Hola, bertemu lagi di bab 25.
Seperti biasa budayakan klik bintang terlebih dahulu sebelum membaca part membosankan ini.
waktu dan tempat rosié persilahkan 🌻🍒
Sekarang sudah pukul lima pagi, sedari tadi raga hanya duduk diam diatas ranjang, pikiran dan hatinya masih belum stabil, sejak kejadian dimana dirinya dihajar oleh wakil ketuanya, raga jadi tahu, bahwa dirinya tidak boleh goyah hanya karna seorang gadis.
Pada akhirnya laki laki itu pun beranjak dari ranjangnya, dan berjalan keluar kamar, laki laki itu tidak pulang kerumah dan memilih untuk tidur di markas, saat raga hendak membuka pintu, ia dikejutkan dengan kedatangan putra.
Namun sedetik kemudian, raga menstabilkan kembali ekspresinya menjadi datar, matanya menatap putra yang masih diam, tanpa berniat untuk berbicara kepada dirinya.
"Kenapa?" raga memecahkan keheningan diantara mereka, sehingga putra menoleh kearah pintu.
"Rendy nyuruh lo pulang, sekarang." ucapnya kepada raga.
Raga menggeleng, "Usir aja, atau perlu bunuh sekalian, biar ngga datang lagi kesini."
Putra sedikit membelalakkan matanya, bagaimana bisa ia membunuh ajudan yang sangat dipercaya, oleh keluarga Argantara, bisa-bisa dirinya yang di pegal.
"Gila, lo aja yang bunuh? jangan bawa-bawa nama gue." sahut raga, dia tidak mau berurusan dengan keluarga ketuanya itu, biarkan laki laki itu yang mengurus nya sendiri.
Raga berdecak malas, "Lo takut sama si kakek peot itu, lemah." cibir raga dan melenggang pergi.
Putra menendang tong sampah yang berada didekatnya, "Sinting, lo kalo bukan ketua gue? udah gue cemplungin lo ke sungai Amazon."
Raga tidak menghiraukan umpatan dari putra, laki laki itu terus berjalan menuju parkiran markasnya, setelah sampai di parkiran, raga langsung menaiki mobilnya dan langsung menancapkan pedal gasnya.
Hanya butuh beberapa menit untuk raga sampai dirumahnya, setelah memarkirkan mobilnya, raga langsung memasuki mansion Argantara.
Hampir setiap waktu raga mampir ke rumahnya, hanya karna panggilan dari ayahnya saja, meski ia tidak mau datang, tetapi ayahnya itu selalu mengancam dirinya yang akan menghancurkan markas, jika raga tidak datang menemuinya.
Ditengah kesibukannya melihat isi rumah, ucapan seseorang membuat raga terkejut, dengan cepat laki laki itu menoleh kearah sumber suara.
"Welcome Mr. raga Argantara.."
Raga hanya menatap datar kearah pria itu, "Ngga usah basa-basi, gue paling anti sama orang yang suka basa-basi."
Pria itu mendekat kearah raga, dan duduk tepat didepan raga, pria paruh baya itu berdeham pelan, "Saya ingin tau, apakah rencana mu sudah dilaksanakan atau belum."
KAMU SEDANG MEMBACA
ANGEL ; SWEET BUT DANGEROUS [TERBIT]
Teen Fiction[ PRIVAT ACAK - FOLLOW SEBELUM BACA ] [ END & SUDAH TERBIT SECARA E-BOOK ] Menceritakan tentang seorang gadis yang cantik dan memiliki iris netra hazel, gadis yang memiliki banyak rahasia tak terduga, gadis itu juga telah merahasiakan identitas nya...