3

1.6K 241 4
                                    

"Uhm..halo"

Windu yang saat ini sudah berdiri tepat di depan meja wanita yang duduk di sebelah mejanya itu. Dia mengulurkan tangan seperti ingin berkenalan.

Karina hanya bisa melihat wanita yang menggunakan kemeja flanel hitam didepannya, sambil kebingungan dan sedikit was-was karena bagaimanapun orang didepannya adalah orang asing.

"Uh..halo? ada apa ya?" Karina akhirnya membalas sapaan Windu tanpa meraih uluran tangan Windu, membiarkannya tergantung.

"Sorry, tadi saya ga sengaja denger percakapan kamu waktu kamu angkat telepon, saya dengar kamu butuh fotografer?"

Kata Windu sambil akhirnya menarik tangannya kembali dengan sedikit canggung karena mengira wanita itu akan menjabat tangannya.

Karina masih bingung. Ia melihat ke arah wajah Windu.

"Ngapain sih anak SMA ini?" Batin Karina

Hal lain yang Karina sadari selain wajah Windu yang terlihat seperti anak remaja adalah, parfum Windu. Wanginya seperti buah jeruk bercampur dengan wangi peppermint dan sedikit..coklat. Manis, tapi aneh. Yang lebih aneh Karina seperti terhipnotis oleh wangi nya dan Karina berani bersumpah kalau itu menjadi wangi favoritnya sejak saat itu.

"Halo? saya ganggu ya maaf" Windu akhirnya merasa tidak enak dan aneh karena Karina tidak merespon untuk beberapa menit.

"Sebentar"

Karina reflek menahan lengan Windu.

"Memang kenapa kalau saya butuh fotografer?"

Windu tersenyum, ini terasa seperti kemenangan, pikirnya.

"Jadi saya-"

Belum sempat Windu menyelesaikan kalimatnya, HP mereka sama-sama berdering.

"Halo Bund?"
"Halo bu?"

Keduanya menjawab telepon bersamaan.

------------------

Disinilah mereka akhirnya, menjemput ibu masing-masing yang sedang keluar dari gerbang kedatangan. Tanpa sempat melanjutkan percakapan mereka di coffee shop tadi.

"Kayinnn!!"

Ibunda Karina terlihat setengah berlari menuju Karina untuk memeluk putri bungsunya. Setelah hampir 1 bulan tidak bertemu, Bundanya sangat merindukannya.

"Ya ampun! hati-hati bunda!" Karina membalas pelukan Bundanya.
"Gimana flight nya, bund?"

"ahhh iya ngomongin soal flight, ini kenalin temen SMA bunda. Bunda ketemu di pesawat tadi, kebetulan banget ya"

Karina mengalihkan perhatiannya kepada orang yang sedang dibicarakan.

Betapa terkejutnya Karina saat melihat, teman SMA bundanya berdiri di samping orang asing di coffee shop tadi.

"Halo, ini anak mu Yu? Ya ampun cantik sekali seperti ibu nya ya, siapa namanya?"

"Ah, iya terima kasih tante, saya Karina."

Cantik. Batin Windu tanpa sadar. Pertemuannya di coffee shop tadi nampaknya tidak cukup lama untuk menyadarkan Windu akan paras cantik Karina.

"Namanya juga cantik, seperti orangnya"
Ibu Windu menanggapi Karina

"Ah ini kenalkan, anak bungsu saya, Windu"

Windu tersenyum

"Ya ampun, cantik sekali, masih sekolah kah Windu?"

Karina terlihat sedikit tersenyum ke arah Windu, mungkin mengharapkan jawaban juga.

Windu disisi lain sedikit terkesiap mendengar pertanyaan tersebut, entah kenapa, padahal sudah sering ditanya begitu. Atau mungkin Windu tidak suka merasa malu di hadapan Karina?

AngosturaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang