Bab 36 Kilas Balik : Penyergapan

80 19 1
                                    

01 Adalah pasukan yang disiapkan oleh komandan sebagai kamuflase. Pada saat ingin melakukan penyergapan, tim 01 sengaja menawarkan jasa kebersihan di kediaman target. Pada awalnya target sempat menolak. Namun setelah bernegosiasi, akhirnya target berhasil dibujuk. Pasukan 01 kali ini datang menggunakan jasa layanan kebersihan sebagai kamuflase.

02 adalah pasukan yang disiapkan komandan sebagai warga sekitar. Kemudian sebelum penyergapan mereka berkeliling untuk mencari titik yang enak untuk memantau dari atas. Entah itu dari genting warga, atau dari pohon mangga. Kemudian ternyata halaman belakang dari kediaman target ada kolam, dan dibalik tembok pembatas ada rumah warga yang memiliki pohon mangga. Pasukan 02 bersembunyi di balik pohon mangga dua orang. Satu orang sniper dan satu orang pemantau.

03 adalah pasukan yang akan masuk sebagai penyergap. Mereka akan menyergap apabila sudah diperintahkan oleh komandan. Target mereka adalah Nirmala. Jika ada orang lainnya yang terlibat di tempat maka harus ditangkap juga. Pasukan ini berpakaian seperti warga juga. Hanya saja mereka membawa senapan yang mematikan.

04 adalah pasukan pembantu apabila semuanya dalam situasi genting. Pasukan 04 berjumlah duapuluh orang. Mereka disiapkan untuk menghajar habis, dan persiapan untuk melarikan diri bila ada kejadian yang tidak diinginkan terjadi.

Komandan sendiri memonitor semua aktivitas pasukannya melalui mobil paket yang terparkir di dekat gerbang masuk.

Salah satu keuntungan penyergapan kali ini adalah jumlah pasukan musuh yang terlihat sangatlah sedikit. Mungkin saja mereka sedang tidak berada di tempat. Atau hal yang paling buruknya adalah mereka bersembunyi.

Kali ini pasukan 01 sudah berada di dalam. Mereka sudah memasuki wilayah musuh. Ada satu yang diletakkan di kamar mandi. Ada juga yang diletakkan di halaman depan. Salah satu dari mereka kemudian berusaha mencari kamar. Kancing pakaian mereka sudah diberikan kamera yang bisa memantau semua keadaan. Hal itu memundahkan komandan untuk memberikan perintah.

"01001 periksa kamar disamping kirimu."

Tanpa membalas apa-apa kemudian 01001 (kode pasukan) memeriksa kamar yang berada disebelah kirinya. Namun setelah dilihat, kamar itu sepertinya ruangan operator. Dari situlah semua tindakan dimonitor oleh target dan anak buahnya.

"01001 hitung jumlah orang di dalam. Dan kemudian jentikkan jarimu sebanyak jumlah anggota."

01001 kemudian berpura-pura masuk ke dalam ruangan tersebut. Kemudian setelah di buka, dia melihat hanya ada tiga orang. "Maaf mau tanya, untuk kamar mandi di sebelah mana ya?" 01001 memberikan alasannya memasuki ruang tersebut.

"Di depan sana, kau lurus saja kemudian belok kiri ya." Salah seorang dari ketiga itu menjawab.

"Terima kasih. Maaf mengganggu."

Nampaknya ketiga orang itu hanya sedang bermain catur. Tidak ada yang benar-benar mengawasi setiap kamera CCTV dengan benar. Namun tetap saja pasukan harus berhati-hati.

01001 kemudian menjentikkan jari sebanyak tiga kali. "Tik, tik, tik." Dengan sembari berjalan menuju toilet.

"01001 laporan diterima. Bersihkan toilet itu agar tidak menimbulkan kecurigaan."

Tidak memberikan jawaban. Namun itu tanda bahwa dia paham apa yang diperintahkan.

Sementara itu seluruh pasukan sudah berada di posisinya. "Jumlah penjaga ada dua puluh orang. Bekukkan satu persatu."

Seluruh pasukan kali ini menyergap dengan berhati-hati. Satu anggota berjalan perlahan dan mendekati anak buah, kemudian dia langsung menggapai dan memutar lehernya agar tidak sadarkan diri. Dia berhasil.

Beberapa prajurit berhasil dilumpuhkan. Komanda tersenyum karena penyergapan berjalan tanpa masalah. Kemudian laporan datang dari 02001 (kode pasukan).

"Komandan target bersama korban menuju kolam renang. Apa yang harus dilakukan?" 02001 berbicara kepada komandan.

"Apa yang sedang dilakukan?"

"Dia menyiksa korban. Saya rasa harus menembaknya." 02001 terlihat sangat gelisah dengan yang dia lihat.

"Tahan!!" Komanda memerintahkan 02001 untuk tidak gegabah.

"Komandan korban ditendang kepalanya dan tidak sadarkan diri. Izinkan saya menembak komandan." 02001 semakin gelisah melihat yang terjadi.

"Tahan!!" Komandan masih memerintahkan untuk menahannya.

"03 masuk. Langsung menuju ke bagian belakang." Komandan memerintahkan 03 untuk mengepung area kolam renang.

"01 dan 04 ikut saya untuk mencari keberadaan Anjar."

Komandan kemudian turun dari mobil dan langsung memasuki tempat target. Dia kemudian diikuti oleh 04 di belakangnya. Di depannya 01 sudah menanti. Dan mereka berusaha mencari Anjar yang belum diketahui keberadaannya.

"03 Siap diposisi."

"02001. Perintahkan sniper untuk menembak kaki target. Setelah bunyi tembakan, langsung 03 menyerbu."

"Siap laksanakan."

Dharr. Bunyi tembakan mengenai kaki target. Tepat pada kakinya, dan target terjatuh. Dia berusaha untuk kabur, namun 03 sudah menantinya. 03 sigap menyerbu area kolam renang. "Ndan, ada seorang lelaki bersenjata." 03004 melaporkan kepada komandan.

"Posisi unggul atau terdesak?"

"Unggul."

"Pojokkan saja. Bila darurat tembak kakinya."

"Siap."

"Tolong anda turunkan senjata." 03004 memerintahkan untuk laki-laki itu menurunkan senjatanya. Walaupun sempat mengancam, akhirnya dia menurunkan senjata itu. Ada satu pasukan 03 yang menyelamtkan korban yang sudah berada di air. Korban atau Aura berhasil diselamatkan namun tidak sadarkan diri. Badannya sudah sangat pucat. Sebelum ada perintah dari komandan, dia tidak bisa memanggil petugas medis.

Pasukan 03 ada yang berusaha memompa jantungnya agar sadarkan diri, Namun upayanya sia-sia. Dia masih belum sadarkan diri. Sedangkan Target dan satu orang lainnya sudah tunduk. Mereka sudah terkepung.

Dari arah yang lain komandan membawa Anjar. Sepertinya Anjar sedang tidak bersiap untuk diserang. Ketika ditangkap, dirinya hanya mengenakkan baju yang pendek. Itupun dia ditangkap di kamarnya. Sepertinya dia sedang beristirahat.

"Kalian bertiga kami tangkap."

"Panggil pasukan medis."

"Segel tempat ini dan tangkap semua orang yang bekerja untuknya. Dan seluruh anak buahnya."

Tiga perintah komandan dalam satu waktu. Dia terlihat sangat tenang saat menangkap ketiga orang itu. Dua orang diantaranya adalah buronan yang berhasil mereka tangkap.

Anjar kemudian menengok ke arah anaknya. Dia menengok Nirmala dan kemudian menggelengkan kepalanya. "Terlalu gegabah." Anjar kemudian mengatakan itu kepada Nirmala.

Nirmala hanya menundukkan pandangannya. Dia merasa sudah sangat berhasil menjalankan rencana penculikkan itu. Bagaimana mungkin jejaknya bisa dicari tahu. Selama ini, sebanyak apapun kasus yang dia lakukan. Tidak pernah berujung seperti ini.

Kemudian mereka semua diringkus ke mobil tahanan yang sudah datang bersama dengan mobil ambulance. Semua tahanan dimasukkan dan ditutupi mukanya oleh kain. Sedangkan Aura saat ini sudah berada pada ambulance. Dua mobil itu berbelok ke arah yang berbeda. Setelah sampai di kantor polisi, mereka semua ditahan untuk sementara waktu.

Hukum akan mulai ditegakkan dari kasus yang sudah telihat. Aura akan menjadi penentu nasib dari para tahanan ini. Sampai Aura belum sadarkan diri, kemungkinan mereka akan menjadi tahanan sel terlebih dahulu. Komandan berhasil menangkap buronan itu, dan kali ini saatnya persidangan untuk mereka dimulai. Waktunya menjatuhkan hukuman.

Cinta Dalam CeritaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang