Husband : 026

493 52 0
                                    

Happy reading

--

Alevia meringis kuat.
kepalanya pening dadanya juga terasa sesak.

mengumpulkan kesadaran, Alevia berusaha untuk bangun dan segera pergi dari tempat asing itu.

tapi nahas,
kakinya terdapat memar seperti habis terkena benda yang berat.
mengabaikan rasa sakit, Alevia berjalan keluar dari sana meski sedikit terpincang

" Alevia "

Alevia mematung. bohong kalau ia gak kenal siapa si pemilik suara.

dilihatnya sekitar kalau kalau ada senjata tajam untuk perlindungan dirinya.

nihil.

akhirnya ia memutuskan melanjutkan langkahnya.

dengan segala keberanian, Alevia terus berjalan walaupun terseok. mengabaikan seseorang yang memanggilnya

" tunggu "

Alevia berpura pura tuli. ia ingin menangis saat itu juga namun dengan segera ia gigit bibir ranumnya.

" kak Alevia "

mustahil jika tak kenal dia.
Jungwon. cowok itu yang membawa Alevia keluar dari kepulan asap.

Jungwon berusaha meraih lengan yang tertua.

" kak Alevia, jangan pergi kak "

" kakak lagi dalam bahaya "

Alevia mengumpat dan memaki didalam hati. matanya terlewat merah karena menahan bulir bening.

" kak Sunghoon kak Yuna "

dipikiran cewek itu hanya kedua kakaknya.
masa bodoh kakinya berat dan ngilu, ia hanya ingin tahu keberadaan kedua kakaknya.

" kak Alevia "

" jangan kemana mana kak. tetep disini. ada yang mau nyelakain kakak "

Alevia terus berjalan diikuti Jungwon dan langkahnya yang mencoba meraih lengannya.

" kak. aku bisa pastiin kakak aman disini, kak. tolong tetep disini kalau gak mau celaka "

pada akhirnya langkah kakinya ia hentikan. ditatapnya Jungwon dengan nyalang

" lo! "

Alevia menunjuk Jungwon dengan sarkas.

pertahanannya runtuh. air matanya mengalir deras dari matanya, bibirnya pun ikut bergetar

" tau dari mana kalo gue bakal celaka ha!? "

Alevia sengaja diam untuk mengetahui apa saja yang akan dikatakan bocah didepannya ini.

Jungwon menatap kaki memar Alevia. menangkap gerakan mata Jungwon, netra Alevia ikut menyorot ke mana mata itu melihat

" maaf kak "

kini tangan Jungwon menunjuk kakinya yang terlihat biru itu

" maaf "

perasaan Alevia menjadi was was.

" jangan jangan, lo sekutu mereka! iya!? "

Jungwon menunduk dalam. terdengar suara isakan dari cowok itu.

" sayangnya iya kak.. " lirihnya

Alevia berjengit. yang sebelumnya sesak didadanya mereda kini sakit yang dirasa berkali kali lipat ditambah kakinya yang makin mati rasa.

" ternyata, lo mau celakain gue Won "

Alevia tersenyum getir,
lalu mulai melanjutkan langkahnya.

" gue sambil jalan ya Won, lo kalo mau bunuh gue, bunuh aja. gue mau sambil nyari kakak "

Alevia menyeka air matanya dengan kasar. kepalanya menoleh kesana kemari mencari jalan yang bisa dilalui sambil sesekali meringis kesakitan.

Jungwon berlari menyusulnya.

" kak.. aku minta maaf "

" kak, aku tau aku salah. dengerin aku sekali ini aja. kakak gak boleh kemana mana "

Alevia memutar tubuhnya menghadap Jungwon yang lebih tinggi darinya.

" sekali ini aja? emang kapan sih Won, gue gak dengerin lo? emang gue pernah nolak ajakan lo? "

Jungwon semakin menunduk dalam.

" gue? gaboleh kemana mana? dengan alasan apa? lo takut gue celaka? kan lo yang mau nyelakain gue "

Jungwon terisak dalam. cowok itu hampir sesenggukkan

" kak, aku salah. aku minta maaf. aku sadar kalau aku gak bisa liat kakak dalam keadaan lemah kayak tadi. aku ikut sedih kak "

Jungwon menjatuhkan diri bertumpu pada kedua lututnya

" aku---

" ---belum bisa terima kalau kakak udah jadi milik orang lain "






















••

" Sunoo!! "

mom Sunoo berteriak menghampiri anaknya yang habis menghajar orang orang yang tergeletak.

keringat bercucuran, ditambah debu dan darah setengah basah yang menempel dari kulit anaknya membuat penampilan Sunoo berantakan.

Sunoo dengan cepat menoleh ke asal suara.
Sunoo dan kedua orang tuanya berpelukan sesaat,

" lihatlah, rumah kakak habis terbakar. dan istriku menghilang "

" aku sudah mencari ketiganya namun tak ada "

Dad Sunoo mengangguk mengerti.
" baiknya kita telusuri sekarang "

" tidak semudah itu "

perempuan yang sudah berusia tiba tiba menghalangi jalan ketiganya.
dengan langkah tegap, perempuan tak diundang itu terus berjalan hingga berada tepat didepan ketiganya

" kau- "

" -untuk apa kau disini "

" siapa dia sayang " mom Sunoo menanyakan identitas perempuan didepannya pada sang suami

" kau bisa langsung bertanya padaku eoh, suamimu itu hampir membuat perusahaanku hancur "

seorang cewek mendekati mereka semua lalu berdiri dibelakang ibu berusia yang menghalangi jalan mereka.

" hai Sunoo sayang "

Sunoo sempat terkejut lalu dipandangnya dua orang itu dengan tatapan marah

" jangan bilang kalian yang melakukan ini "
Sunoo bersuara marah dan dalam. tatapannya yang tajam itu ia tujukkan kepada keduanya.

" melakukan apa? kita cuma kebetulan lewat dan melihat. jadi kita mendekat ingin tahu apa yang terjadi "

cewek yang tadi memanggil Sunoo dengan panggilan 'sayang' lantas berlari mendekati sang empu.

tangannya ia arahkan ke lengan Sunoo untuk digenggamnya.

" sayang, Alevianjing udah gak ada. sekarang kamu sama aku ya "

Sunoo yang awalnya terdiam menetralkan napas kini atensinya menjadi sangat menyeramkan menatap sebelahnya.

" kebetulan lewat tapi tau istri gue hilang? dan orang yang lo panggil itu gak pantes diucap sama mulut kotor lo "

Sunoo menghempaskan cewek itu dengan kasar hingga membuatnya terjatuh didepan semua orang.

berlari menjauh meninggalkan orang orang disana untuk mulai mencari sang istri.

" Alevia, i'll find you, i promise "

TBC

Husband (Kim Sunoo enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang