0.1

13.3K 768 24
                                    

"Wajahnya tidak asing ya."

Jake membenarkan maskernya yang sedikit menurun dari hidungnya, lantas menarik topinya hingga menutupi matanya saat 3 orang wanita yang duduk dipojok mini market yang sejajar dengan kasir tempatnya bekerja part time menatapnya penuh minat.

"Dia Jake Blockbuster bukan sih?" Tanya wanita berambut pendek seraya menunjuk kearah Jake yang tengah menscan barang dimeja kasir.

"Eih~ mana mungkin, memangnya ia masih punya muka berkeliaran dikota ini setelah membuat hancur grupnya." Balas wanita berambut ombre sedada.

"Ah benar-benar! Aku sempat menyayangkan tindakan egoisnya.
Harusnya ia hanya perlu menjalani peran yang diberikan agensi.
Semakin ia melakukan fanservice, fandomnya akan semakin besar." Ujar si wanita berambut panjang seraya membenarkan letak kacamata bulatnya.

"Hanya karna ia tak menerima perannya sebagai pihak bottom dan pihak yang dimanjakan di grupnya.
Grupnya menjadi terpecah belah, bahkan salah satu membernya sampai meninggal bunuh diri."

Jake menghentikan gerakan tangannya, hatinya terasa tertohok mendengar ujaran ketiga wanita yang mengobrol cukup kencang hingga ia mendengarnya jelas.

"Kalau aku jadi dia, aku hanya perlu menerima dan menjalani peran itu.
Toh peran itu hanya ia perlihatkan didepan fans, selebihnya ia bisa melepas topengnya ketika dibelakang panggung.
Agak munafik memang, tapi kemunafikannya bisa menyelamatkan grupnya kan."

Jake tanpa sadar mengangguk samar, membenarkan ucapan wanita berambut pendek tersebut.

"Hey! Kau berniat bekerja atau tidak?!
Waktuku tidak banyak untuk menunggu kau menscan belanjaanku, sialan!" Sentak pria yang berdiri didepan meja kasir.

Jake membungkukkan badannya meminta maaf, lantas  mempercepat gerakan tangannya menscan barang belanjaan pria tersebut.

"Totalnya 13 ribu won."

Sebuah kartu bank dilemparkan begitu saja diatas meja kasir, Jake segera mengambilnya dan langsung bergegas menyelesaikan transaksi pembelian pria tersebut.

Selepas kepergian pria tersebut, Jake menghela nafasnya.
Mencopot rompi kerjanya saat melihat teman shift kerja selanjutnya datang.

"Oy Jae! Kau mau langsung pergi?"

Jake menoleh sebentar lantas mengangguk cepat, setelahnya ia melangkah keluar mini market melalui pintu belakang.

📸📸📸

".. Jungwon Blockbuster, idol yang debut dibawah naungan agensi SJH Entertainment meninggal bunuh diri .."

"Kasihan sekali, padahal masih muda."

"Aku dulu mengidolakannya, karna dia leader yang bertanggung jawab."

"Aku pernah mendatangi fanmeetnya, dan dia benar-benar ramah."

".. polisi menemukan Jungwon di apartment-nya setelah mantan managernya Kim Sejin melaporkan.."

"Kalau saja Blockbuster tidak bubar-"

Pegangan Jake pada tiang halte terlepas, tubuhnya limbung kesamping hingga menabrak papan ads saat mendengar sayup-sayup suara penyiar berita yang terdengar dari suara yang terloudspeaker diponsel milik salah seorang penunggu bus dihalte.

Jake memutar tubuhnya melangkah tertatih menjauhi halte dan setelahnya mempercepat langkah kakinya menuju keselatan.

"Jungwon.. tidak! Kumohon.." gumamnya dengan suara nanar dan pikiran yang mengosong.

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang