Husband : 03

1.2K 115 1
                                    

Happy reading

--

" aku pulanggg!! "

Uhukk!! Uhukk

" eh kenapaaa kak "

Alevia berlari membantu kakaknya yang tersedak setelah mendengar teriakannya

" aduhhh segala keselek si kakak "

" lagian uhuk... "

" ehh ngomongnya nanti duluuu ada ada aja dah "

" kamu ngapain teriak teriak begitu? " wajah kakak Alevia masih memerah akibat batuknya.

" lah kan biasanya juga gitu, kak Sunghoon "

" ketuk pintu dulu coba "

Alevia cengengesan gajelas sebelum akhirnya pamit ke kamarnya.

ia mendudukkan diri didepan meja rias
seraya mengobrak abrik mukanya dengan tangan.

" males banget gue, ga semangat banget, tiap hari begini mulu "

dipandangnya foto sepasang pengantin yang berada disebelahnya yang didapat dari ibu panti yang mengasuhya dulu

" mah, pah, seandainya kalian masih utuh, hidup aku ngga akan sehampa ini "

sedetik kemudian ia memukul kepalanya

"cih haha ngapain juga gue berharap "

kedua orang tuanya bercerai saat usianya 7 tahun.

Alevia kecil yang tak mengerti apa apa saat itu hanya melambai senang ke arah kedua orang tuanya yang juga melambaikan tangan sembari berjalan menjauh meninggalkan panti.

meninggalkan ia dan sang kakak.

menepis kenangan buruk, Alevia memposisikan diri didepan lemari baju. dibukanya lemari mocha itu lalu dipilihnya baju rumahan andalannya

 dibukanya lemari mocha itu lalu dipilihnya baju rumahan andalannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

" Alevia.. "

pintu kamar ia buka. menampilkan pribadi sang kakak berdiri di depan pintu

" kamu udah makan? " lantas ia menggeleng

" kakak order makanan, ayo makan sama sama "

Alevia menggandeng tangan sang kakak menuju meja makan

" kak Sunghoonn... " matanya berbinar melihat isi meja makan

" semalem kamu bilang mau makan sushi kan? ayo sekarang makan "

" tapi kan aku ngga bilang sama kakak "

dahi cewek itu mengernyit. seingatnya ia hanya menggumamkan kalimat itu dengan nada pelan, juga hanya pada dirinya sendiri

" hehe maaf ya. kakak semalem ngintip ke kamar kamu, cuma mastiin udah tidur atau belum. eh malah denger kamu ngomong begitu "

" yah jadi ngerepotin kakak, maaf ya kak "

sang kakak mengelus puncak kepala adiknya

" kamu gak pernah ngerepoti kakak, Alevia. udah sekarang dihabisin ya makanannya "

Alevia tersenyum seraya menganggukkan kepala. ditutupnya mata lalu merapalkan doa sembari bersyukur pada Tuhan karena dianugerahi kakak sebaik Sunghoon

" aku aja yang beresin " sang kakak mengangguk

" kalau udah ke ruangan tv ya " Alevia mengacungkan jempolnya

begitu melihat kedatangan sang adik, Sunghoon menepuk tempat disebelahnya

" kakak mau ngomong " Alevia terlihat serius mendengarkan

" mulai minggu depan kakak bakal jarang dirumah. atasan kakak bilang kakak bakal naik jabatan, kemungkinan besar kerjaan makin banyak "

Sunghoon menjeda ucapannya sembari melihat respons sang adik. dilihatnya mata sang adik yang sebelumnya berbinar kini perlahan meredup

" maafin kakak ya? kamu keberatan ya kakak tinggal sendirian dirumah? "

Alevia menggeleng sembari tersenyum

" kakak hebat bisa naik jabatan gitu. itu pasti hasil kerja keras kakak selama ini. aku gak masalah kok. kakak semangat ya "

" makasih ya sayang. kalau ada apa apa bilang ya "

" mmm kak.. "

" ya? "

" aku dipilih jadi perwakilan sekolah buat acara festival besok. doain ya "

Sunghoon memberi semangat kepada sang adik kemudian malam itu dihabiskan dengan acara berbincang antar siblings

••

" selamat datang para hadirin sekalian... "

sayup sayup terdengar suara sambutan di tempat diadakannya festival.

pak Vernon menuntun kedua muridnya untuk duduk bersebelahan dengannya.

" Alevia, jangan gugup. usahakan fokus pada pekerjaanmu saja " yang diberi wejangan hanya mengangguk

" dan kamu Sunoo, bapak percaya kamu akan melakukan yang terbaik "

setelah ada arahan untuk memasuki ruangan, ketiganya segera berpisah.

••

siangnya, Alevia berjalan keluar ruangan sembari celingak celinguk

" gue telpon pak Vernon deh "

sebuah tangan menariknya menjauh dari kerumunan. melihat siapa yang berani menyentuh tanpa izin darinya, Alevia berdecak

" pak Vernon nunggu di mobil " seakan tau isi kepala Alevia.

Sunoo masih menggenggam tangan Alevia.

entah dorongan dari mana, Alevia malah terpukau dengan pesona cowok yang sedang menggenggamnya.

TBC

Husband (Kim Sunoo enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang