4 - Khayalan Tentangmu

131 6 0
                                    

Memang sangat berbeda bagaimana perayaan kemerdekaan berjalan di masa ini. Rasa senangnya, keceriaannya, terasa sangat membahagiakan. Mungkin karena saat ini gadget dan dunia online belum mendominasi. Hubungan antar siswa cukup baik dan erat.

Lomba khas 17-an segera dilaksanakan di hari ini juga. Aku baru saja tereliminasi di lomba balap karung, Fendi, Genta, dan Jerry menertawakanku. Yah ..., tak apalah, sudah lama aku tidak merasa bahagia seperti ini.

"Ck, ah! Payah lo, Gi!" ledek Fendi. "Masa baru mulai udah kalah? Cemen, lo,"

"Yaelah, namanya juga lomba lucu-lucuan. Serius amat ...?" sahutku.

"Terus, emang lo bakalan serius nanti pas lomba lari?" Jerry meremehkanku. "Cleo pasti yang bakal menang, dia atlit lari, Gi,"

"Wih, serius? Pantesan ..."

"Pantesan apa Fen?"

"Pantesan badannya bagus ...,"

"Hahahah, tai lo." Jerry tertawa. "Katanya Gadis? Kok tau-tau malah perhatiin Cleo?"

"Enggak, dong. Gadis tetep nomor satu, lah! Heheheh."

Aku melirik ke Genta yang sedang melongo. "Kenapa lo, Ta?"

"Penuh ...," jawabnya singkat.

Kami berusaha mencari kemana ia sedang menatap. Ternyata ... ia takjub memperhatikan Sasti yang sedang ikut lomba makan kerupuk. Sejenak aku sempat tak mengerti maksudnya dengan 'penuh'. Tapi aku akhirnya mengerti, ia merujuk pada tubuh sintal Sasti yang jadi menonjol karena tangannya terikat kebelakang sambil mendongak mencoba mencaplok kerupuk.

"Ah! Ngeres, lo!" seruku sambil menepak kepalanya.

Tapi ..., memang tubuh Sasti itu bagus sekali. Penuh seperti yang dibilang Genta. Siswi SMA di zaman ini memang terbilang ... lebih matang. Dari sisi kepribadian, maupun dari sisi fisik. Meskipun masih kelas satu dengan usia rata-rata 16 atau 17 tahun, tapi ... ranum sekali, bagai buah yang sedang matang-matangnya.

"Halo, guys!" Gadis tiba-tiba hadir bersama kami. "Nanti jadi latihan seperti biasa, kan?" tanyanya.

"Pasti, dooong!" tukas Fendi bersemangat.

Aku tidak mengerti maksudnya. Latihan apa?

"Heheh, mantap! Eh, tapi gue nanti boleh ajak Cleo, gak?"

"Aduh, mau ngapain dia?"

"Idih, lo kenapa sih, Ta? Sewot banget sama dia?"

"Abis males gw, jutek banget soalnya dia. Nanti kesannya pasti jadi kayak kita yang maksa-maksa dia ikut, deh. Lagian ngapain lo ajak-ajak dia segala, Dis?"

"Soalnya dia lagi sendirian. Bokap nyokapnya lagi ke luar negeri. Kasian dia sendirian,"

"Emang dia gak punya pembantu?"

"Ya ampun Genta, jahat banget, deh,"

"Tau lo, Ta. Biarin aja emang kenapa, sih? Anggap aja latihan manggung di depan orang lain," kata Jerry.

Oh, ternyata latihan nge-band .... The Carnivalé udah kebentuk ternyata, hehehe.

"Ya terserah, sih. Gw mah bebas aja, gimana yang lain,"

"Boleh ya, Fen?" Gadis memohon agar Fendi setuju.

Tentu Fendi tak akan menolak Gadis, walaupun sebenarnya ia juga kurang suka dengan Kianti. "Bolehlah,"

Deduksi Astral - [On Hold]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang