama sekali. Dia merupakan sahabat yang paling dekat dengan Fuadi. Bahkan sejak lama Halimah selalu berperilaku peduli terhadap Fuadi. Halimah juga yang mengatakan bahwa Nirmala adalah perempuan yang cantik, meskipun Halimah yakin bahwa dia belum tentu perempuan baik-baik. Halimah pernah mengatakan bahwa dia sering berkenalan dengan perempuan seperti itu, yang ketika ada perempuan yang dia sukai, dia akan merubah keseluruhan sifatnya demi memikat hati laki-laki tersebut. Tetapi hati Fuadi mengatakan bahwa Nirmala adalah perempuan yang baik sekali. Bahkan bagi Fuadi, Nirmala adalah seseorang yang istimewa yang baru saja dia jumpai dari awal dia mengenal perempuan.

Melihat tingkah sahabatnya itu Halimah hanya tertawa. Katanya dia baru pertama kali melihat Fuadi secinta ini kepada perempuan. Bahkan dia sendiri lupa bahwa dua perempuan yang sangat berpengaruh dalam hidupnya adalah sang ibu dan halimah itu sendiri. Karena Halimah selalu punya kontribusi di banyak hal dalam kehidupan Fuadi. Tetapi perempuan itu tidak mau menyalahkan Fuadi, katanya wajar saja bila dia melupakanku karena sedang jatuh cinta, toh ketika patah hati juga akan kembali ingat.

***

Tempat favorit Fuadi adalah tepi sungai. Begitu juga dengan Halimah. Dan ketika senja datang Fuadi memutuskan untuk duduk di tepi sungai untuk menenangkan sejenak permasalahannya belakangan ini. Permasalahan yang sangat menumpuk membuat Fuadi merasanya dirinya perlu memandangi kejernihan dari sungai itu. Bunyi airnya mampu menjernihkan pikiran. Suasana tepian sungai mampu menyejukkan hati. Dan lagi, suasana bersama Halimah ketika di tepian sungai mampu membuat masalah itu hilang. Dan lagi-lagi Halimah, apakah benar jika Fuadi tanpa Halimah itu sangat merugikan buatnya.

Ketika mendatangi tepi sungai itu, Fuadi yang sedang berjalan santai seketika terkejut begitu saja. Dari kejauhan Fuadi melihat mobil Bima terparkir di sana. Perasaan Fuadi bertanya-tanya untuk apa Bima ada di sini. Apa Bima sedang berdua bersama Halimah di tepi sungai itu.

Ketika bergegas untuk mendekati tepi sungai, pertanyaan dia akhirnya terjawab. Benar bahwa di sana Bima dan Halimah terlihat sedang bermesraan. Perasaan Fuadi seketika hancur karena melihat sahabat sekaligus orang yang dia cintai seketika bermesraan dengan laki-laki lain. Yang mana laki-laki itu adalah sahabatnya sendiri. Entah siapa yang salah dari kejadian ini, apakah ketidakpeduliannya terhadap Halimah membuatnya seperti itu, atau melainkan Halimah lah yang memang tidak pernah menganggap Fuadi orang special, hanya sebatas sahabat dari lama.

Fuadi tidak mau menjadi lemah. Dia hanya sahabatnya dan mereka berdua juga sahabatnya. Tetap memasang raut wajah yang bahagia, kemudian dia mendatangi mereka berdua dengan santai. Mereka berdua yang sedang bermesraan terkejut melihat kedatangan Fuadi.

"Tidak masalah, lanjutkan saja. Kedatanganku kemari hanya ingin mengatakan banyak hal kepada kalian berdua mengenai Nirmala." Ucap Fuadi untuk menenangkan keduanya yang terlihat memasang raut wajah seperti maling yang tertangkap basah mencuri.

"Ouh iya. Silahkan saja Fu, kami berdua hanya sedang menatapi senja." Begitulah kejelasan dari Halimah yang berusaha meluruskan kesalahpahaman yang terjadi. Dengan wajah yang sudah sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Kemudian setelah itu Fuadi menjelaskan semuanya secara terperinci mengenai apa saja informasi yang baru saja dia dapatkan dari Aura. Setelah panjang lebar menjelaskan tentang perkara yang terjadi, Bima langsung terlihat emosional. Bima adalah orang yang sangat membenci kebohongan. Kejadian Nirmala yang tidak mengatakan bahwa dia berteman dengan Ikrab tentu saja membuat Bima marah besar. Beruntung lagi-lagi Halimah menyentuh tangannya agar dia tenang. Bagi Bima itu adalah hal yang mampu membuatnya tenang. Tetapi, Bagi Fuadi itu adalah hal yang tidak membuat dia nyaman duduk di sini.

"Sudah tidak usah dipikirkan terlalu mendalam. Rasanya hanya mengedepankan amarah tidak akan memberikan kita bukti yang nyata." Ucap Fuadi dengan bijaksana menghentikan suasana mencengkam ini.

"Baiklah, mari kita bekerja lebih dalam lagi untuk mengetahui segalanya." Sambung Halimah dengan bermaksud untuk mengubah suasana mencengkam menjadi suasana yang berkobar api semangat.

Hal itu lantas membuat hati Fuadi yang sedang berantakan karena melihat mereka bersentuhan tangan menjadi senyuman. Suasana hatinya kini menjadi bersemangat untuk menyelesaikan permasalahan ini. Ambisi Fuadi untuk membuktikan kecurigaanya semakin meningkat, walaupun dengan banyak pertanyaan dalam benaknya tentang informasi-informasi belakangan ini.

"Baiklah, Bima besok aku ingin kita menuju taman kota yah. Rasanya di sana adalah tempat istimewa antara aku dengannya. Aku berharap semoga di tempat itulah jawaban dari segalanya dapat ditemukan."

Cinta Dalam CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang