Part_4

885 101 0
                                    

sunyi itulah kalimat yang menjabarkan suasana di ruang icu sekarang, sehun duduk di kursi sebelah ranjang jisoo, sedangkan jisoo membuang mukanya, jisoo tau Ketika tuan kim menceritakan bahwa sehunlah pelaku penabrakan atas dirinya, jisoo membenci sehun karena sehunlah jisoo tidak dapat berjalan Kembali dengan normal, dan karena sehun lah jisoo kehilangan cintanya.

"jangan menatapku seperti itu, aku muak" ujar jisoo

"aku oh sehun tidak suka basa basi, aku akan bertanggung jawab atas perbuatanku, mari menikah denganku" balas sehun, jisoo langsung memandang ke arah sehun dengan tatapan tidak percaya

"hei kau sudah gila?" tanya jisoo, sehun menggelengkan kepalanya

"aku tidak gila aku sungguh akan menikahimu" balas sehun lagi

"kau lihat kakiku? kau lihat rencana pernikahanku semua itu hancur karenamu" jisoo meninggikan suaranya

"semua itu karenamu oh sehun" ulang jisoo

"maka dari itu aku sanggup bertanggung jawab kim jisoo" balas sehun dengan nada dingin

"jika kau menolak tidak apa, kau hanya akan menjadi beban di keluargamu, dan juga keluargamu akan menanggung malu karena kau tidak jadi menikah"

sehun melirik jisoo yang sedang menatapnya

"pikirkanlah, apapun keputusanmu aku terima" sehun berdiri berjalan meninggalkan ruangan jisoo, sedangkan jisoo membuang napasnya memikirkan perkataan sehun, jisoo tidak ingin merepotkan orang tuanya, ditambah lagi jika dia gagal melangsungkan pernikahan, pasti keluarganya harus menanggung malu dan pasti berdampak pada perusahaan keluarganya

"sialan kau oh sehun aku akan bersumpah membuatmu menderita"

.

.

.

sehun menutup pintu ruang icu, kai langsung berdiri mendekati sehun

"bagaimana?" tanya kai

"dia belum memberikan jawaban" balas sehun

"tentu dia tidak akan mungkin menikah denganmu sehun, lagi pula kenapa kau bersikeras bertanggung jawab atas dia sedangkan aku yang menabraknya" jelas kai

"jika kau bilang dia tidak menikah denganku lalu dengan siapa? kau?" tanya sehun sinis

"kau melupakan jennie? maksudku mungkin dia ingin menikah dengan tunangannya kita hanya perlu memberikan pengobatan terbaik sehun, kau tidak harus seperti ini" mohon kai

sehun mengabaikan ucapan kai dan duduk di kursi, sehun melihat tuan dan nyonya kim masuk ke ruangan icu dan menganggukan kepala kepada mereka

"diamlah kau terlalu banyak bicara bodoh" tegur sehun

kai terkejut atas perkataan sehun, kai memang sudah lama mengenal sehun, menurut kai sehun itu dingin dan tidak bisa ditebak, serta berkelakuan sedikit aneh, lalu pola pikirnya pun unik, tapi untuk saat ini kai tidak bisa menghentikan Tindakan sehun, karena sehun bersikeras akan menikahi gadis yang kai tabrak dengan alasan tanggung jawab, ia tau prajurit sepertinya memang harus bertanggung jawab tapi tidak dengan menikahi gadis itu, menurut kai Tindakan sehun kali ini terlalu gegabah

.

.

.

.

jisoo sedang memeluk nyonya kim dengan erat sembari memikirkan ucapan sehun, jisoo memandang bundanya dan berganti memandang papanya

"ada apa sayang?" tanya nyonya kim

"tidak ada" bantah jisoo

"apa yang Anak kitu katakana padamu nak?" tanya tuan kim

"dia bilang dia akan menikahi jisoo, menurut papa bagaimana?" jisoo balik bertanya

"mmm,, papa rasa dia pemuda yang bertanggung jawab, walaupun sedikit tidak sopan dan kaku" balas tuan kim

"menurut bunda?" tanya jisoo lagi

"bunda rasa dengan dia berada disini menemanimu dan menawarkan pernikahan denganmu tanggung jawabnya tidak diragukan lagi" jelas nyonya kim, jisoo yang mendengar itu melamun

"pa boleh jisoo minta tolong?"

"tentu putri papa"

"tolong panggilkan dia kemari" ujar jisoo

tuan kim berjalan ke arah pintu dan memanggil sehun

"masuklah putriku ingin berbicara" kata tuan kim

sehun hanya mengekor di belakang tuan kim, pandangan matanya bertemu dengan mata jisoo yang melihatnya dalam

"ada apa?" tanya sehun

"aku menerimanya" bisik jisoo

semua orang yang disana terkejut dengan perkataan jisoo tak terkecuali sehun, dia sedikit tersenyum mendengar jawaban jisoo

"apa kau yakin dengan keputusanmu sayang" tanya nyonya kim

"ya bunda jisoo yakin" balas jisoo

"kau tidak mengancamnya untuk menerima pernikahan darimu?" tanya tuan kim mentap sehun curiga

"tidak saya tidak memaksanya" balas sehun dengan gelengan kepala

"pernikahan sebelumnya di jadwalkan tanggal 11 sekarang tanggal 8 kau ingin mengundur jadwalnya?" tanya tuan kim Kembali

"lanjutkan saja sesuai rencana, saya undur diri memberitahu orangtua saya, permisi"

sehun berjalan keluar, jisoo hanya menatap punggung tegap sehun

"bersiaplah merasakan balasanmu" ucap jisoo dalam hati

.

.

.

.

.

tbc

terimakasih untuk hari ini

terimakasih juga untuk votenya

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang