1.4

9.1K 693 82
                                    

"Sejin Hyung tahan sebentar."

Yang diserukan namanya menolehkan kepalanya kebelakang, menaikkan sebelah alisnya kala Jay tengah menatap tajam Jake.

"Ada apa?" Tanyanya.

Jungwon menunjuk dengan dagunya sementara Sejin menghela nafas lelah.

"Keposesifan apalagi ini." Keluhnya seraya menjedotkan keningnya pada setir mobil.

"Pakai jaketnya." Ujar Heeseung seraya mengambil cardigan abu-abu dipangkuan Jake dan menyodorkannya untuk segera dipakai.

"Nanti juga akan dilepas lagi, Hyung."

"Pakai atau kita tidak akan keluar sama sekali, membiarkan para wartawan dan fans menunggu." Ancam Jay.

Sunghoon merampas cardigan yang disodorkan Heeseung, lantas mulai memakaikan ditubuh Jake walau sipemilik tubuh kini tengah merengut kesal lantaran tak bisa berbuat apa-apa selain menurut.

"Menyebalkan."

Niki terkekeh pelan, ia lantas mengusak pucuk kepala Jake dan menepuk kepala Sunoo untuk membuka pintu setelah Jake selesai dipakaikan cardigan oleh Sunghoon.

"Bocah tidak sopan!" Omel Sunoo, namun yang diomeli nampak menggedikkan bahunya acuh, malah ia sempat melirik Sunoo dengan senyum yang menurutnya sangat menyebalkan.

Keseluruhan menber BlockBusters telah keluar dari mobil van, lantas Heeseung memimpin jalan diikuti dengan member lainnya.
Mereka melempar senyum tampan saat mendengar seruan para fans, entah itu fandom Blockbusters atau fandom dari grup lainnya.
Para fans dan fandom lain menyerukan betapa tampan dan tidak nyatanya member Blockbusters dikehidupan nyata.
Para wartawan dan para masternim pun berbondong-bondong membidikkan kamera kearah mereka, suara bidikan kamera terdengar bersahutan dengan suara seruan fans.

Jake yang berada ditengah terus menerus menoleh kekanan dan kekiri memberikan senyuman manisnya dan juga gestur hati pada para fans.
Yang mana tindakannya itu membuat para fans semakin menggila.
Jay yang berdiri disebelahnya mengulas senyum gemas, ingin rasanya ia mengecupi pipi gembil itu namun ia sebisa mungkin menahannya dan hanya bisa  memperhatikan tingkah sigemas dari sampingnya saja.

"Perhatikan langkahmu, Jake." Bisik Heeseung yang berdiri dibelakang Jake menahan lengannya saat akan menabrak tubuh bongsor Niki.

Yang dibisiki hanya terkekeh kecil, raut wajah terkekehnya pun tak disayangkan oleh para wartawan dan masternim.
Sangat jarang melihat Jake tersenyum terlebih ini terkekeh, biasanya Jake akan tampil dengan wajah dingin dan cool.
Bahkan bukan hanya pose hati, Jake terus-terusan melambai pada siapapun entah itu fans dari fandomnya atau fandom milik grup lain.
Mengumbar senyum kelewat manis yang tentu saja membuat suasana parkiran menuju gedung acara musik semakin meriah.

"Dasar bayi."

📸📸📸

"Apapun itu yang penting aku kenyang." Ujar Heeseung seraya melepas jaketnya menjawab pertanyaan Sejin mengenai menu makan malam.

Jay menghempas tubuhnya kesofa, memejamkan matanya seraya mengarahkan kipas tangan kearah wajahnya yang sudaha banjir dengan peluh.

Sunoo dan Niki pun mengambil duduk dilantai beralaskan karpet tipis, meluruskan kakinya yang terasa pegal.

Sunghoon sendiri duduk di windowsill, membiarkan punggungnya terkena sapuan angin dari jendela yang ia biarkan terbuka sedikit, sementara wajahnya diangini oleh kipas tangan.
Sementara Jungwon duduk disofa kecil tanpa sandaran namun cukup muat untuk 2 orang.
Dengan tisu menempel dikeningnya seraya mengucapkan menu makan malam pada Sejin.
Jake sendiri duduk disebelah kiri Jungwon, nampak fokus menatap kipas tangan didepan wajahnya dengan manik yang sesekali berkedip lantaran angin yang dihantarkan kipas tersebut membuat matanya sedikit perih.

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang