27

2.3K 235 33
                                    

Laki-laki itu berdiri setelah melihat Karina datang. 

"Hai, Rin" 

Karina masih menggandeng tangan Windu lalu melihat ke arahnya, Ekspresi Windu datar. 

"Udah dari tadi Hen?" Karina bertanya untuk sekedar basa basi

"Gak sih, kamu dari mana?" 

Belum sempat menjawab pertanyaan Hendra, bunda Karina tiba-tiba datang dari dalam

"Nah ini, pulang juga akhirnya, loh oh sama nak Windu"

Bunda Karina tersenyum ke arah Windu. 

"Malam bunda, maaf kalau Windu antar Karina terlalu malam, maaf juga Windu pinjam Karinanya kemarin ya bunda makanya baru pulang sekarang" Windu lalu melepaskan genggaman tangan Karina dan maju ke arah bunda Ayu untuk salim.

Bundanya tersenyum dan menanggapi saliman Windu. 

"Iya gapapa, Karina sudah cerita dan izin menginap di apartemen kamu kemarin katanya kamu sakit dan ga ada yang rawat, gimana sudah sehat ta sekarang?" 

Hendra saat ini melihat ke arah Karina dan Windu dengan ekspresi sedikit kaget dan aneh. Mungkin merasa tersaingi oleh Windu. 

"Oh iya bunda, syukurnya sudah kok"

"Oh ya syukurlah, ayo duduk dulu sebentar nak Windu, ini kebetulan ada teman SMA nya Karina kenalan dulu" 

"Hendra." Hendra lalu mengulurkan tangannya dengan canggung

"Windu" Windu pun langsung membalas jabatan tangan itu dengan singkat.  

"Win, aku mau mandi dulu sebentar ya? kamu gapapa kan ku tinggal dulu?" 

Windu mengangguk dan tersenyum kepada Karina.

"Windu mau minum apa?" 

"Eh ga usah tante" 

"Hush, panggil bunda aja Windu."

Windu lalu tersenyum 

"Oh iya, siap bunda, gausah repot repot bund." 

"Halah sudah ayo mau minum apa? sirup? air mineral? teh?"

"Yasudah air hangat saja boleh bunda, terima kasih" 

Bunda Ayu pun memanggil asisten rumah tangga nya untuk mengambilkan minuman unuk Windu. 

"Ajeng apa kabar Win?" 

"Oh, ibu baik bund, dari kemarin sepertinya mau atur jadwal buat ketemu bunda tapi sibuk terus jadi belum sempat ketemu" 

"Walah, anak itu, sibuk terus, di SMA juga begitu mau main sulit, kebanyakan ikut kegiatan ekstra organisasi"

Windu tertawa mendengar hal itu, karena dirinya tau betul bahwa memang ibunya sangat aktif dan tidak bisa diam. 

"Em, maaf bunda, Hendra kalau gitu pamit dulu ya bund, sudah larut takut mengganggu" 

Bunda Ayu melihat ke arah jam

"Oh, lah kamu kan baru saja sampai toh sudah mau pulang? nggak ngobrol dulu sama Karina?" 

"Em gapapa bund, lagipula Karina kan juga sedang ada tamu lain, nanti Hendra bisa kesini lagi"

Windu menunjukan ekspresi datar mendengar perkataan Hendra

"Loh, ini dihabiskan dulu tapi minumannya" 

"Oh iya bund"

"ini loh Win, Hendra ini temannya Karina, sekarang kerjanya jadi dokter di singapore" 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AngosturaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang