Part_13

708 114 5
                                    

pagi yang cukup cerah untuk mengawali aktivitas, di apartement oh sehun kini terlihat sehun dan jisoo kini tengah duduk memakan sarapan pagi yang sederhana hanya telur dan roti dan jangan lupakan ada segelas kopi dan air mineral

sehun mengambil kotak obat milik jisoo, setelah terapis baekhyun memberikan jisoo obat agar tulangnya menjadi lebih kuat, mengeluarkan obat dan memberikannya, jisoo menerima obat yang sehun berikan, dan langsung menelannya, sehun tersenyum dan mengelus rambut jisoo

sehun membawa jisoo ke ruang tv, jisoo menyalakan tv tanpa volume, melirik sehun yang sedang memakai sepatu disampingnya

hubungan sehun dan jisoo bisa dikatakan lebih baik dari sebelumnya, jisoo sepertinya mulai menerima kehadiran sehun, sehun pun pasti peka terhadap perubahan sikap dari jisoo, tidak ada kata kasar lagi yang keluar dari jisoo untuknya.

"jam berapa bunda akan kesini?" tanya sehun

"mungkin jam 9" balas jisoo

"tidak apa kalau aku pergi duluan sebelum bundamu datang?" tanya sehun kembali, sejujurnya sehun sedikit tidak rela jika harus meninggalkan jisoo seorang diri walaupun sebentar. hari ini sehun akan melaksanakan tugas yang chanyeol berikan kepadanya

jisoo tersenyum hangat membalas perkataan sehun

"pergilah" ucap jisoo dengan yakin

sehun berjongkok di depan jisoo, memegang kedua tangan jisoo erat, dan menatap matanya

"Dengar, aku pergi dulu, jika bunda tidak datang jam 9 jangan ragu untuk telephone ibu, ibu pasti akan kesini, beritahu aku jika terjadi sesuatu, mengerti?"

"ya aku mengerti" balas jisoo, sehun berdiri pelan

"aku akan pulang ketika kerjaan sudah selesai" ucap sehun

"ya aku tau"

"aku pergi dulu" sehun melangkahkan kakinya keluar dari apartemen sedangkan jisoo hanya melihat kepergian sehun tanpa berkata apa-apa lagi

.

.

.

.

.

Di depan sebuah gedung terlihat beberapa orang berbadan besar bertubuh tegap tengah berdiri di depan pintu utama, sehun dan kai berjalan memasuki gedung, beberapa kali mereka mendapat hormat dari junior yang sedang bertugas

"apa ini ruangannya?" tanya sehun pada seseorang yang berdiri di depan sebuah ruangan

"iya letnan oh" jawab orang itu

"biar aku yang menggantikan" ujar sehun, orang itu memberi hormat dan berjalan keluar

sehun berdiri di samping pintu sebelah kanan, sedangkan kai berdiri di sebelah kiri, melihat keadaan sekitar dengan teliti dan waspada

sudah sekitar 4 jam rapat masih juga berlangsung belum ada tanda-tanda rapat akan segera berakhir sehun melirik arlojinya sekilas sudah pukul 12 siang, seharusnya mereka setidaknya akan istirahat untuk makan siang

waktu terus berputar kai sudah mulai sedikit tidak nyaman karena rasa laparnya

"aku lupa tidak sarapan" bisik kai sedikit keras, sehun hanya meliriknya sekilas ke arah kai

"aku jadi penasaran siap saja yang bersama presiden sampai selama ini" tambah kai lagi

pintu terbuka terlihat predisen keluar bersama beberapa orang, terlihat orang-orang tersebut tertawa melewati sehun dan kai

"pemilihan kali ini kau harus menang tuan hwang aku akan membantumu" terdengar ucapan predisen di depan sehun dan kai

"pasti, kali ini aku menunjuk puteraku untuk berusaha lebih keras" tuan hwang menepuk bahu anaknya

"bukannya itu hwang taehyung pacar jisoo?" tanya kai setelah rombongan presiden pergi

"jisoo istriku bukan pacarnya" ingat sehun

"ya maksudku mantan jisoo" tambah kai, sehun segera melangkahkan kakinya menyusul rombongan presiden

sehun sedikit membungkuk memberi hormat pada presiden ketika mobil presiden melaju di depannya, sehun segera mengeluarkan handphone nya, sehun dari tadi sebenarnya cemas karena meninggalkan jisoo

"hai bro" seseorang menepuk pundak sehun

sehun menatap kaget orang di depannya, sehun mundur dan langsung memasukan handphonenya

"kau berani muncul di depan banyak tentara" ucap sehun waspada

"ya kenapa tidak?" balas orang itu dengan suara tawanya

"aku memang ada urusan denganmu tapi ini bukan waktu yang tepat" ujar sehun

"kau mempunyai kesempatan emas menangkapku sekarang letnan oh sehun" orang itu memegang pundak sehun

"ada yang lebih berharga dari pada menangkapmu seunghyun" sehun menghempaskan tangan seunghyun

"oi seunghyun" sehun dan seunghyun menegok ke arah suara, terlihat taehyung berjalan menghampiri mereka

"kau kenal dia seunghyun?" tanya taehyung pada seunghyun

"tunggu, bukankah kau yang menabrak jisoo?" tebak taehyung

"urusan kita belum selesai keparat" taehyung menarik kerah jas yang di pakai sehun, seunghyun yang melihat tindakan itu langsung menarik tangan taehyung

"kau ingin reputasi ayahmu jatuh bocah?" tanya seunghyun

taehyung mengatur napasnya sedangkan sehun dari tadi dia memang tidak tertarik dengan kedua orang di depannya, taehyung menatap seunghyun kemudian menatap sehun

"kau mengenal dia?" taehyung kembali bertanya, seunghyun mengamati sehun dan menganggukan kepalanya

"bagus" ucap taehyung tersenyum

"habis riwayatmu" tambah taehyung

setelah perdebatan kecil yang sehun terima kini sehun sedang menunggu kai yang harus memberikan laporan pada chanyeol

sehun terus berpikir apakah tindakannya tepat melepas seunghyun tadi ataukah akan menambah masalah untuknya

seunghyun merupakan bandar narkoba walaupun ini kewajiban polisi tapi polisi bahkan sudah meminta kerja sama dengan tentara untuk menangkap bandar besar dan seunghyun merupakan bandar paling besar, sehun bahkan berkali-kali gagal menangkap seunghyun tapi kali ini dia melepaskannya begitu saja. sehun menyesalinya sekarang.

.

.

.

.

.

tbc

mohon maaf apabila tokoh yang di ambil memiliki kesan buruk ini hanya cerita.

terimakasih atas vote dan komen serta dukungannya.

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang