Husband : 027

531 54 0
                                    

Happy reading

--

Jungwon masih berlutut didepan Alevia. keduanya sama sama diam.

walaupun angin bertiup kencang, keduanya sama sekali gak beranjak dari posisi masing masing

" lo ga jadi bunuh gue? "

Jungwon menyeka air mata dengan tangannya. cowok itu mulai sesenggukkan

" gue ga bisa liat orang nangis. ikut nyesek "

Alevia mengepalkan tangannya kuat kuat sampai telapaknya terdapat luka.
bertujuan untuk menghindari tangisan yang akan pecah.

" Jungwon mau bunuh gue. harusnya gue lari kan? "
" tapi Jungwon cuma bocah tersesat yang kehilangan arah. dari tatapannya keliatan banget "

Alevia berjalan mundur secara perlahan

" ambil senjata lo Won. siapapun yang nugasin lo buat bunuh gue bakal kecewa kalo tau fakta gue masih hidup "

" mana senjata lo Jungwon! "

" Sunoo maaf aku gak sempet ucap salam perpisahan "

" Jungwon lo denger gue kan? "
" shh, "

" ANGKAT SENJATA LO JUNGWON!! "

Alevia mengutuk dirinya sendiri. kakinya pincang sebelah,
tapi ia malah menempatkan dirinya sendiri dalam bahaya. bukannya berlari atau bersembunyi

Srekk sreek!!

bunyi rerumputan di sisi kiri membuat keduanya menoleh.

" Aleviaa!! "

" K-KAK SUNGHOON?! "

Sunghoon berlari ke arah sang adik.
keduanya berpelukan bak saling merindu.

" kakak dengar teriakanmu tadi. syukurlah kamu teriak "

" Jungwon? "

menyadari adanya seseorang diantara mereka, Sunghoon menyembunyikan sang adik dibalik tubuh tegapnya.

kaki jenjangnya ia langkahkan menuju ke pemuda berdimple yang masih saja bertumpu itu

" lo yang bawa Alevia kemari? "
" dan lo juga yang selamatin gue dan Yuna dari sana "
" tapi lo juga yang mulai semuanya. maksud lo apa Jungwon? "

" m-maksudnya kak? "

Alevia mensejajarkan dirinya dengan Sunghoon dengan langkah terseok. ingin mendapat jawaban lebih rinci

" dia yang bakar rumah kakak. dia juga yang kasih jalan keluar buat kakak. dan dia juga yang nyuruh kakak sembunyi "

Alevia mengalihkan atensi pada Jungwon. menatap iba sang empu

" sebenernya lo kenapa Won? "

netra Alevia dan Jungwon beradu. seakan mengetahui pertanyaan di benak Alevia, Jungwon kembali berdiri dan mengatakan dengan jujur,

" aku belum siap kehilangan kak Alevia. tapi aku juga terikat kerja sama dengan orang lain "

" aku.. masih berharap kak Alevia jadi milikku "


















••

Sunoo meninggalkan mobil nya dan memilih berjalan kaki.

" Alevia, maaf aku lalai menjagamu "

tungkainya ia bawa untuk terus berlari mencari sang istri.

melamun selama berlari, Sunoo tak sadar kalau dirinya sedang berada ditempat yang sepi ditumbuhi pohon yang menjulang.

" mungkinkah mereka disini? "

Sunoo yang mulai kelelahan terus membawa kakinya masuk ke dalam

" Tuhan izinkan istriku untuk pulang dalam pelukanku "

" KAK SUNGHOON!! "

samar samar Sunoo mendengar teriakan,

" suara Alevia! "

Sunoo menambah kecepatan larinya.

" Alevia! "

" eh-"
" Sunoo!! "

pasangan itu berpelukan. ternyata Tuhan masih mengizinkan mereka bertemu satu sama lain.

" kau tak apa? ada yang terluka? "

Alevia melirik ke arah kakinya, sedikit tertawa untuk menenangkan sang suami.

" sakit sedikit. jangan khawatir "

" mari kita pulang "

Alevia menggeleng lalu menunjuk ke arah depan

" kak Sunghoon lagi ngehajar Jungwon. kamu harus tolongin dia "

" apa? ada Jungwon disini? kau dilukai olehnya? berani sekali si brengsek itu menyentuhmu "

" Sunoo- "
" yang bawa aku keluar dari rumah itu, Jungwon "

" apa!? "

Sunoo mulai berjalan ingin menghabisi Jungwon. ia tak rela Alevia nya disentuh pria lain

" Sunoo tolong jangan emosi "
" kalo ga ada Jungwon aku bisa mati kehabisan napas "

Sunoo tersentak menatap sang istri

" kau memihaknya? "

Alevia refleks menggeleng

" dia lakuin semuanya karena dipaksa, Sunoo. tolong jangan ngehakimi dia "

" tapi dia bisa menolak dan menghindar, bukan malah menerimanya, baby "

Alevia terdiam.

" Sunoo bener. Jungwon yang megang pilihan. dia bisa nolak kalo dia mau, tapi dia malah nerimanya "

Alevia lagi lagi terdiam. benar adanya ucapan sang suami

" kalau memang ia menyukaimu, ia akan melindungimu, ia juga akan mengatakan semuanya padamu.
bukan malah seperti ini "
" aku akan menyusul kak Sunghoon lalu membawanya pulang "
" duduk kalau kau lelah, baby "

Sunoo berlari secepat kilat menghampiri kedua orang yang berada dibelakang pohon tinggi diseberang sana.

Alevia memperhatikan tiga orang itu sambil sesekali mengipas kakinya yang memar.

" huft akhirnya kakak mau berenti juga "

ia menghela napas lega saat sang kakak berhenti menghajar setelah melihat kedatangan Sunoo.

" Jungwon "

ia iba dengan bocah itu.

" apa mungkin lo kurang kasih sayang dari orang tua lo yang sekarang? "

terlarut dalam memikirkan Jungwon, Alevia tak sadar suaminya mulai menggendongnya untuk kembali.

" baby, jangan melamun. anak itu sudah berjanji tak akan mengganggu rumah tangga kita lagi "

TBC

nahh sudah hampir menuju endingg~~

Husband (Kim Sunoo enhypen)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang