Part_2

1.2K 129 0
                                    

Diruangan bernuansa putih kini terlihat beberapa petugas medis di ruang icu sedang melakukan Tindakan kepada jisoo, setibanya di rumah sakit taehyung lantas memberi kabar kepada orang tua jisoo dan tak butuh Waktu lama nyonya kim menyaksikan anaknya sedang mendapatkan Tindakan, sedangkan tuan kim menuntut penjelasan kepada taehyung beserta kai dan sehun atas tragedi yang menimpa anaknya, emosi tuan kim seketika melonjak namun apa daya beliau tidak mungkin membuat keributan disaat anaknya terbaring di ranjang, tuan kim dan nyonya kim mereka melihat di pintu kaca dengan hati dan pikiran yang kalut akan keselamatan anaknya

di samping sebelah kanan juga terlihat kai yang duduk sambil menundukan dan menautkan tangannya berdoa atas kesembuhan jisoo sedangkan sehun berdiri di samping kai sembari mengusap Pundak kai.

tak berselang lama perawat dan dokterpun keluar dari ruang icu

"keluarga nona kim di mohon ikut saya" dokter berjalan setelah berkata demikian

"tunggu bisakah saya ikut?" tanya sehun, dokter dan yang lainnya pun menoleh ke arah sehun

"tentu, kau suaminya?" tanya dokter

"aku tunangannya" ucap taehyung menangkat tangan

"bisakah saya ikut juga dok?" tambah taehyung

"ruangan saya tidak besar jadi hanya orang tua dan anak muda itu saja" ucap dokter tegas pergi ke ruangannya di susul oleh orang tua jisoo dan sehun

"sialan aku terlambat" gumam taehyung

.

.

.

"silahkan duduk" dokter mempersilahkan orang tua jisoo dan sehun untuk duduk

"jadi bagaimana dok?" tanya nyonya kim cemas

"sepertinya dari kecelakaan itu mobil lebih dahulu mengenai lutut nona kim, benturan di kepalanya tidak terlalu parah hanya robekan saja sehingga keluar darah tapi" dokter menjeda ucapannya dan menghela nafas

"tapi kenapa dok?" tanya tuan kim, nyonya kim sudah menangis sejak dokter menjelaskan kondisi jisoo

"nona kim kemungkinan akan mengalami gangguan pada kakinya"

"apa maksud dokter? kaki jisoo kenapa dok?" nyonya kim bertanya dengan nada tinggi, tuan kim dengan segera memeluknya

"kemungkinan terburuk nona kim tidak bisa berjalan" dokter menundukan kepalanya setelah mengatakan itu

"apa hikss..tidak mungkin dok..jisoo" nyonya kim memukul dada tuan kim pelan

"ssttt tenanglah, jisoo pasti sangat kuat sayang, jisoo pasti bisa sembuh benarkan dokter?" tuan kim menatap dokter berharap jawaban anaknya bisa berjalan Kembali

"tentu meskipun itu kecil tapi terapi masih bisa di coba dan membutuhkan Waktu"

"kau dengarkan? jisoo kita bisa sembuh sayang" tuan kim mengeratkan pelukannya pada nyonya kim

sehun hanya mendengarkan dengan seksama, setelah tuan dan nyonya kim pergi dari ruangan sehun langsung menemui kai

"pulanglah jennie pasti menunggumu" suruh sehun, kai hanya menatap sehun sambil menggelengkan kepalanya

"bagaimana aku bisa pulang jika aku telah berbuat salah" ucap kai lemas

"aku akan bertanggung jawab, lebih baik pulang tenangkan dirimu" sehun menarik kai untuk berdiri

"jika sudah tenang kembalilah kesini bawakan aku beberapa baju" suruh sehun

"untuk apa? kau tidak berniat pulang?" tanya kai bingung

"aku atasanmu aku bertanggung jawab sepenuhnya atas kejadian kali ini" ucap sehun tegas

"tapi hun kita sedang bebas tugas"

"bebas tugas bukan berarti tidak di minta pertanggung jawaban nanti, kau boleh pulang ini perintah" ucap sehun

"baik kapten, hormat" kai mengangkat tangannya memberi hormat pada sehun

"hormat" sehun membalas hormat dari kai

"jaga dirimu baik-baik hun" ucap kai menepuk lengan sehun, sehun hanya mengannguk sebagai jawaban.

.

.

.

sedangkan di tempat lain terlihat taehyung, nyonya kim, tuan kim, berserta orangtua dari taehyung dating menjenguk jisoo

"jadi apa diagnosanya tuan kim" tanya ayah taehyung

tuan kim memandang istrinya memberi isyarat mata apakah akan di bacarakan secara jujur atau tidak keadaan jisoo, mengingat jisoo dan taehyung akan melangsungkan pernikahan

"a..anu..jisoo mengalami benturan di lututnya cukup keras" tuan kim berharap belas kasih dari ayah taehyung untuk mengerti kondisi jisoo

"lalu?" tanya ayah taehyung lagi

"sepertinya jisoo akan kesulitan dalam berjalan dan bisa jadi menggunakan alat bantu" jelas tuan kim

"APA?APA MAKSUDMU JISOO LUMPUH?" ayah taehyung sedikit berteriak pada tuan kim

"ayah tenanglah jisoo masih bisa sembuhkan?" tanya taehyung meskipun dia sendiri tidak percaya atas diagnose yang jisoo alami sekarang, tapi mengingat kejadian itu dia memang mempercayai bahwa pasti lututnya jisoo terbentur dengan keras

"ya jisoo masih bisa sembuh walaupun kemungkinannya kecil" tuan kim dan nyonya kim kian menunduk menjelaskan keadaan jisoo, mereka tidak siap jika kemungkinan keluarga dari taehyung membatalkan pernikahannya

"aku tidak bisa membiarkan anakku menikah dengan gadis lumpuh" ibu taehyung angkat bicara

nyonya kim dan tuan kim yang mendengar itu kaget dan memohon pada ibu taehyung

"aku pastikan pengobatan yang terbaik bagi jisoo mohon untuk tidak membatalkan acara pernikahan jisoo" nyonya kim memegang tangan ibu taehyung

"aku tidak ingin keluarga hwang punya menantu yang tidak bisa berjalan" tambah ibu taehyung

"ibu jangan seperti itu, aku mencintai jisoo" ucap taehyung

"hwang taehyung, kau jangan bodoh karena cinta, kita batalkan saja pernikahan itu, keluarga kita lebih kaya dari mereka kau pantas mendapatkan wanita sempurna, ayo pergi" ayah taehyung menyeret lengan taehyung untuk keluar dari ruangan

sedangkan tuan dan nyonya kim hanya bisa menangis meratapi nasib anaknya

.

.

.

"jangan sampai kau menemui dia lagi" ucap ayah taehyung melepaskan genggaman tangannya

taehyung yang melihat sehun sedang dudukpun langsung menghampiri sehun

BUAGH

taehyung meninju sehun, sehun yang sadar hal ini akan terjadi dia tidak membalasnya

"kau yang membuat jisoo lumpuh" satu lagi pukulan melayang mengenai pipi sehun

"kau membuat pernikahanku gagal" pukulan mendarat pada perut sehun

"hentikan hwang taehyung, kau lupa siapa dirimu?jangan hanya gadis lumpuh itu kau mencoreng nama baikku, jalan sekarang" ucap ayah taehyung tegas

setelah taehyung pergi ayah dan ibunya menyusul, memastikan taehyung tidak membuat keributan

"hahhh keluarga hwang ternyata politikus sialan" ucap sehun sembari mengelap darah yang keluar dari sudut bibirnya

"aku akan bertanggung jawab, ini sumpahku" tambah sehun

.

.

.

.

.

tbc

mohon maaf jauh dri kata sempurna

typo dimana mana

kalua suka mohon di like

terimakasih

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang