21

2.6K 233 11
                                    

Gedung DE Entertainment

TING!

Pintu lift yang tepat berada di hadapan Gracia terbuka dan ternyata isinya kosong. Gracia masuk ke dalam lift dan menekan tombol 5, untuk bertemu dengan Melody. Saat lift itu naik ke lantai 2, pintunya terbuka dan memperlihatkan sesosok wanita cantik dan anggun yang hendak masuk ke dalam lift. Brielle.

"Halo Brielle" sapa Gracia ramah. Lagi-lagi ia gugup bertemu gadis itu.

"Oh hai Kak Gre." balas Brielle sambil tersenyum lebar. "Kita bertemu lagi Kak Gre. Dream Queen sudah kembali ke apartemennya?"

"Hmm baru saja." jawab Gracia kaku.

Brielle tertawa melihat ekspresi Gracia. "Kenapa? Jangan terlalu formal begitu padaku Kak Gre. Kita sudah saling mengenal sejak lama, ingat?"

"Ah baiklah." jawab Gracia.

Brielle mengangguk. "Ah, ada satu hal yang ingin kusampaikan padamu. Kak Anin tadi datang ke sini."

Gracia tersentak kaget. Darahnya membeku dan dengan kedua mata yang terbelalak, Gracia memandang Brielle. "La... Lalu? Benarkah dia datang ke sini? Dalam rangka apa?"

"Tidak ada. Dia hanya ingin tahu apakah Dream Queen sudah kembali dari Bali atau belum. Dia seperti fangirl Dream Queen, 'kan? Tapi aku tahu sebenarnya dia ke sini ingin bertemu dengan siapa. Aku katakan saja Kak Gre dan Dream Quuen belum pulang, dan menyuruhnya untuk ke sini lagi nanti malam." jelas Brielle. "Dia bilang akan datang dan menghubungimu. Kak Gre bisa kan?"

"Malam ini?" tanya Gracia, kaget bukan kepalang.

TING!

Sudah di lantai 5. Baik Gracia dan Brielle keluar bersama-sama dari lift. Namun, Gracia belum beranjak sama sekali dari hadapan Brielle. Jantungnya berdebar kencang sekali, menantikan ucapan yang akan disampaikan Brielle.

"Kak Gre bisa, 'kan? Dia ingin sekali bertemu denganmu untuk menjelaskan semuanya. Kuharap Kak Gre bisa. Aku sudah menyuruhnya untuk memberitahumu sore nanti dan membuat janji denganmu. Karena setahuku sore ini dia ada photoshoot dan bisanya malam."

"A... Aku akan pastikan aku bisa." jawab Gracia

"Baguslah." ujar Brielle dengan senyuman cerianya yang langsung mengembang. "Semoga setelah ini hubungan kalian kembali lagi dan bisa bahagia seperti dulu, ya? Kak Gre harus tahu, sepanjang syuting drama bersamanya, dia selalu membanding-bandingkan perempuan lain dengan dirimu. Kakak begitu sempurna di matanya."

Gracia tersenyum sedih. Jantungnya berdenyut menyakitkan mendengar penuturan Brielle, mantan lawan main di drama sekaligus sahabat Aninditha, atau yang biasa Gracia panggil dengan Anin atau ditha.

"Baiklah, aku pergi dulu, Kak Gre. Kak Melody juga sudah menunggumu." pamit Brielle dan ia membungkuk sedikit pada Gracia sebelum akhirnya pergi dari hadapan gadis itu.

Begitu Brielle pergi, kedua kaki Gracia belum juga bergerak untuk melangkah menuju kantor Melody. Ia bahkan sudah tidak ingat lagi ke mana tujuan awalnya. Mendadak, ia ingin cepat-cepat menghubungi Anin dan mengatakan kalau dia sudah sampai di Jakarta.

"Gracia?" sapa seseorang yang suaranya sudah sangat tidak asing di telinga Gracia.

Gracia menoleh ke belakang dan mendapati Melody sudah berada di hadapannya dengan senyum yang tersungging di wajah manisnya.

"Kak Mel." sapa Gracia. Ia menundukkan kepalanya untuk memberi salam.

"Kenapa berdiri lama sekali di sini?" tanya Melody

"Ah, tidak apa-apa. Hanya saja, aku baru selesai bicara dengan Brielle." jawab Gracia. "Lalu, apa yang ingin Kakak katakan padaku?"

"Itu... Mengenai kemarin malam, saat kamu menolong Shani. Aku serius dengan perkataanku Gre. Aku sangat berterima kasih sekali padamu dan berjanji akan mengabulkan permintaan apa saja yang kamu minta padaku. Apapun itu, jangan sungkan padaku, minta saja. Sebagai ucapan terima kasihku padamu." jawab Melody

The Leader's SecretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang