Happy reading
--
" kak, dipanggil pak Vernon ke ruangannya "
" oke Jungwon, makasih ya "
" mau bareng gak kak? "
Alevia menolak dengan halus lalu membawa barangnya menuju ke ruangan yang disebutkan
" mau kmana? persiapan lomba ya? "
" kayanya sih iya, doain ya Doy, Yun gue dug dugun "
Yuna dan Doyoung serentak mengepalkan tangan memberi semangat. dua orang itu juga mengantarkan Alevia ke tempat tujuannya
Tokk!! Tokk!!
" silakan masuk "
" oh Alevia, duduk dulu. sebentar saya cek kelengkapan berkasmu dulu ya "
" yahh gue ditinggal sendirian "
Alevia yang gabut akhirnya bermain main dengan pulpennya.
lalu bibirnya terbuka untuk menguap hingga pegangan pada pulpennya melemah dan pulpen itu terjatuh
" huhh segala jatoh "
" kalo punya barang dijaga "
Alevia yang tadinya hampir memejamkan mata kini matanya terbuka lebar mendengar suara seseorang disampingnya
" Sunoo? ngapain disini? "
" dipanggil "
" i-itu " Alevia menunjuk pulpennya yang masih digenggam Sunoo
" kalau pulpen ini jatoh untuk yang ketiga kalinya, hak miliknya pindah ke gue "
Alevia meneguk saliva. nada bicara cowok ini sedingin kutub rautnya juga sesangar satpam bank mandiri.
dengan badan yang sedikit kaku, pandangannya ia arahkan ke depan, enggan menatap orang disampingnya ini
sesaat setelahnya pak Vernon kembali untuk mulai berbincang dengan dua murid didepannya
••
Doyoung dan Yuna urung pergi ke kantin setelah melihat kedatangan Alevia
" lo berdua gak ngantin? "
" nungguin lo lah emangnya lo gak mau makan? " Alevia menggeleng
" kalian berdua aja sono, gue mau nyiapin materi "
" semangat yee bestai kalo butuh apa apa dm gue " setelahnya Yuna menarik tangan Doyoung menuju keluar kelas
dengan teliti, Alevia mulai mengumpulkan ide yang terlintas dikepalanya menjadi sebuah tulisan.
sesekali meragukan diri sendiri, namun akhirnya ia tetap melanjutkan pekerjaannyahingga Yuna dan Doyoung telah kembali Alevia masih berkutat dengan banyak kertas dihadapannya
Tuk!! Tuk!!
merasa ada yang mengetuk mejanya Alevia menoleh
" dari Jungwon " Yuna menyodorkan beberapa camilan dan sekotak susu
" 'semangatt kak Alevia' katanya sih gitu gue cuma suruh sampein doang " tangan Yuna terkepal sambil diangkat tinggi tinggi
Yuna dan Doyoung terlihat menahan tawa sambil memasang muka menggoda
" ciee ada yang disukain brondong nih kayaknya " Yuna memasang wajah jail
Alevia memijit pangkal hidungnya dikira mah ada hal penting. kan ide di otak nya jadi bubar
" izinin gue. gue mau ke perpus " ucapnya kemudian.
" loh? ngapain? mau lanjutin karya lo? kemaren ada yang bilang males lah, ngantuk lah, sekarang jadi semangat gini "
Doyoung menyikut Yuna
" nanti gue izinin kok, semangat ya Alevia " Doyoung tersenyum padanya
" gemes banget sih Doy, makasih yaa "
••
Berharap bisa kembali menuangkan ide di tempat yang sunyi, Alevia malah menampari dirinya karena ide nya hilang secara tiba tiba
matanya menatap tangannya sendiri yang bersiap menampar pipinya.
hingga ada yang mencekalnya berbuat demikian
" badan lo ada salah apa emang? "
" S-Sunoo.. "
Alevia muak. ia enggan berurusan dengan lelaki ini. namun ia malah dipasangkan dengannya untuk perwakilan sekolah.
" berhenti mukulin diri sendiri, fokus sama materi "
Alevia berdecih. siapa sih orang itu? berani ya menyuruh nyuruhnya?
ia menggerutu, kenapa harus dirinya yang nilai sastranya melebihi rata rata? kan jadi berurusan sama hal hal yang ribet kaya gini.
dipandangnya Sunoo di meja seberang yang sedang berkutat dengan pekerjaannya
" bisa bisanya dia lancar begitu. hebat sih. gue gaboleh kalah anying "
Sunoo mendengar gumaman itu. bibirnya membentuk senyuman sambil sesekali melirik cewek diseberangnya
" damn, she's so beautiful "
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Husband (Kim Sunoo enhypen)
Romance" mau ngomong apaan? " " gue.. " " buruann njir ditunggu kakak gue noh " " gue mau lamar lo bulan depan " " YANG BENER AJA SUNOO!!! " -- book ini dibuat karena tingkat kebucinan saya pada sunoo sudah melebihi tingginya ni-ki. PLUS fanfict nya sunoo...