"Mbak.. Mbak." panggil seorang wanita dengan suaranya yang pelan dan lembut, yang tepat berada di telinga kanan Gracia.
Terusik dengan panggilan seseorang yang tidak ia ketahui siapa itu membuat Gracia sedikit mengerang kesal dalam tidurnya. Ia tidak ingin membuka kedua matanya dan lebih memilih membiarkan wanita itu terus menerus memanggilnya sampai ia bosan. Hingga akhirnya gadis itu merasakan benturan kecil di kepalanya dan perutnya serasa mencelos ke bawah.
"Mbak, maaf kita sudah akan sampai ditujuan."
Gracia membuka kedua kelopak matanya dengan berat hati dan beberapa detik kemudian, ia baru menyadari kalau dirinya tengah tertidur di pesawat. Kepalanya terasa sakit karena terbentur kaca jendela pesawat itu. Gracia berusaha mengumpulkan jiwanya yang masih melayang-layang di dunia mimpi dengan cara mengerjap-ngerjapkan manik matanya dengan lucu. Ah, benar. Dia sedang melakukan perjalanan ke Surabaya untuk konser Only Today Tour Dream Queen.
"Ah, maaf Mbak." ungkap Gracia pada seorang pramugari yang sedari tadi membangunkan dirinya.
Pramugari itu tersenyum manis dan ia menganggukkan kepalanya dengan singkat lalu pergi. Gracia menghela nafas panjang dan lagi-lagi ia baru menyadari satu hal. Pria tua yang duduk di sampingnya sejak awal keberangkatan tadi tidak ada lagi di sisinya. Barang-barangnya juga tidak ada. Ia menghilang.
Penasaran, gadis itu menengadahkan lehernya dan ia bisa melihat pria tua itu sudah duduk nyaman di depan. Gracia mengernyitkan dahinya, heran. Kenapa pria tua itu pindah? Masih teringat dengan jelas dalam benak Gracia sebelumnya pria tua itu sedikit membuat dirinya risih dengan beberapa sikapnya yang menurut Gracia 'pervert'. Lalu Gracia memilih tidur agar pria tua itu tidak bertindak lebih jauh lagi.
Tiba-tiba saja ia teringat dengan mimpinya yang seperti kenyataan. Saat ia tertidur tadi, ia merasa mencium wangi parfum Shani dan tidur di pundak gadis itu. Dalam hatinya, Gracia merasa yakin itu bukan mimpi. Jelas-jelas hidungnya menangkap wangi khasnya dan ia mendengar gadis itu berkata 'Tidurlah'. Sayangnya, waktu itu Gracia tidak langsung membuka matanya sehingga dirinya tidak tahu kalau itu kenyataan atau hanya mimpi belaka.
Gracia sedikit menolehkan wajahnya ke samping kanannya dan ia melihat Desy juga memandangnya sambil tersenyum penuh makna. Gracia tidak tahu apa maksudnya dan ia hanya membalas dengan senyum lebarnya yang sangat manis. Setelah itu, ekor matanya menangkap Shani yang sedang memandangi ponselnya dan Yona yang baru saja terbangun dari tidur nyenyaknya di pundak Shani.
'Gracia bodoh,' rutuk Gracia dalam hati. Tentu saja Shani akan tetap berada di sisi Yona. Dia tidak akan bergerak dari tempat duduknya ketika Yona dengan nyamannya tidur di atas pundaknya. Bodohnya Gracia karena sudah bermimpi dan berharap bahwa Shani datang untuk melindunginya dari pria tua mesum itu.
Wait, Gracia berharap? Tidak! Perempuan itu bahkan sudah memutuskan untuk menjaga jarak selebar-lebarnya dengan Gracia, tanpa suatu alasan yang pasti.
✨✨✨
Bandara Udara Internasional Juanda, Surabaya
"Sepertinya tadi kamu tidur nyenyak sekali, Gre." ungkap Jinan sembari memperlihatkan angelic smilenya pada Gracia. Mereka semua sedang menunggu mobil yang akan mengantarkan mereka ke hotel bintang lima di Surabaya.
"Eung, kemarin malam aku kurang tidur, Nan." jawab Gracia.
"Kenapa? Ah, aku tahu kenapa. Kamu dan Anin tidak tidur semalaman, ya? Ugh, Apa yang kalian lakukan? Bernostalgia tidak harus terus terjaga, Gre. Kecuali ada satu aktifitas yang mengharuskan kalian tetap terjaga." goda Jinan sambil melemparkan senyuman dan tatapan nakal pada Gracia.
Wajah Gracia merona merah. Ia tahu apa maksud Jinan. Ia tahu dan wajahnya sudah seperti kepiting rebus. Merah sekali, membuat Jinan tertawa terbahak-bahak. Tentu saja semua yang ada di situ menyadari perubahan warna wajah Gracia yang kentara sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Leader's Secret
FanfictionCerita ini hasil remake dari The Leader's Secret nya Gtae milik @xxxtaegrdn yang dulu ada di wordpress dan aku remake castnya jadi Greshan. Dan sudah mendapat persetujuan dari penulis aslinya. Happy reading ~