"h-hah?"
Windu mulai mengusap kedua mata dan pipinya.
"Kamu kenapa sayang?" Karina masih terlihat khawatir dan juga setengah kebingungan.
"Aku ga ada salah ngomong kan?" Karina masih mencoba mendapatkan jawaban dari Windu yang saat ini masih mengusap kedua matanya. Menghilangkan jejak air mata.
"Enggakk, aku gapapa sorry yaa, lagi banyak kerjaan aja jadi capek banget, aku bahkan ga sadar barusan nangis" Windu mencoba menenangkan Karina
"Kamu cerita dong, sayang..jangan ditahan sendirian, kalau kamu jenuh sama kerjaan kamu, kamu bisa cerita ke aku kok" Karina merapikan pelan rambut Windu kebelakang
Windu sangat menyukai ketika Karina membelai rambutnya, helai demi helai rambutnya bergesekan dengan jari jemari Karina dengan gerakan tangannya yang lemah lembut, membelai rambutnya kebelakang kepalanya, lalu melakukan hal yang sama beberapa kali. Hal itu menenangkan Windu.
"Iya sayang, makasih ya Rin, udah mau sayang sama aku...aku beneran gabisa kehilangan kamu."
Karina masih membelai rambut Winter yang saat ini sedang terpejam. Karina terdiam sejenak.
"Aku gatau kamu lagi ada masalah apa sampai kamu bisa berpikir aku bakal ninggalin kamu, tapi satu yang harus kamu tau Windu...aku juga takut kamu pergi...Aku juga pengen sama kamu terus, jangan pernah berpikir aku bakal ninggalin kamu..Aku sayang sama kamu, Ndu"
Karina lalu menyatukan dahi nya dan dahi Windu
Windu mencium kening Karina, lalu mencium mata kanan Karina yang terpejam, berpindah ke mata Kiri, lalu mencium pucuk hidung karina, dan Windu menutupnya dengan ciuman di bibir.
"I love you, Karina Jimbaran"
"Love you too, silly Januar"
Keduanya terkekeh.
"Halo sel? gue lagi makan sama Windu di parkiran biasa, kenapa? ohh iya iya, gue naik deh sekarang ya"
"Tugas negara ya?" Windu bertanya
Karina terkekeh
"Sorry" Karina kembali mendekat dan meraih pipi Windu untuk mengecup bibir nya beberapa kali
"I never knew makan nasi goreng di mobil would be my favorite date, maybe because it's with you ya, Win" Kata Karina disela sela kecupan yang dia berikan.
"IH Tuhkan, gombal lagi, diajarin siapa kamu sih" Windu terlihat terkejut mendengarnya
"Belajar dari ahlinya lah, kan aku paling sering main sama kamu" Kata Karina sambil mencolek ujung hidung Windu.
Mereka berdua tertawa
"Yaudah sana, aku juga pulangnya kerumah Ibu, nanti kalo kemaleman aku dikunciin lagi"
"Okee, kamu istirahat yang banyak ya Win. Kamu keliatan banget capek, nanti kabarin aku kalau sudah sampe rumah, titip salam buat Ibu sama bapak kalau ada Caca sama kak Tera juga yaa"
"Iyaaa, nanti aku sampein, kamu juga jangan kecapean ya, kalo capek istirahat sebentar, limit yourself"
Karina memeluk Windu dengan erat. Menikmati suasananya, diiringi dengan alunan lagu berjudul Always dari Daniel Caesar yang terdengar samar dari tape mobil Windu dan juga suara AC mobil dan deru mesin yang menyala. Sungguh, Karina tidak ingin momen ini berlalu. Begitu pula dengan Windu.
----------
"Gimana? udah ngomong?
"Belum, bu. nanti aja kayaknya kalo udah selesai operasi Windu bakal ngomong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Angostura
Lãng mạnWindu Januar yang bertemu dengan dunianya dan Karina Jimbaran yang bertemu dengan semestanya di saat yang sama.