34 - Kecewa

51 1 0
                                    

"Heh! Kamu ngapain aja selama aku gak ada?" Kianti bertanya padaku. Ia sudah pulang dari Korea Selatan. "Kamu bandel, gak?"

Gak mungkin kan, gue bilang kalo selama dia enggak ada gue entot Kirana? Dan gak mungkin juga gue bilang kalo memek sahabatnya pun gue celup, ya kan?

"Enggak, lah. Ngapain juga aku bandel?" sahutku meyakinkan.

"Kamu gak selingkuh, kan?" tanyanya lagi.

"Ya enggak, lah! Lagian kamu tuh apaan, sih? Pulang-pulang bukannya kangen, malah curiga!" Aku mengalihkannya dengan marah. Tipikal laki-laki bajingan.

"Siapa yang curiga? Kan aku cuma nanya. Emang aku gak boleh nanya?"

"Nanya apaan! Itu mah curiga, enggak percaya sama pacar sendiri," sahutku kesal.

Tiba-tiba Kianti senyum-senyum sendiri. Ia kelihatan malu dan salah tingkah. "Emangnya ... kita sekarang ... pacaran, ya ...? Emang kapan nembaknya? Perasaan gak pernah ...."

Duh! Salah ngomong gue! Ngehe!

Aku pun jadi merasa canggung dan bingung. Aku juga jadi salah tingkah.

Kianti lalu berbisik, "Oh, iya. Dedeknya yang udah nembak duluan, ya ...? Hihihi." Kemudian ia mencium leherku dan memelukku dengan erat. "Kangen banget aku sama kamu," katanya manja.

Kami sedang berduaan di teras samping rumahnya. Aku lalu menatapnya dengan penuh arti -pesan tersirat. Kerling mataku melirik ke arah payudaranya.

"Heh! Gak boleh!" serunya dengan suara pelan sambil tersenyum. "Nanti bisa bahaya ...!"

"Emangnya kenapa? Kalo kepingin kan tinggal di terusin," bisikku sambil memancingnya.

"Gak bisa. Aku lagi dapet ...!"

"Terus, kenapa emangnya? Lagian kan gak sampe dimasukin,"

"Ih! Jorok! ~gak suka, ah!" Wajahnya cemberut menggemaskan.

Lalu aku duduk di lantai dan membakar sebatang rokok.

"Terus terus terus, gimana? Siapa yang jadi Ketua OSIS?" tanya Kianti meneruskan obrolan sebelumnya.

"Sasti,"

"Oh." Mendadak semangatnya hilang ditelan bumi.

Aku tak meneruskan pembicaraan soal LDKS dan OSIS. Kianti bisa tiba-tiba cemburu dan berubah jadi menyebalkan nanti. Lagipula, aku tak ingin teringat seks panas nan liar bersama Kirana di tepi sungai, kalau sampai sange, mau melampiaskan kemana???

Belum lagi ... Ratu. Dia tiba-tiba berubah semenjak LDKS, semenjak mendengarku menyanyikan lagu Ratu Cantikku. Ia tiba-tiba menjadi perhatian dan dekat denganku. Bahkan saat ini pun aku belum membalas pesannya ke HP-ku.

/Gi, lagi apa? Udah makan belum?/

Ngaco, nih! Bisa berabe nanti!

---

Aku baru sampai di sekolah, sekarang masih pukul 6.30. Kulihat Gadis di depanku sedang jalan sendirian.

"Dis ...!" Aku memanggilnya dan bergegas mendekatinya. "Gimana kabar? Udah baikan?"

Gadis sudah absen selama hampir dua minggu, ini pertama kali aku melihatnya kembali masuk sekolah. Sepulang dari LDKS, aku sempat coba menghubunginya beberapa kali namun ia menghilang, tidak menjawab pesan atau pun mengangkat telepon.

"Hai," jawabnya. Ia mencoba untuk tersenyum, walaupun suasana hatinya sepertinya buruk. "Cleo udah balik, ya?" Ia malah balik bertanya soal Kianti.

"Iya, semalem baru pulang," kataku. "Udah kontakan sama dia?"

Deduksi Astral - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang