Prolog

471 4 1
                                    

Bagaimana mungkin ini terjadi?

Aku merenungi apa yang baru saja kualami barusan. Sebuah mimpi? Tapi ... mengapa rasanya sangat nyata? Dan lagi, aku tidak ingat pernah mengalami kejadian itu dulu.

Apa ini Dejavu?

Sebagai seorang detektif berpangkat Kapten, aku adalah orang yang rasional. Pemikiranku selalu berdasarkan logika yang sekiranya masuk akal. Tapi ... aku baru saja menonton film Pirates Of The Carribean di bioskop. Itu film 20 tahun yang lalu! Bagaimana mungkin?

Suasananya ..., bagaimana pakaian orang-orang di masa itu, gaya rapper Eminem, hingga diva Britney Spears mewarnai gaya remaja di bioskop tadi malam. Belum lagi ... aku menonton film itu bersama ... Jihan.

Ya ..., Jihan. Mantan kekasihku di masa SMA dulu. Kami berpacaran di tahun ketiga sekolah.

Penjelasan terbaik, mungkin ini memang hanya sebuah mimpi. Bunga tidur yang tak lebih dari sebuah proyeksi pikiranku. Tapi ..., rasanya sangat mengganjal. Aku tak ingat pernah menonton Johnny Depp sebagai bajak laut flamboyan Jack Sparrow di bioskop.

Gara-gara mimpi semalam, aku jadi teringat bagaimana cantiknya Jihan. Gadis tomboy dengan gaya rambut boyish dan ber-style agak gothic. Bagaimana rambut yang pendek seperti lelaki itu tak lantas menutup kecantikannya yang sangat menawan.

Bibirnya yang terasa seperti buah cherry, berkilau ketika terkena pantulan cahaya. Wangi parfumnya ..., oh ..., aku sangat suka wangi parfumnya. Beraroma susu vanila yang tidak terlalu menyengat, namun menggelitik hidungku saat terhirup. Begitu manisnya ....

Jihan Melodia, apa kabarnya sekarang? Masihkah ia ingat padaku?

Aku bangkit dari tempat tidur, mencari dus-dus di gudang, penasaran apakah memiliki barang atau apapun itu yang berhubungan dengannya. Kotak dus kecil penuh dengan lilitan lakban ada di dalam salah satu dus besar yang sedang kubongkar isinya.

Ada tulisan spidol: JANGAN DIBUKA! BAHAYA!!!

Kupikir harusnya itu tak berkaitan dengan yang sedang kucari saat ini. Tapi rasa penasaran membuatku ingin membuka kotak itu. Kuambil gunting dan membuka kotaknya dengan paksa.

Begitu kubuka isinya, ternyata ... isinya penuh dengan foto-foto Jihan. Astaga, Jihanku sayang .... Kulihat dan kunikmati satu persatu foto-foto cantiknya. Menggugah segala kenangan yang ada dalam benakku.

Handphone-ku bergetar, ternyata panggilan dari Pak Is -atasanku.

"Gi, kamu dimana?" tanyanya begitu kuangkat telepon.

"Siap Dan! Di rumah, Dan. Ada apa, Dan?"

"Udah liat berita?"

"Eh? Belum, Dan ...,"

"Ya udah, cepet ke kantor. Ada kasus heboh,"

"Siap, Dan! Segera meluncur!"

Aku mengembalikan foto-foto itu ke dalam kotak lalu kembali menutupnya. Aku bergegas bersiap-siap berangkat ke kantor.

***

[Tolong vote dan berikan komentar kalian, ya? Dukungan kalian akan sangat membantu semangat penulis untuk terus berkarya... Cheers!]

Deduksi Astral - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang