Part_17

740 105 4
                                    

Hari-hari berikutnya terasa lebih membahagiakan untuk sehun, jisoo kali ini sungguh di luar perkiraan sehun, apa mungkin jisoo sudah mencintainya, apa mungkin jisoo sudah berubah pikiran, perkataan itu terus datang dan berputar di pikiran sehun.

kali ini jisoo lebih manja padanya apalagi seperti sekarang jarang-jarang sehun bisa memeluk jisoo yang sedang duduk di pangkuannya menikmati indahnya sunset sore hari.

"indah sepertimu" ucap sehun pada jisoo, jisoo menolehkan pandangannya hidung jisoo menyentuh ujung hidung sehun

"benar indah sekali langitnya" balas jisoo

"tapi dirimu lebih indah" tambah sehun mengeratkan pelukannya

"jangan membuat lelucon atau aku cubit seperti ini" jisoo mencubit perut sehun pelan

"ini menyakitkan" akting sehun, jisoo terkekeh pelan

"lebay sekali"

"aku mencintaimu" bisik sehun

senyuman jisoo tiba-tiba hilang digantikan dengan lamunan setelah mendengar pernyataan dari sehun, sehun langsung mencium pipi jisoo dan tersenyum lembut

"tidak apa jangan di pikirkan" ujar sehun

jisoo menundukan kepalanya, salahkan dirinya yang membuka celah untuk sehun, memberikan kesempatan agar lelaki itu masuk kedalam hatinya, dirinya tidak boleh mencintai sehun, ini hanya perasaan sebagai teman tidak lebih, jisoo tidak ingin membuat sehun menderita lagi karena sudah mengurusnya.

"jisoo ini untukmu" jennie menyerahkan es krim pada jisoo, jisoo hanya memandang jennie tanpa berniat mengambilnya

Jisoo di buat tidak bisa fokus atas pernyataan sehun tadi, sehun mengambil es krim dari tangan jennie

"terimakasih" ucap sehun

"bukan masalah" jennie berjalan meninggalkan sehun dan jisoo

"ini makanlah" sehun menyuapi jisoo, jisoo hanya bisa pasrah menerima suapan dari sehun

"dokter byun menghubungiku besok jadwal terapismu, apa masih sakit?" tanya sehun

"sangat sakit, apalagi jika mencoba berdiri sendiri" terang jisoo

"tahan sebentar, aku akan memberikan pengobatan yang terbaik untukmu, cepatlah sembuh" sehun mencium rambut jisoo

"ya" balas jisoo lemah

.

.

.

.

.

Setelah cukup melihat sunset, sehun membawa jisoo berjalan dengan pelan di pinggir pantai menikmati angin yang berhembus kencang, kadang jisoo menyandarkan kepalanya pada pundak sehun

"Udaranya menjadi lebih dingin" ucap jisoo

"kau bisa memelukku sepuasmu" balas sehun

Jisoo langsung mengeratkan pegangannya pada leher sehun

"ahh ini di cekik bukan" ucap sehun dengan kesal

"hahaha kau bilang aku boleh memelukmu" balas jisoo

"tapi tidak dengan mencekik leherku" bukan sehun ingin meninggikan suaranya tapi dia begitu kesal karena jisoo dengan sengaja mencekik lehernya

"bagaimana caraku memelukmu jika aku berada di punggungmu" bela jisoo

sehun terus berjalan tanpa menjawab pertanyaan jisoo, sehun mendekat ke arah bangku kosong dan menurunkan jisoo disana

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang