Part_23

880 106 11
                                    

Di siang hari yang cukup terik ini, jisoo sedang berada ditaman belakang rumahnya, ia mempunyai janji dengan jennie, hubungan jisoo dengan jennie bisa dikatakan sangat dekat, jisoo menganggap jennie seperti keluarganya.

"jisoo" sapa jennie, jennie memeluk jisoo

"apa kabar? bagaimana terapismu?" tanya jennie setelah pelukan mereka terlepas

"kabarku sangat baik, aku sudah bisa berdiri dan melangkah" balas jisoo ramah

jisoo melirik kearah kai yang dari tadi memperhatikan interaksinya dengan jennie, kai membuang mukanya saat jisoo menatapnya, kai merasa sangat bersalah pada sehun

"duduklah" suruh jisoo pada kai

kai dan jennie duduk di depan jisoo

"ada apa?kau bilang ingin membicarakan sesuatu?" tanya jisoo pada jennie dengan senyum antusiasnya

jennie melirik ke arah kai dan menggenggam tangan kai lembut

"sebenarnya bukan aku tapi kai yang ingin berbicara" balas jennie

jisoo menatap kai dengan raut wajah bingung, untuk apa kai mengajaknya berbicara, kai menatap jennie sendu

"perlu aku tinggal?" tanya jennie, kai menggelengkan kepalanya lengah

jisoo dan jennie hanya bisa memandang kai yang menundukan kepala, sudah beberapa kali kai menghela napas berat tapi tidak kunjung berbicara.

kai merogoh sakunya, mengeluarkan kalung identitas militer milik sehun di simpannya kalung itu di depan jisoo, jisoo mengambil kalung pemberian kai, disana terdapat tulisan letnan oh sehun yang tertata rapih

"apa maksudmu?" tanya jisoo setelah membaca nama sehun

"apa sehun seorang tentara?" tanya jisoo kembali

jennie bingung dengan pertanyaan jisoo, apakah jisoo tidak tahu jika suaminya seorang tentara? kai mengangguk pelan sebagai jawabannya

kai mengeluarkan amplop dari sakunya, tangannya begitu bergetar ketika memberikannya pada jisoo, raut wajah sedihnya tidak bisa ia tutupi sekarang

jisoo mengambil amplop itu dengan cepat, membukanya ternyata surat untuknya, jisoo membaca surat yang sedikit kusut dan ada bekas tetesan air yang sudah mengering disana

.

.

.

hai, jisoo sayang

bagaimana kabarmu? aku harap kau selalu baik

hei, aku cukup lama meninggalkanmu, aku rasa aku sangat merindukanmu

memelukmu adalah hal paling menyenangkan

aku rindu suaramu jisoo

bagaimana aku menahan ini? sangat menyiksa sekali

apa kau merindukan aku juga? pasti tidak ya?

apa lagi yang harus aku tulis? aku bingung hahaha

jisoo,

maafkan aku yang belum bisa membahagiakanmu

maafkan aku yang membuatmu menderita

maafkan aku untuk kebahagianmu dan cintamu

dan maafkan aku karena aku menyembunyikan ini

aku ingin memberitahumu tapi aku tidak sanggup

jika kau tidak menginginkan anakku

mohon lahirkanlah dia, ibu pasti akan mengurusnya

kau tidak perlu khawatir.

aku harap surat ini tidak akan sampai padamu

tapi jika sudah sampai aku akan menepati janjiku jisoo

lihatlah di laci kedua disana ada map bukalah semoga kau bahagia jisoo

aku mencintaimu oh jisoo

berbahagialah.

.

.

.

.

Air mata jisoo mengalir tidak tertahan, jisoo meremas kuat dadanya yang begitu sakit dan menyesakkan, jisoo mengelus perutnya pelan, jisoo memang merasa aneh pada perutnya tapi ia tidak menyangka bahwa ia akan mengandung anak sehun.

"APA INI? APA MAKSUDMU hiks?" teriak jisoo pada kai, jisoo mencoba menahan tangisnya, jennie mencoba menenangkan jisoo

"ada apa sebenarnya kai?" tanya jennie penasaran

"letnan oh sehun kritis dia tertembah oleh hwang taehyung" ucap kai lirih, jisoo dan jennie terkejut mendengar penuturan dari kai, terlebih untuk jisoo bagaimana bisa sehun tertembak oleh taehyung

"aku akan menjelaskan semuanya, saat itu kami sedang menyetir pulang dari batalyon untuk mengurus jatah libur, aku yang menyetir sedangkan sehun tertidur, aku yang menabrakmu jisoo, aku yang membuatmu seperti sekarang tapi sehun yang menanggung semuanya" jelas kai dengan isakannya

jennie dan jisoo menatap tak percaya, jennie pikir sehun menikahi jisoo karena mereka saling mencintai, sedangkan jisoo dia benar-benar tidak percaya

"sehun mendengar diagnosis dokter, sehun mendengar pembatalan pernikahanmu, sehun mendengar perusahaan ayahmu sedikit goyang karena pembatan itu, akhirnya sehun mengajukan diri mengantikan taehyung meskipun aku sudah melarangnya" jennie menutup mulutnya mendengar penjelasan kai, air matanya juga ikut mengalir mengetahui fakta ini

"kau pasti bertanya kenapa sehun bisa tertembak oleh taehyung? mantan tunanganmu itu bekerjasama dengan bandar narkoba dan senjata ilegal, taehyung menembak sehun saat akan kami amankan, dan ketika aku membalas perbuatannya sehun malah melindungi taehyung, sehun bahkan menitipkanmu pada taehyung jisoo" kai menutup wajahnya dan mengusap air matanya,

jisoo menggelengkan kepalanya, bagaimana mungkin taehyung yang dikenalnya seperti itu?

"kau bohong" ucap jisoo

kai berdiri mendekat ke arah jisoo, bersujud di kaki jisoo

"aku berkata dengan jujur jisoo, temuilah suami yang di benci olehmu, aku mohon temui sehun" kai bersujud dengan lama

jisoo membuang mukanya, apa maksud sehun melakukan ini? kenapa? apa sehun pikir dia akan senang jika seperti ini?

.

.

.

.

.

.

.

tbc

BEAUTIFUL PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang