"Kau habis memakan ramyeon tengah malam atau menangis semalam, Jake~ssi?" Tanya Hanna salah satu staff make up and hair stylish yang mendandani Jake.
"Opsi kedua." Ujar Sejin seraya memberikan hotpack ketangan Jake.
"Oh astaga, lil wolf yang berubah menjadi puppy ini menangis semalaman?
Kenapa, merindukan keluargamu?"Jake mencebikkan bibirnya, harus mulai terbiasa dengan ucapan meledek atau menggoda para staff saat dirinya melalui pesan terbuka mendatangi satu-persatu staff untuk meminta maaf secara tulus atas segala sikap dan tindakannya selama ini.
Sikap para staff sudah mulai melunak, bahkan nampak santai dan luwes pada Jake sekarang.
Bahkan mereka sudah berani menggoda atau memuji penampilan Jake yang sekarang jauh lebih manis dari sebelumnya.
Tak ada Jake yang memakai pakaian monochrome, hanya ada Jake dengan pakaian warna pastel dan warna cerah.
Bahkan untuk make up pun mereka tak tanggung-tanggung, biasa mereka mengambil warna dasar natural atau warna dasar yang menambah kesan garang, kini tak lagi ada.
Jake benar-benar didandani begitu manis, kesan yang mereka inginkan selama ini."Baik-baik aku tak akan bertanya, sepertinya kau benar-benar di mood yang buruk."
Jake mengangguk namun menggeleng juga, membuat Hanna dan Sejin menggeleng gemas.
"Ah.. anak ini, kenapa jadi semakin menggemaskan." Seru Hanna diakhiri dengan jawilan gemas dipipi yang sedikit mulai terisi.
"Noona~ hentikan."
📸📸📸
Jake menghentikan tariannya seraya menatap kamera yang mengarah padanya.
Suara CUT dari produser terdengar lantang, setelahnya tubuhnya bergerak ke posisi siap saat Jungwon memberi kode, mengucap salam perkenalan grup.
"Seven makes one team, BlockBuster"Setelahnya ketujuhnya membungkuk sopan pada para staff dan crew yang bertugas selama pembuatan Mv seraya mengucap terima kasih karna sudah bekerja keras.
Riuh tepuk tangan dan seruan penuh kebahagiaan mengiringi para member BlockBuster, membuat ulasan senyum kebahagiaan tersungging dibibir para member.
Dan Jake menyimpan moment ini menjadi salah satu moment terbaiknya.
Ia berhasil membuat moment indah ini menjadi salah satu moment berharganya dan moment yang akan terus ia ingat sampai akhir hayat hidupnya.
Ahh rasanya ia ingin menangis lagi saat melihat wajah-wajah bahagia itu.Niki sadar jika ia dan para member diperhatikan oleh Jake, ia menatap penuh pada Jake yang tersenyum sangat lebar, seakan tak ada lagi hari esok.
Bahkan ia menangkap bagaimana manik mata indah itu sedikit memerah dan berkaca-kaca, berusaha menahan tangisnya.Ia melangkah menghampiri Jake, membawa tubuh yang lebih tua namun tubuhnya lebih kecil kedalam rangkulannya.
"Hyung terima kasih sudah berubah." Bisik Niki.
Jake mendongak, mengulas senyumnya hingga kelopak matanya membentuk lengkungan indah bulan sabit, menjatuhkan setetes air mata yang membasahi pipinya.
"Eung~ terima kasih sudah mau memberikan kepercayaanmu padaku, Niki~ya." Balasnya diakhiri dengan kekehan lucu.
Niki meloloskan tawanya, mengusak rambut hitam kelam milik Jake dengan gemas.
"Astaga, apa ini?!" Seru Sunoo memecah suasana haru Jake dan Niki.
"Kenapa tidak mengajakku, aku juga butuh pelukan."
Sunoo merentangkan tangannya, namun segera ditepis oleh Niki dengan raut wajah tak suka.
Jake kembali tertawa, namun ia berlari menghampiri Sunoo dan memeluknya erat, yang tentu saja dibalas Sunoo tak kalah erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
One More Chance
Fanfiction"kenapa kalian menatapku seperti itu?" "seperti itu bagaimana?" tanya Heeseung dengan sebelah alis terangkat keatas. raut wajahnya memang terlihat tenang, namun siapa sangka sebuah senyum miring tercetak samar dibelah bibirnya. "jadi.. Hyung menyuka...