2.0

1.3K 327 65
                                    

Jake menyadari benar-benar sadar jika ia menjadi lemah, tubuhnya mudah terserang sakit dan ia merasa jika dirinya saat ini banyak menyusahkan, pun membebani para member.

Mengenai syndrome yang dideritanya memang masih berlanjut, namun tidak separah waktu pertama kali.
Jika ia kelelahan ia bisa tidur dimana saja, diawal ia akan tertidur selama 2 minggu, maka sekarang ia bisa menghabiskan waktu 2-3 hari dan sudah terjadi selama 2 bulan dari terakhir ia terbangun dirumah sakit.

Beberapa kali ketika makan Jake akan tiba-tiba saja menjatuhkan wajahnya kemangkuk atau piring makannya, mengakibatkan luka memar pada bagian hidung, bibir, kening atau tulang pipinya lantaran membentur permukaan piring atau mangkuk bahkan sendok atau sumpit saat penyakitnya tiba-tiba saja datang.
Atau bahkan ia bisa kapan saja menjatuhkan tubuhnya ketika sedang berdiri, seperti halnya ia pingsan.

Dan ketika ia terbangun kata pertama yang ia tanyakan "berapa lama aku tertidur?" Dan itu sudah menjadi kebiasaan.

"Aku tidak lapar." Jengkelnya saat Jay terus menerus menanyakan keadaan perutnya.

"3 hari, mustahil jika kau tidak lapar."

Jake mendengus lantas mengulurkan kedua tangannya pada Sunghoon yang berdiri disamping ranjang tanpa mengatakan satu kata apapun.

Sunghoon meraih uluran tangan Jake, mengarahkan kekedua atas bahunya, lantas kedua tangannya ia tempatkan pada kedua ketiak Jake dan mengangkatya perlahan.

"Makan ya." Ujar Sunghoon dengan nada suara yang begitu lembut.

"Aku akan makan tapi nanti, saat ini yang ku butuhkan adalah cuci muka juga sikat gigi."

Sunghoon hanya bisa menghela nafasnya, Jake dan keras kepalanya tidak bisa dipisahkan.

"Ok, setelah cuci muka dan sikat gigi langsung makan.
Tak ada bantahan, kuharap kau paham." Tekan Jay.

Jake mendengus, ia mengangguk pada akhirnya dan membiarkan tubuhnya digendong menuju kamar mandi oleh Sunghoon.

"Jay menyebalkan." Seru Jake sebelum tubuhnya hilang dibalik pintu kamar mandi.

📸📸📸

"Menurut kalian aku potong ram-"

"TIDAK!" Seru serentak member BlockBusters memotong pertanyaan Jake yang belum sepenuhnya ia katakan.

"Biarkan seperti itu untuk beberapa waktu." Ujar Sunoo, yang disetujui oleh Jungwon.

"Hyung kau cantik." Puji Niki yang dibalas dengusan oleh Jake.

"Aku laki-laki, harusnya tampan bukan cantik."

Heeseung mengulas senyumnya, mengusap pelan pucuk kepala Jake.
Hingga si empunya kepala mendongak menatap Heeseung dengan raut cemberut.

"Jangan tersenyum seperti itu, Hyung benar-benar mengejekku ya."

Heeseung terkekeh pelan, lantas menjawil gemas ujung hidung Jake.

"Tapi yang dikatakan Niki benar, kau cantik.
Sangat cantik, jadi kurasa tidak memotong rambutmu adalah keputusan yang benar."

Jake berdecak sebal, menepuk punggung tangan Heeseung untuk berhenti mengusap-usap kepalanya.

"Menyebalkan!
Rambut panjang itu boros sampoo juga cepat gerah." Keluh Jake.

Jungwon menggeleng, lantas beranjak berdiri dan melangkah cepat menuju kamarnya.
5 menit berlalu, ia kembali dengan kunciran hitam yang terdapat aksessories kepala kucing orange.
Setelahnya ia menundukkan badannya, tangannya bergerak menguncir rambut Jake dengan model apple hair.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

One More ChanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang